8

2.1K 71 0
                                    

" kamu, dan segala perhatianmu "

- sad girl -

.
.
.
.
Happy Reading♡
.
.
.
.


"

gimana keadaan tasya " tanya Aldi setelah menghampiri Aras.

Aras menggeleng, menandakan belum ada perubahan yang terjadi. Mereka terduduk lesu, menghela napas lelah.

" gimana ceritanya Tasya bisa kaya gitu " tanya Aldi penasaran.

" gue juga nggak tau, pas gue dateng Tasya udah pingsan sama ada darah dihidungnya " ucap Aras lesu.

" Tasya pasti kuat "

" semoga "

Tak lama dokter yang menangani Tasya keluar. Aras dan Aldi segera bangkit menemui sang dokter.

" gimana keadaan Tasya " tanya Aras

" nona Tasya hanya kelelahan, sebisa mungkin harus jaga kondisi agar tidak lelah. Itu bisa membuat penyakitnya kambuh " ucap Dokter.

" penyakit? " ucap Aras dan Aldi bersama

" apakah nona Tasya tidak memberitahu kalian " tanyanya.

Aras dan Aldi menggeleng.

" biar saya jelaskan, nona Tasya mengalami leukimia dan itu sudah stadium akhir "

Jduaarr

Seperti dihujam peluru, mereka sangat syok. Aras menggeleng

" nggak!dokter pasti bercanda kan " ucap Aras menggucangkan bahu dokter.

Dokter itu menggeleng, sementara Aldi dia hanya membisu. Lidahnya tiba-tiba kelu hanya untuk berbicara sepatah kata.

" baik kalo begitu saya permisi "

Dokter kemudian pergi, Aldi meringsut kebawah. Tak kuasa menahan sesak yang mengganjal dihatinya. Air matanya luruh begitu saja.

Entah mengapa melihat wajah pucat Tasya membuat hati Aldi ikut merasa sakit.

Aras menepuk kedua bahu Aldi. Ikut merasakan mesedihan yang dialami sahabatnya. Sebagai seorang sepupu, dia juga merasa sedih. Dia gagal menjadi seorang kakak yang melindungi adiknya.

" tasya pasti kuat "

" dia wanita kuat "

🌿🌿🌿

" eungghh " lenguh seseorang dalam ruangan itu. Ia mengedipkan matanya beberapa kali. Mencoba menyesuaikan cahaya yang masuk ke retina matanya.

Ia menggerakkan tangannya secara perlahan. Namun tangannya seperti digenggam oleh sesuatu.

Kemudian ia melirik ke arah samping. Dan ternyata ada Aldi yang sedang menggengam erat tangannya sembari tertidur pulas.

Ia mengangkat kedua sudut bibirnya membuat sebuah lengkungan manis. Tanpa sadar tangannya terangkat dan mengusap lembut rambut Aldi.

Merasa ada yang menyentuh rambutnya, Aldi seketika bangun. Ia menoleh dan terkejut.

" tasya!lo udah bangun " ucap Aldi

Tasya terkekeh pelan, kemudian matanya melirik ke arah air putih diatas nakas. Aldi yang peka langsung mengambilnya dan membantu Tasya minum.

" gue panggilin dokter ya " ucap Aldi, namun ketika hendak bangkit tangannya dicekal.

" gausah, lo disini aja " serak Tasya yang membuat Aldi mau tak mau duduk kembali.

" mana aras " tanya Tasya membuat Aldi menatapnya.

" dia lagi balik, gue suruh istirahat. Kasian dari semalem jagain lo terus "

Tasya menangguk, " makasih udah jagain gue " Ucap Tasya tersenyum yang membuat Jantung Aldi berdetak lebih cepat.

" sama sama "

Kemudian keduanya saling diam, hingga suara ketukan mengalihkan perhatian mereka.

Aras menyembulkan kepalanya. Kemudian ia meletakkan sebuah plastik makanan di nakas.

" gue keluar dulu, nggak mau ganggu orang pacaran " ucap Aras kemudian pergi meninggalkan tasya dengan pipi memerah dan Aldi yang memalingkan wajahnya.

Aras keluar ruangangan dengan tawa menggema.

" aras sialan " gumam Tasya.

...






T

bc.

Vomment guys

Sad GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang