33

1.2K 41 1
                                    

" suatu hubungan pasti ada saja masalahnya. Hanya bagaimana caranya kita menghadapi "

- sad girl -

.
.
.
.
Happy Reading♡
.
.
.
.







Seseorang memarkirkan mobilnya di parkiran sekolah. Dia keluar dengan gaya coolnya dengan diikuti seorang perempuan yang juga turun dari mobilnya.

Semua orang berbisik-bisik tentangnya, namun sang empu tidak menghiraukan dan tetap jalan dalam diam. Sang perempuan menggandeng lengannya dengan manja.

" eh itu Aldi kan? Bukannya dia pacar Tasya? "

" eh iya, dia kok sama perempuan sih "

"Jangan-jangan dia selingkuh "

"Ih kasian ya Tasya "

" ceweknya kegatelan "

Kalimat terakhir itu membuat Teresa berhenti melangkah, jelas dia sangat marah. Aldi hendak menahan lengannya, namun terlambat. Teresa sudah maju dihadapan orang yang mengatakan dia ' kegatelan '

" heh lo! Kalo ngomong itu di depan orangnya langsung! Mainnya dibelakang! Giliran di labrak aja ciut " bentak Teresa.

" emang lo kegatelan kan? Pelakor! " ucap cewek itu berani.

Teresa mengepalkan tangannya, " apa lo bilang heh! Aldi itu calon suami gue " ucap Teresa lantang.

Dina, Tasya dan juga Aras yang kebetulan lewat, mendengar itu. Dina membuka mulutnya cengo, juga Aras. Tasya memilih diam.

Aldi pun juga tidak membantah ucapan Teresa.

" pergi " ucap Aldi menyeret Teresa dengan paksa. Namun sebuah suara menghentikan keduanya.

" Aldi " Aras memanggil. Aldi masih diam.

" lo beneran mau nikah sama nih nenek lampir? " tanya Aras. Teresa melotot, enak saja dirinya dibilang nenek lampir.

Aldi masih diam, " lo kan masih pacarnya Tasya, lo mau ninggalin Tasya gitu aja? " ucap Dina menggelengkan kepalanya miris.

" hubungan gue sama dia udah berakhir sampe disini, gue udah muak sama dia! Bisanya cuman sakit-sakitan sama ngerepotin orang doang! " ucapan pedas itu keluar dari mulut Aldi.

BUK!

Aras meninju wajah Aldi, Aldi tersungkur ke lantai. Bibirnya sobek, dia menyeka darah yang mengalir disudut bibirnya.

" lo boleh hina gue sepuas lo! Tapi jangan pernah lo hina Tasya dengan kata-kata menjijikkan dari mulut busuk lo itu! " ucap Aras marah.

" udah, Ras kita pergi " Tasya akhirnya membuka suara, dia membawa Aras pergi diikuti Dina. Namun Dina memberhentikan langkahnya sejenak.

" gue tahu lo masih cinta sama Tasya, gue juga tahu rencana busuk CALON ISTRI lo itu! " ucap Dina, kemudian membisikkan sesuatu ke telinga Aldi. Kini matanya beralih ke Teresa.

" jangan harap kali ini rencana lo berhasil, SEPUPU ku " ucap Dina menyeringai, kemudian berbalik menyusul Tasya dan Aras.

Aldi bangkit berdiri, pergi meninggalkan Teresa begitu saja.
Teresa masih diam, rahangnya mengeras. " gue nggak bakal biarin itu terjadi " gumam Teresa kemudian pergi.

###

" Sya, lo gapapa? Seharian ini lo belum makan kan? Muka lo pucet gitu " ucap Dina khawatir.

" gue nggak papa, Din " lirih Tasya, matanya kosong seperti memikirkan sesuatu.

Dina menghela nafasnya. Aras kembali dengan satu kotak susu coklat dan roti.

" mending lo makan dulu, perut lo harus diisi. Nanti magh lo kambuh " ucap Aras lembut.

" gue nggak laper, Ras " sekali lagi Tasya menolak.

" lo mau bikin mama khawatir sama lo? Lo nggak mikir seberapa khawatirnya mama kalo liat lo sakit? " yap, jurus yang sangat ampuh untuk Tasya. Jika sudah menyangkut tantenya dia tidak bisa berkutik. Tante Tari sudah dia anggap seperti mamanya sendiri.

Tasya akhirnya mengambil roti dan susu kotak itu. Memakannya dengan perlahan. Aras dan Dina bersorak senang karena berhasil membujuk Tasya.

" lo tenang aja, Sya. Urusan si brengsek itu biar gue yang urus " dia masih marah dengan perkataan Aldi tadi.

" udah, nggak usah diperpanjang. Biarin aja " Tasya tersenyum meyakinkan.

Sebenarnya tadi pagi, Tasya ingin mengatakan jika dia sudah ingat semuanya. Dia akan memberitahukan kabar bahagia ini dengan Aldi sekaligus minta maaf karena telah melupakan sang kekasih.

Namun niat itu urung karena mendengar teriakan Teresa tentang Aldi yang akan menjadi calon suaminya. Itu membuat hati Tasya sakit. Lagian hubungan mereka juga sudah berakhir bukan, Aldi sendiri yang mengatakannya.

...



Jangan lupa vomment

Sad GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang