26 | SL

683 30 0
                                    

| S E Z A L E T T A

S

atu minggu telah berlalu. Seza, Naza, Raza, dan Leza sudah selesai mengikuti ujian terakhirnya kini tinggal papan pengumuman kelulusan.

"Yuhuuuuuuu gue lulus men!" ucap Leza girang.

"Yesss gue jugaa dongg!"

"Seza guee luluss see! Huuuuu!" teriak Naza.

"Ka Seza gmna?" tanya Aletta pda Seza.

"Aku lulus al." ucapnya "Dengan nilai terbaik." ucapnya dan memeluk Aletta singkat. Sumpah Aletta seneng banget.

"Yeayyy kaka hebat." ucap Aletta pada Seza.

"Gila gue ga salah liat nih. Urutan paling atas ka Seza?!" ucap Sonya tak menyangka.

"Anjirr ga nyangka gue." kata Hesya.

"Seza? Mana mungkin." ucap Rafi tersenyum meremehkan.

"Lo ga usah ngeremehin orang bisa gasi!" bela Aletta sinis.

"Denger ya ketua osis GARUDA yang so pinter, dia yang kata lo berandalan itu sekarang lulus dengan nilai terbaik mau apa lo?!" kata Raza sedikit mendorong bahu Rafi.

"Badboy badboy gini gue masih punya otak. Makanya gausah ngeremehin gue. Lo kira badboy kaya kita ini ga punya otak yang tinggi? bahkan lo ketua osis posisinya dibawah kita berempat." tegas Seza dan menggenggam tangan Aletta kemudian pergi dari situ.

×××××

"Yuhuuu besok acara perpisahan cuy." kata Leza di tempat nongkrong mereka.

"Iya gue ga bisa pisah sama kalean kalean." ucap Naza so so sedih.

"Ka Seza mau kuliah dimana?" tanya Aletta pda Seza.

"Jangan tanya itu sekarang ya Al."

"Knp? Emang Kaka mau kuliah dimana sih?"

"Alettaa please."

"Okee." Aletta terdiam sebentar.

"Ta mau kemana?" tanya Hesya.

"Luar." jawab Aletta singkat.

"Lo apain Aletta sih Ka?" tanya Hesya sedikit tinggi.

"Gue pergi dlu."

"Dih onta lo." lempar Naza.

Seza menghampiri Aletta yg duduk di taman dekat tempat nongkrong.

"Kenapa harus pergi sih al?"

"Gapapa."

"Kamu marah sama aku?"

"Ngga."

"Bohong."

"Au ah."

"Kalo kamu marah sma aku cuma gara gara tadi maaf ya."

"Lagian kenapa sih aku cuma nanya emang salah?"

"Ngga, ga salah Al. Cuma aku ga mau bilang itu sekarang."

"Terus kapan?"

"Abis perpisahan."

"Kaka mau ninggalin aku disini ya?" Aletta diam menahan tangisnya "Kaka mau kuliah yang jauh? Ninggalin Aletta sendirian?" lanjutnya.

"Jangan nangis dongg." Seza memegang pipi Aletta dengan kedua tangannya.

"Aku sedih kalo Kaka mau pergi. Aku ga mau ditinggal sendiri."

"Aku emang bakalan jauh sama kamu. Tapi janji kita vcan tigakali sehari deh. Aku ga akan berhenti kabarin kamu. Oke?"

Sezaletta [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang