Tuhan menciptakan hati untuk di jaga! Tapi kenapa kau sebagai ciptaanya tega untuk mematahkannya?
Lepas sudah penderitaan anak kelas 11 IPS 2 dari guru kiler macam Bu Ghina, tak membuang buang waktu yang ada Alya, Arla, Diva, dan Fita langsung pergi ke kantin untuk mendinginkan pikiran mereka mungkin kalo di dunia fantasi ada asapnya gituSesampainya di kantin mereka berpencar ke masing masing stand yang menjual beraneka ragam makanan dan minuman
Tak lama setelahnya, mereka kembali tak dengan tangan kosong mereka sudah membawa makanan masing masing
"Hay sayangku hari ini kamu cantik cantik bagai bidadari, bidadari di hatiku🎶" Ferdi menghampiri Alya dengan menyanyikan potongan lagu siti badriah
"Jinjay" cibir Arla, Diva, dan Fita
"Apaan coba" kesal Alya
"Ih sayang apaan sih, kok sama pacar sendiri gitu banget!" kesal Ferdi
"Pacar?" tanya ke empat gadis itu
"Iya, tadi Alya gue cium dan dia jadi pacar gue!" ucap Ferdi keceplosan ia lupa bila ada Arla yang sudah siap mematahkan leher dan meremukkan semua tubuhnya
"Lo cium temen gue hah?" tanya Arla dengan muka sangarnya
"Eh..engga kok engga" alibi Ferdi tapi tamat sudah, Arla tak percaya itu
"Al beneran lo di cium ni playboy?" tanya Diva, Alya mengangguk dan menggeleng
"So?" tanya Diva heran
"Gue di cium paksa sama dia!" jawab Alya cepat
"Dia yang bikin lo keinget sama Gian?" tanya Diva lagi, Diva itu kalo soal sahabat bakal posesif banget
"I- i-ya" jawab Alya ragu ragu
"Okey, Ferdi lo main main sama kita!" seru Arla menaikkan satu oktaf suaranya
"Alya.. Ya allah, lo di cium sama cogan demi apa?" teriak Fita heboh, seketika Diva dan Arla menoyor kepala Fita bersamaan. Telmi kok di waktu yang tak tepat😕
"Begenya" ucap Arla dan Diva
"Lo udah buat temen gue nangis jadi lo harus gue kasih konsekuensi" Diva berjalan mendekati Ferdi yang berada di samping kanan Alya sedangkan Diva di sebelah kiri Alya
Diva berhasil mendekati Ferdi jeweran telak pun mengenai telinga kiri Ferdi sedangkan Ferdi sudah merigis kesakitan tak menyangka bahwa jeweran Diva tak main main sakitnya
"Div,..maapin gue elah.." kata Ferdi
"Maap maap,.. Lo kira temen gue apaan lo cium cium! Lo kira temen gue lonte yang bisa lo mainin itu hah?" bentak Diva murka, Diva itu jarang banget murka sama orang lain jadi ya aneh aja gitu kalo Diva bentak orang lain di depan umum
"Yah maap Div,.. Gue ga sengaja sumpah" ucap Ferdi yang masih berusaha meyakinkan Diva
"Nih rasain!" Diva menampar pipi mulus Ferdi dengan sangat kencang hingga menimbulkan tanda merah di bagian pipi kanannya, tak lepas dari itu setelah Diva mundur Arla maju, hukuman Diva itu bukan apa apa dibanding Arla
"Lo,.. Lo udah buat temen gue nangis tadi!, lo tau? Apa arti temen buat gue?" tanya Arla basa basi terlebih dahulu ia tak seperti Diva yang langsung gempar
"Em.. Tempat seneng seneng" jawab Ferdi, Arla sukses naik darah jawaban macam apa itu?
"Lo!" Arla menunjuk Ferdi dengan telunjuknya
"Lo harus tau kalo arti temen di kamus gue itu lebih dari kata sahabat!, sahabat di kamus gue itu kaya keluarga! Jadi lo sakitin temen gue yang udah gue anggep sahabat gue dan udah gue anggep keluarga gue sendiri! Jangan harap lo, lolos dari maut" cerca Arla panjang lebar, tak memberikan kesempatan untuk Ferdi menjawab Arla sudah menyerang dulu Ferdi dengan brutalnya, Arla tak membiarkan Ferdi mengelak sedikitpun, Ferdi sudah mangap mangap di buat Arla. Siapa yang tak tau Arla itu jago silat? Semua tau karna Arla sering membawa pulang medali kejuaraan silat
KAMU SEDANG MEMBACA
ABSTRAK GIRLS (End)
FanfictionEmpat gadis dengan karakter yang berbeda, dengan sifat kepribadian yang berbeda pula, di satukan dengan ikatan persahabatan. persahabatan yang mewarnai luka, lara, bahagia, dan tawa. Dan di padukan oleh bumbu bumbu cinta bagaimana perjuangan dengan...