18

1.4K 43 5
                                    

' mungkin ini sedikit berat, tapi bagaimanapun kalian harus tahu masalaluku '

- Stefany Anastasya Anne -

🌱🌱🌱

.
.
.
.
Happy Reading♡
.
.
.
.

11 tahun yang lalu

" mama, mau es krim " ucap perempuan itu menggoyangkan tangan sang mama.

Vinka merunduk, melihat sang anak yang merengek meminta es krim.

" apa sih yang nggak buat anak mama yang cantik ini " Vinka tersenyum.

Mereka pergi ke kedai eskrim, Tasya sangat senang. Bahkan memakannya dengan lahap. Tak menghiraukan banyak es krim yang belepotan di mulutnya.

" hahah sayang pelan-pelan dong makannya " ucap Vinka mengambil tisu, lalu membersihkan mulut Tasya.

" es krim nya manis kaya mama " ucapan polos itu keluar dari mulut Tasya, membuat Vinka tersenyum sekaligus haru.

" gemes banget sih " Vinka mencubit pipi gembul Tasya. " kita pulang yuk, nanti papa keburu pulang dari kantor "

Tasya mengangguk, lalu mereka keluar dari kedai es krim. Namun saat ia hendak menyebrang, Vinka melihat suaminya bermesraan di dalam mobil yang sedang melaju.

" mas " teriaknya berlari menyusul mobil sang suami.

Naasnya, ia tidak melihat ada mobil yang melaju dari belakangnya. Ia menoleh kemudian..

" akhhhh "

Brukk

Tubuhnya terpental ke pinggir trotoar. Darah mengucur deras dari kepalanya. Rasa sakitnya tak melebihi rasa sakit hatinya saat ini.

Bahkan saat keadaanya yang memprihatinkan ini ia masih saja memikirkan suaminya yang berselingkuh dengan sekretarisnya itu.

" mama " teriak Tasya berlari ke mamanya.

" hiks hiks jangan tinggalin Tasya! MAMA! BANGUN! " teriak Tasya menggoyangkan badan sang mama.

" ta-sya " ucap Vinka lirih, Tasya yang mendengar menggenggam erat tangan mamanya, menyalurkan kekuatan.

" ja-ngan jadi anak na-kal, Ta-sya ha-rus kuat " ucapnya sebelum ia menutup mata untuk yang terakhir kalinya.

" Mama! "

¤¤¤


Pemakaman mamanya telah usai, namun Tasya tetap memeluk nisan sang mama. Ia masih syok dan tidak menyangka, mamanya akan pergi secepat ini.

" mama, nanti kalo mama nggak ada, siapa yang mau beliin Tasya es krim. Siapa yang mau nganter jemput Tasya lagi. Papa sekarang sibuk " air matanya bercucuran.

Ia menangis, rasanya sakit. Ketika ditinggal oleh orang yang kita sayang.

" semoga mama bahagia di surga " ucapnya menghapus bulir-bulir air mata yang jatuh dipipinya.

Ia berjalan keluar dari makam. Menyusuri jalan tanpa alas kaki.

Tes tes

Hujan turun, seperti mengerti akan kesedihan yang ia alami. Semakin deras, bahkan ia tak menghiraukan bajunya yang kian basah diguyur hujan.

Sekarang dia sendiri.

Siapa yang akan membacakan dongeng sebelum tidur untuknya nanti?

Siapa yang akan membelikannya es krim lagi?

Siapa yang akan memeluknya ketika ia menangis, kalau bukan mamanya?




...











Part khusus masa lalu Tasya, buat yang penasaran aja. Soalnya author dari awal emang nggak nyeritain masa lalunya Tasya.

Kasian amat si tasya - author.

Bodoamat thor-, - tasya

Jangan lupa vote and comment

Sad GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang