14

1.7K 59 1
                                    

' jangan terlalu berharap kepada seseorang, karena kita tidak tau apa yang akan terjadi selanjutnya '

- sad girl -

🌱🌱🌱

.
.
.
.
Happy Reading♡
.
.
.
.

" gue kaya nggak asing aja sama nih tulisan, kaya pernah liat " ucap Aldi melihat kembali tulisan itu.

" lo punya temen cowok selain kita-kita yang tulisannya kek gini nggak " tanya Aras.

" bentar, gue lagi mikir " ketus Aldi membuat Aras memutar bola matanya malas.

10 menit, Aras mondar mandir di depan pintu sesekali melihat kearah luar.

15 menit, Aras pergi ke dapur membuat kopi.

30 menit, Aras sudah menghabiskan kopi. Berdiri menghampiri Aldi yang masih berpikir keras di sofa. Kemudian menjitak kepala Aldi dengan keras hingga Aldi mengaduh kesakitan.

" bangsat! Apaan sih njing " maki Aldi

" daritadi mikir nggak kelar kelar, mikirin apaan sih " ucap Aras.

" gue kan lagi mikir siapa yang nulis nih surat, kan lo sendiri yang bilang tadi " ucap Aldi memberi jeda " tapi ya itu, gue lupa " ucap Aldi menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

Sekali lagi, Aras menjitak kepala Aldi dengan keras. " benjol kepala gue anjing " pekik Aldi mengusap kepalanya.

" bodoamat " ucap Aras kemudian pergi dari kamar Tasya. Aldi yang tidak terima ditinggal akhirnya memilih mengikuti Aras.

¤¤¤

Tasya memasuki kamarnya, sesaat pandangannya mengarah ke kaca balkon. Ia berfikir kembali, mungkin ia lupa menguncinya jadi kaca itu terbuka.

Tasya mengedikkan bahu tak peduli kemudian berjalan kearah kaca dan menguncinya.

Ia merebahkan tubuhnya dikasur. Seharian ini dia berada di kafe. Melihat perkembangan kafe yang cukup pesat membuat dia merasa senang dan bangga.

Drrtt drrttt

Getaran hapenya membuat Tasya membuka handphonenya.

Cogan and Cecan

Aldi menambahkan anda

Aldi menambahkan Dina

Aldi menambahkan Aras


Aldi :
hallo cecunguk-cecunguk ku

Aras :
bacot kau🖕

D

ina :
aku tidak tahu apa-apa aku masi polos

Me :
/kata kasar

Aldi :
sungguh tega kalian dengan dedek😔

Dina :
who are you?

Aldi :
im fine tengkyu

Me :
goblok sia

Aras :
saha mane tehh??

Aldi :
aing maung

Dina mengeluarkan Aldi

¤¤¤

- di kediaman Aldi

" anjir " kesal Aldi.

" tersakiti hati dedek " ucapnya dramatis.

" gila " ucap Saktya

" eh sejak kapan lo disini " ucap Aldi terkejut karena kedatangan adiknya yang tiba tiba.

" sejak lo mulai nggak waras " ucap Saktya kemudian berbalik, namun sebelum itu ia berucap " disuruh makan sama bunda." Kemudian Saktya berjalan keluar kamar Aldi.

Aldi hanya diam, kemudian beranjak dan turun ke ruang makan.

" malam bunda ku yang cantik " ucapnya sembari mencium pipi sang bunda.
" malam juga adik kulkas ku " ucap Aldi mengacak rambut sang adik. Sedangkan sang empu hanya mendengus.

" malam juga anak bunda yang gantengnya naudzubillah " ucap Bunda seraya tersenyum.

" kalo dilihat dari gunung everest pake sedotan " lanjut Saktya.

" bun, kok punya anak mulutnya pedes banget sih " ucap Aldi kesal.

" karena mungkin dulu bunda suka makan cabe waktu Saktya masih di kandungan " ucap bunda.

"Pantes, mulutnya pedes banget. Bun, tau nggak. Saktya kalo disekolah sok cool banget. Sok cuek sama cewek-cewek. Terus karena cuek gitu dia malah dikejar sama cewek-cewek itu." ujar Aldi.

"Mulut lo lemes," sinis Saktya.

"Saktya kan ganteng, kak. Makanya mereka pada tertarik. Kakak pernah gak dikejar-kejar gitu?" tanya Santi.

"Savage!" gumam Aldi, Saktya menahan tawanya. Aldi melirik sinis

" kalo mau ketawa, ketawa aja gausah ditahan!" ujar Aldi.

" gue nggak ketawa," ujar Saktya menormalkan ekspresinya.

" oh iya, ayah mana bun " tanya Aldi

" ayah masih dikantor, banyak kerjaan "

" Sekarang kalian makan " titah bunda. Kemudian mereka makan dengan tenang.

...

Tbc.


Sad GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang