21 | SL

864 38 0
                                    

| S E Z A L E T T A |


Dua hari kemudian setelah Aletta sadar, Aletta sudah diizinkan pulang oleh dokter.

"Loh Ka Seza ko disini?" kata Aletta yg baru saja melihat Seza datang.

"Aku kan mau jemput kamu."

"Seza sekolah setengah hari Al, dia udah bunda izinin ke gurunya."

"Ya ngapain sih ka? Harusnya Kaka kaka gausah kesini Kaka bisa temuin aku di apartemen kan sepulang sekolah lagian kan ada Bunda sama Mbok Asmi juga."

"Seza terlalu sayang sma kamu Aletta." ucap Bunda yang membuat Aletta tak karuan.

"Ish bundaaa" ucap Aletta yg membuat Bunda tertawa.

"Permisi. Pasien Aletta sudah dibolehkan pulang kan? Istirahat yg cukup ya jangan terlalu banyak aktivitas dan nanti seminggu lagi Aletta harus cek kondisinya kesini lagi ya." ucap suster dengan lembut.

"Harus banget ya Bundaa." ucap Aletta manja.

"Harus dong sayang. Biar cepet stabil."

"Tapi Aletta pengen sekolah."

"Besok lusa ya sayang." kata Bunda dan diangguki Aletta.

Diapartemen Aletta.

"Misi Bu, Den, Neng, Mbok mau ngerapihin dulu cucian ya. Mau di bikinin minuman?"

"Iya mbokk. Gausah nanti biar Seza yang ambilin." ucap Seza.

"Yaudh kamu istirahat ya jangan banyak beraktivitas dulu. Bunda mau bantu dulu mbok Asmi. Bunda tinggal ya."

"Iya bundaaa."

"Eh Za, jangan ngapa ngapain! Bunda buka pintunya." ingat Bunda.

"Astagfirullah iya Bunda ku sayanggg." Bunda tersenyum dan pergi meninggalkan Aletta dan Seza.

"Udah tidur."

"Bentar. Ka Seza tau ga sih kemaren Hesya dikasih boneka beruang gedeeeeee banget sama Ka Leza."

"Iya, terus?"

"Ish aku juga mauu."

"Boneka segede itu mahal tau al."

"Ka seza ingkar janji." kata Aletta cemberut.

"Ko ingkar janji si?"

"Pas aku koma kaka kan bilang mau turutin apapun yg aku pengen termasuk boneka panda yg gedeee dan sekarang Aletta mau itu kaa."

"Ko kamu tau sih?"

"Aletta denger lagi."

"Oogtu"

"Ish yaudah deh Aletta balik lagi aja ke koma sebel sama Ka Seza."

"Eh jangan lah. Emang rela liat aku sedih tiap hari nangisin kamu hah?"

"Ya abisnyaa."

"Iya Aletta nanti aku beliin mau berapa? Sepuluh? Aku beliin buat kmu doang al."

"Satu aja sepuluh kebanyakan nanti kamar alet6ta malah banyak kembaran Ka Seza kalo kaya gtu."

"Aku ga gendut Ale. Panda tuh gendut aku ngga."

"Oke Kaka perfect buat aku. Sayang banget aku sama Kaka." kata Aletta memeluk Seza.

"Aku lebih sayang sama kamu Al."

"Udah ya pelukannya," refleks mereka melepaskan pelukannya dan cengengesan "nih bunda bawain cokelat panas diminum dulu Za."

"Iya Bun." kata Seza menyerudup cokelat panasnya itu.

"Bunda" panggil Aletta.

"Iya kenapa Al?"

"Makasih ya Bun. Bunda selalu ada buat aku. Bunda udah kasih aku sosok mama yg hilang. Makasih bunda mau jagain aku, urusin aku kaya anak bunda sendiri. Aku gatau harus balesnya dengan cara apa. Aku sayang bunda." lirih Aletta.

"Letta bunda ga perlu balesan apapun dari kamu. Kamu udah kaya anak bunda sendiri. Bunda sayang sama kamu tulus Aletta. Yang terpenting adalah kebahagian buat anak anak bunda yaitu Seza dan juga kamu Letta. Bunda bangga banget sama kamu. Kamu bisa sekuat ini menghadapi semua masalah kamu yang ga mudah pastinya kamu lalui. Bunda sayang sama kamu Aletta. Bunda seneng banget kamu bisa jadi pacar Seza, kamu ngerubah sikap Seza, kamu udah jadi matahari buat Seza, bunda seneng ama kamu semoga tuhan memberkati kalian untuk terus bersama. Dan semoga kamu sama Seza bisa sampe nikah dan kamu jadi menantu bunda." ucap Bunda dan memeluk Aletta.

Seza terdiam. Bunda adalah sosok ibu yang sangat luar biasa untuknya. Baru kali ini rasanya bunda bener bener sayang sama perempuan yang Seza jadikan pacar.

"Kenapa sih Aletta ga tinggal aja sama Bunda? Biar Bunda bisa liat kamu tiap hari jagain dan rawat kamu tiap hari."

"Ngga bunda disini juga ada mbok Asmi. Mbok asmi juga udh kaya ibu buat aku ko. Dia udah biasa jagain aku dan rawat aku. Lagian kalo aku tinggal dirumah bunda ntar takutnya ada salah paham lagi."

"Iya juga sih. Lagian itu si keenakan si Seza."

"Eh ko aku si Bun.."

Aletta dan Bunda tertawa.

| × |

Ada seza di apartemen Aletta tidak hanya Seza tapi juga sahabat sahabat mereka juga ada.

"Untung ya Al lo gapapa, sekarang udah baik baik aja. Sumpah Al gue takut banget lo kenapa kenapa." kata Sonya.

"Iya tau Ta, kita semua bener bener khawatir apalagi Ka Seza noh." Seza hanya tersenyum miring.

"Lo udah masuk sekolah kapan?"

"Besok."

"Yaelah si riweh datang lagi. Auto gue gangguin ini mah" ucap Naza dan Seza menoyor kepalanya.

"Enak aja lo!"

"Sakit tau Se lo mah!"

"Bodo."

"Lagian lo Na.." naza langsung melotot ketika di banggil namanya Na "eh sorry sorry Naz maksud gue. Lagian lo gangguin cewe yang udah punya pacar. Rayana kek Sonya kek lo gangguin mah jangan Aletta."

"Dih Rayana ogah gue. Macan"

"Eh enak aja lo." ucap Rayana tak terima dan mencubit lengan Naza.

"Aw aw skit Ray tuh kan Ray sakit nyed."

"Eh udah udah minum dulu." ucap Aletta.

"Awas ya lo!"

"Apaan lo!"

"Eh onta kambing bacot bener ya lo pada." kata Leza.

"Aku tuh ga bisa diginiin."

"Apaan sih anjirr" Hesya melempar bantal pada Naza yang alay nya nauzubillah.

"Adaw sakit Sya. Uyuhan ih si Naza punya cewe kos kie."

Sontak mereka yang mendengarnya tertawa.

Inilah yang Aletta rindu kan teman temannya sekaligus canda tawanya. Mereka adalah moodboster untuk Aletta.

| V O T E A N D K O M E N |

Sezaletta [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang