+03 | SL

591 22 0
                                    

| S E Z A L E T T A |

Pagi hari yang cerah, Aletta membuka gorden kamarnya dengan pakaian bermotif panda itu. Piamanya.

Aletta menghampiri suaminya yang masih tertidur lelap.

"Maafin Letta ya Ka, Letta belum bisa jadi istri yang baik buat Kaka." gumam Aletta sambil mengelus kepala suaminya lembut.

"Sayaaang." lirih Seza "Kamu udah jadi istri terbaik buat aku." ujarnya dan membalikan tubuhnya menghadap Aletta.

"Kaka udah bangun? Letta kira masi tidur tau."

"Kamu jangan ngomong gitu, Aku ga suka." ucap Seza.

"Emang bener kan? Buktinya aku belum jadi istri Kaka seutuhny-"

Kalimat Aletta terpotong, dangan Seza yang mencium bibir manisnya. Itu adalah first kiss mereka.

Aletta terkejut. Beberapa detik, sudah selesai.

"Kamu milik aku seutuhnya, sekarang dan selamanya." ujar Seza sambil memegang bibir Aletta lembut.

"Nanti kita pasti lakuin satu satu." ucap Seza tersenyum "Yaudah aku mau siap siap ke kantor, Nanti telat." Ucap Seza yang di angguki Aletta dan Seza mengecup kening Aletta.

"Love you." Seza langsung pergi bersiap siap.

"Love you to." gumam Aletta masih terkejut dengan apa yang tadi Seza lakukan.

Pikir Aletta seharusnya ini terjadi di awal pernikahan mereka. Seza tidak salah melakukan ini, dia juga laki laki punya nafsu yang besar. Aletta tau pasti Seza menginginkan ini dari lama bahkan lebih dari ini. Ini semua adalah ketidak siapan Aletta.

Oh tidak, hari ini Aletta merasa gagal menjadi seorang istri. Istri mana yang belum siap melakukan itu semua. Kenapa bisa, ada apa dengan Aletta yang tidak siap akan ini samua dalam pernikahan.

Aletta masih memikirkan, apa yang sudah dia lakukan pada suaminya. Membuat masakan, masalah, tapi tidak menyenangkan dan memuaskan suaminya sama sekali.

"Loh kamu ko masih disini? Ga nyiapin sarapan?" tanya Seza pada Aletta yang masih melamun.

"Letta." Seza memegang pundak Aletta, dan Aletta kaget.

"Hah?!"

"Kamu kenapa sih ck."

"Ha? Letta gapapa, Letta kebawah ya siapin sarapan dulu." ucap Letta dan langsung pergi begitu saja.

Seza tersenyum singkat. Seza tau Aletta akan terkejut dengan apa yang tadi Seza lakukan. Karna Seza juga tau Aletta belum siap dengan hal seperti ini. Tapi bagaimana, Seza juga manusia.

| × |

Aletta memilih sendirian untuk pergi ke rumah Bundanya.

"Assalamualaikum.." Aletta memencet bel rumah Bunda nya.

"Waalaikumsalam.. Sayangggg" Bunda langsung memeluk Aletta dengan erat.

"Aku kangen banget Bunda."

"Bunda apa lagi sayang, ayo masuk."

Bunda membawakan cokelat dingin untuk Aletta uang sedang duduk dibalkon rumahnya.

"Minum dulu nih, seger tau."

"Iya Bun makasii."

"Kamu ga dianter Seza?"

"Ngga bunda, tadi aku takut Ka Seza telat ke kantor nya."

"Ooh yaudah, kamu nginep ga?"

"Kayanya ngga deh bunda."

"Yaudah gapapa. Kamu mau cerita?"

Sezaletta [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang