09 | SL

1K 45 0
                                    

| S E Z A L E T T A |


"Mulai sekarang aku janji sama kamu aku akan ada terus saat kamu butuhin aku. Dan aku ga akan pernah pergi dari kamu. Kamu ga boleh nutupin kesedihan sendirian kamu harus cerita sama aku mulai saat ini." kata Seza semakin memeluk Aletta.

"Aku sayang sama kamu dan aku cinta sama kamu Aletta." Seza tersenyum tulus.

"Maksud kaka?" Aletta menghapus air matanya dan melepaskan pelukannya.

"Iya aku sayang sma kamu Letta. Dari pertama aku liat kamu rasanya dunia aku berbeda. Semakin kamu deket sama aku rasa sayang aku smakin besar ke kamu. Dunia aku bener bener berubah. Satu tahun aku ga pernah ngerasain ini semua lagi tapi baju or kamu yang udah ngebuat semuanya berubah. Semakin kesini aku semakin sayang sama kamu. Awalnya aku cuma anggap rasa sayang ini cuma sekedar kaka kelas dan adik kelasnya tapi semakin kesini perasaan aku ke kamu muncul tiba tiba." Seza menatap mata Aletta serius dan memegang bahu aletta. "Aku ga mau kehilangan kamu Al. Aku ga mau kamu nangis. Aku ga mau kamu ngerasa sendirian. Aku sayang sama kamu dan aku cinta sama kamu. Aku pengen milikin kmu Aletta. Will you to be mine?" Seza menatap mata Aletta ragu.

Aletta tidak berkata apapun, dia menangis bahagia kemudian memeluk Seza dengan erat. Dan Seza memeluk Aletta dengan penuh kasih sayang.

Aletta bahagia kini dia menemukan kembali sosok yg telah lama hilang. Tangis Aletta pecah dalam pelukan Seza.

"Jawab dulu baru peluk." Seza melepaskan pelukannya. Aletta berdecak sebal kemudian dia mengangguk dan seza kembali tersenyum manis dan memeluk Aletta kembali.

"Udah jangan nangisss." lirih Seza yg mendengar isakan Aletta. Aletta melepaskan pelukannya.

"Aku gatau harus ngomong apa lagi sama Kaka intinya aku bener bener bahagia. Aku bahagia punya Kaka bisa kenal terus deket sama Kaka aku bahagia Kaka bisa jadi milik aku. Aku seneng banget ka Seza." Aletta tersenyum bahagia.

"Udah malem kan ga kerasa. Aku anter kamu pulang okay."

"Ga kemana dulu gitu?"

"Istirahat dulu pacarr." kata Seza mengacak rambut Aletta.

"Yaudah deh."

Cukup lima belas menit mobil putih Seza sudah mendarat di depan pintu gerbang rumah Aletta.

"Harus banget ya ngebukain pintu mobilnya?" kata Aletta keluar dari mobil Seza.

"Iya lah kan sekarang kamu ratu aku." kata Seza sambil menutup kembali pintu mobilnya.

"Bisa aja. Yaudah  sana pulang."

"Iya sayanggg." kata Seza mencubit hidung Aletta   "Mbok pamit dulu." Seza teralih pada mbok Asmi yang ada diambang pintu yg membuat mbok Asmi tersenyum.

"Ko tau si ada mbok asmi disitu aku aja gatau."

"Iyalah kan kamu cuma fokus sama aku doang Ale."

"Dih PD banget. Yaudah sana pulang kalo udh nyampe rumah kabarin aku."

"Iya pacarrr. Good night" kta Seza tersenyum manis dan memasuki mobilnya.

Aletta menunggu mobil Seza berjalan kemudian setelah itu dia memasuki rumahnya.

"Selamat malam mbok Asmi." Aletta menyapa mbok Asmi yg masih berdiri di ambang pintu.

"Malem neng Letta." mbok Asmi tersenyum. "Neng Letta tadi pacarnya ya?"

"Kepo ish si mbok. Ayo masuk mbok istirahat." Aletta tersenyum girang.

"Yakan pacarnya, ganteng banget neng."

"Jangan suka sama dia mbok. Dia udah punya Letta."

"Haha ngga lah mana mungkin pacar neng Letta suka sama mbok kelewat tua kali." kata mbok Asmi dan Aletta tertawa.

"Asik banget sih. Btw tadi pacar ka Letta ya?" kata Alana yang menuruni anak tangga yang membuat sosok Aletta berhenti tertawa.

"Iya." singkat Aletta dan beranjak pergi. "Mbok aku ke kmar dulu ya. Selamat malam mbok." Aletta memeluk singkat mbok Asmi dan tersenyum kemudian pergi ke kamar nya.

"Alana juga pengen digituin sama ka Letta." lirih Alana dan pergi ke kamarnya.

Non Alana kasian...

| ×  |

Paginya cerah. Secerah hati Seza Agara Moza.

"Selamat pagi bundaa." seza mencium pipi bunda singkat.

"Pagi syaang. Wangi banget tumben."

"Dih bunda aku tiap hari wangi kali."

"Hehe iya sayangg kan bercanda."

Seza memasukan sepotong roti kedalam mulutnya.

"Bunda aku udah pacaran sama Aletta." kata Seza yg membuat bunda syok.

"Whaatt! Serius kamu sayang?" kaget bunda dan diangguki Seza.

"Serius lah bunda."

"Bunda seneng banget denger nya Seza." senyum mengembang dibibir Zena.

"Seza juga seneng."

"Nanti ajak Aletta kesini lagi ya Za."

"Iya bunnn."

"Bentar lagi kamu naik kls 12 Za jadi kmu ga boleh stress cuma karna patah hati."

"Iya bundaaa. Yaudah aku mau jemput Aletta dulu. Bye Bundaaa." seza mencium punggung tangan Bunda kemudian mengambil kunci mobilnya.

"Hati hati Seza."

| × |

"Selamat pagi mbok."

"Eh Aden. Pacarnya Neng Letta ya Den?"

"Ck iya Mbok."

"Bentar ya Mbok panggilin dulu Neng Lettanya." Seza hanya mengangguk.

Mbok Asmi memanggil Aletta dan tidak butuh waktu lama Aletta sudah muncul.

"Harus banget jemput ga ngabarin?" kata Aletta sambil membenarkan dasinya.

"Harus donggg." kata Seza mencubit hidung Aletta.

"Aaaa idung gue." rengek Aletta yg membuat Seza tertawa kecil. "Sakit tau." lanjutnya.

"Maaf sayang." bisik Seza "Ya udah berangkat ayo."

"Iya. Mbok Letta berangkat ya,  Assalamualaikum."

"Assalamualaikum mbok Asmi." ucap Seza juga.

"Iya, waalaikumsalam hati hati Neng Den." ujar Mbok dan mereka mengangguk kemudian berjalan memasuki mobil Seza.


| V O T E A N D K O M E N |

Sezaletta [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang