Meluruskan masalah itu mudah tapi membangun kepercayaan yang sudah hancur itu susah
Play lagunya ya say, biar tambah ngena uwuwuw
Malam ini Ferdi uring uringan di kamarnya, ia mengacak rambutnya frustasi, dari tadi ia mengirim pesan dari via Wa, Line, dm Ig, sampai ke SMS tapi semuanya tak ada yang di jawab oleh Alya, bahkan ia menelepon Alya lebih dari 50× tapi tak ada satupun yang terjawab
Ia tak bisa tidur karena terus memikirkan Alya yang tiba tiba marah kepadanya dan Arla yang memberikan ia peringatan ia masih bingung untuk mencerna semua kejadian kenapa Alya bisa semarah itu kepadanya saat ia ingin bertanya kepada Alya tentang kesalahannya semua pesan darinya bahkan tak di baca oleh Alya
Ke esokan harinya Ferdi berniat untuk memperjelas apa sebenarnya yang terjadi, ia melihat Abstrak Grils berjalan menuju kantin merasa ini adalah kesempatan yang bagus untuk menanyakan masalahnya dengan Alya
"Alya..." panggil Ferdi dari ambang pintu kantin, sedangkan Alya yang merasa terpanggil menoleh ke sumber suara
Alya memutar bola matanya malas setelah ia tau siapa yang memanggilnya, ia tak berniat menyauti ia malah asik bercanda tawa dengan ketiga temannya
Ferdi menghampiri Alya ke meja biasa Alya nongkrong, ia menyapa Alya namun yang di sapa cuek bebek
"Al, lo kenapa sih?" tanya Ferdi ia jadi bingung dengan gadisnya
"Lo masih tanya kenapa? Tadi malam lo ngapain aja? Kencan sama itu jalang iya? Sampe lo ga tau kesalahan lo apa!" sakras Alya ia sampai berdiri dari posisi duduknya, sedangkan ketiga temannya masih setia melihat perdebatan sepasang kekasih itu
"Gue ga tau kesalahan gue dimana Alya, gue kemarin uring uringan gara gara lo diemin gue semalem, oke kalo gue salah gue minta maaf tapi tolong kasih tau kesalahan gue di mana" jelas Ferdi panjang lebar kedua tangannya memegang kedua tangan Alya, namun dengan cepat Alya menepis tangan Ferdi
"Ngotak dong, lo kan udah sering bikin cewe patah hati! Dan sekarang lo masih tanya gue marah gara gara apa sinting lo!" cerca Alya, ia sudah kehabisan kesabaran rasa cemburu di benaknya selalu membuat dia takut kehilangan
"Apa lagi yang harus gue jelasin? Sedangkan gue ga tau kesalahan gue" Ferdi mengalah ia pasrah dengan apa yang akan di lakukan Alya selanjutnya meski berseiko seperti semalam
"Lo itu emang bego! Lo bilang lo bakalan berhenti jadi playboy demi gue mana? Mana buktinya lo kemarin malah jalan sama jalang, mesra mesraan di depan gue bahkan lo bela jalang itu di di depan mata gue! Lo tau hati gue hancur, kepercayaan gue runtuh seketika asal lo tau itu!" Alya berbicara dengan panjang lebar hingga keduanya sudah menjadi bahan tontonan penghuni kantin
"Dia bukan jalang Alya, lo salah paham!" tegas Ferdi sedikit membentak
"Bahkan lo bentak gue buat bela dia" Alya tersenyum sinis menanggapi ucapan Ferdi, Ferdi jadi serba salah sekarang ia tau bahwa Alya cemburu tapi Alya cemburu pada orang yang salah
"Alya gue bisa jelasin" Ferdi berbicara dengan lembut matanya menatap bola mata milik Alya
"Apa? Bahkan lo semalem ga berniat jelasin ke gue" bentak Alya ia mendorong bahu Ferdi kasar hingga si empunya terhayung sedikit ke belakang

KAMU SEDANG MEMBACA
ABSTRAK GIRLS (End)
Fiksi PenggemarEmpat gadis dengan karakter yang berbeda, dengan sifat kepribadian yang berbeda pula, di satukan dengan ikatan persahabatan. persahabatan yang mewarnai luka, lara, bahagia, dan tawa. Dan di padukan oleh bumbu bumbu cinta bagaimana perjuangan dengan...