+02 | SL

796 22 0
                                    

| S E Z A L E T T A |

Pagi hari yang cerah, Aletta membuka matanya perlahan dan melihat sang suami tercinta masih tertidur di sampingnya sambil memeluk Aletta.

Aletta sedang sibuk memandangi wajah tenang Seza di dalam tidurnya. Mengelus rambut Seza dan begitulah Aletta setiap saat bangun tidur.

"Mau diliatin sampe kapan?" ucap Seza tanpa membuka matanya tapi mengeratkan pelukannya pada Aletta.

"Kebiasaan kalo bangun tuh buka mata jangan kaya gini." jawab Aletta membuat sang suami membuka matanya sekilas lalu menutupnya kembali.

Aletta hendak bangun untuk menyiapkan sarapan, tapi Seza selalu berhasil menariknya kembali pada pelukan Seza.

"Mau kemana sih, masih pagi juga." ujarnya.

"Aku mau nyiapin sarapan ka."

"Bentar dulu sayang, aku masih pengen meluk kamu." dan Aletta menuruti saja ucapan suaminya itu.

"Kamu kenapa ko diem?"

"Ga nyangka aja, Letta bisa nikah sama kaka tinggal satu rumah kaya gini." ujarnya sambil mengelus rambut Seza "Nyiapin sarapan pagi pagi buat suami, di cium keningnya pas di ruang makan tiap pagi. Bangunin, mandangin suaminya tiap hari." lanjutnya

"Di romantisin sama suaminya tiap hari, di manjain suaminya tiap hari, di perhatiin suaminya tiap hari. Emang ya aku uwu banget jadi suami." sahut Seza.

"Buat aku doang kan?"

"Iya lah hanya untuk seorang Aletta tercinta."

"Jiji gombal banget."

"Ga gombal tau Al. Aku cinta banget sama kamu. Buktinya sekarang kita tinggal satu rumah."

"Iya deh iya. Ya udah bangun kak mandi, aku siapin sarapan dulu."

"Iya udah iya."

"Cepet turun kebawah."

"Iya sayang."

| × |

Kini Aletta telah duduk di depan kaca sedikit berdandan untuk pergi kerumah Papanya.

"Udah cantik, ga usah make up lagi yang."

"Dikit doang. Emangnya kenapa?"

"Nanti aku ga tahan liat nya, terlalu cantik."

"Eitss gombal."

"Hahaha udah berangkat yu?"

"Iya."

Kini Seza membukakan pintu mobil untuk kekasih hatinya. Aletta yang memakai dress selutut berwarna nude dengan tas hitam dan sepatu krem nya terlihat sempurna di lengkapi pria di sampingnya dengan memakai kaos hitam dilapisi dengan jaket berwarna cokelat muda yang terus saja menggenggam tangan Aletta.

"Assalamualaikum." ucap Seza dan Aletta mengetuk pintu rumah papanya.

"Waalaikumsalam, Aletta Seza." ucap Papa Aletta

"Papaa, Aletta rindu banget sama Papa." ucap Aletta langsung memeluk Papanya.

"Papa juga sayang. Masuk yu, ayo za."

"Iya pa."

Mereka masuk terdapat Amy, Alana dan , juga Rey dan Zayara bersama kedua anaknya.

"Ka Lettaaaaaa!!" Alana memeluk Aletta dengan erat "Ya ampun Alana kangen bangettt sama kaka, sumpah."

"Kaka juga kangen banget sama kamu." ucap Aletta dan membalas pelukan Alana dengan erat

Mereka duduk sambil mengobrol bersama sesekali tertawa.

Sezaletta [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang