22

1.6K 45 0
                                    

' aku memang bukan yang sempurna, tapi bersamamu aku menjadi yang sempurna '

- Raldiano Rayhand -

🌱🌱🌱

.
.
.
.
Happy Reading♡
.
.
.
.

" apaan tuh rame rame " tanya Tasya ketika melihat semua orang berkumpul di lapangan.

" gatau tuh, ada maling kali " ceplos Dina.

" sekate kate lo kalo ngomong " Tasya berdecak. Sahabatnya ini memang asal ceplas ceplos.

" woi!" panggilnya kepada seorang perempuan yang lewat di depan mereka.

Perempuan itu menoleh, " ada apa ya?" tanyanya.

" itu ada apa kok rame-rame di lapangan " giliran Tasya yang bertanya.

" oh itu katanya Aldi lagi berantem " ucapnya sembari berlalu.

Keduanya berpandangan, sejurus kemudian mereka berlari menuju lapangan.

" hosh, hosh, gila lo larinya kenceng banget " ucap Dina ngos ngosan.

" kan gue khawatir "

" cie khawatir sama aa' Aldi! " goda Dina. Tasya memalingkan muka dengan wajah memerah.

" apaan sih, udah ah cepetan kesana " ucap Tasya sembari menyeret Dina.

Mereka membelah kerumunan, namun ketika sampai di tengah lapangan bukan Aldi yang sedang berkelahi yang mereka temukan. Namun Aldi yang sedang memangku gitarnya.

Tasya terdiam, memperhatikan Aldi yang kini duduk di tengah lapangan dan sedang menatap ke arahnya. Lagu 'nyaman' dari Andmesh Kamaleng mengalun indah dari bibir Aldi.

Lama sudah ku menanti
Banyak cinta datang dan pergi
Tapi tak pernah aku senyaman ini
Mungkin dirimulah cinta sejati


Aldi menatap mata hitam Tasya dalam, seolah mengatakan perasaan lewat lagu yang ia nyanyikan sekarang.

Tak akan kuragu lagi
Kujaga sampai ke ujung nadi
Takkan kusia siakan lagi
Buat hidupku lebih berarti

Cintamu senyaman mentari pagi
Seperti pelangi, slalu kunanti
Cintamu tak akan pernah terganti
Selamanya di hati
Aku bahagia, milikimu seutuhnya


Aldi beranjak dari duduknya kemudian melangkah ke depan Tasya. Aldi menggenggam kedua tangan Tasya lalu menatap dalam manik matanya.

" Sya, gue emang bukan orang yang sempurna. Gue cuman manusia biasa yang nggak bisa hidup sendiri. Gue nggak butuh harta, yang gue butuhin cuman elo yang bikin hidup gue merasa sempurna. Jadi... will you be my girlfriend? " ucap Aldi mencium kedua tangan Tasya.

Pipi Tasya memerah,

" mimpi bukan nihh " - batin Tasya.

" ini bukan mimpi " ucap Aldi terkekeh sembari mencubit kedua pipi Tasya.

" apaan sih " ucap Tasya menahan senyumnya. Mungkin nanti malam ia akan senyum senyum sendiri memikirkannya.

Sad GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang