Nangis and Softex?

442 44 1
                                    

Menjaga komitmen itu susah, tapi hubungan tanpa komitmen itu lebih tak ber arah

Arsen sedang membully mangsanya, kali ini adalah cewek karena dia membuat matanya sakit, gimana engga dari tadi Arsen di godain mulu kan kesel Arsennya

"Lo.. Kalo godain cowo itu liat liat" ucap Arsen sedikit membentak, gadis yang di bentak merasa takut

"Lo kira gue cowo apaan di godain sama cewe jalang macam lo" ucapan Arsen langsung menusuk ulu hati cewe itu

"Gue juga pilih pilih kali, masa gue mau sama bekas om om?" Jlepp ucapan Arsen barusan bagaikan batu besar yang menghantam hatinya selama ini tiada yang tau soal aipnya dan kini Arsen mengumbarnya ke publik

"Gila aja gue, lo pergi dari sini sebelum lo gue sikat" Dengan kekuatan berlari yang masih tersisa, dengans sekuat tenaga cewe itu berlari dari kerumuman kantin ia sudah malu

"Diva pake nongol segala" batin Arsen mau tak mau ia menghampiri Diva

"Hay cantik, kok tambah cantik sih" sapa Arsen kepada Alya, Arla, Diva, Dan Fita

"Basi" jawab ke empatnya enteng

"Hehee.. Basi ya?" tanya Arsen, seketika ke empat gadis itu mengangguk

"Ya udah gue pinjem Divanya ya pulang utuh kok" ujar Arsen kepada teman teman Diva, Diva sudah memelas kepada teman temannya tapi mereka bodo amat

Sebenernya Arla, Alya, dan Fita tau kalo Arsen suka kasar sama Diva tapi sekasarnya Arsen, Arsen pasti bakal tanggung jawab sama apa yang ia perbuat, ia juga bakalan jaga Diva, satu hal yang paling penting Arsen selalu pamit kepada teman teman Diva kalo mau bawa Diva. Jadi ke tiga teman Diva gak perlu khawatir Diva kenapa napa

"Iya,.. Awas dia balik bonyok, gue hempas lo dari bumi" ucap Arla, Arla memang begitu paling gak mau temennya menderita karena Cowo

"Sepp" Arsen segera menarik Diva kali ini tarikan Arsen berbeda dengan biasanya, jika biasanya tarikan Arsen terasa sakit kali ini biasa aja

"Gue mau lo bawa kemana?" tanya Diva

"Shut.. Diem dulu elah" Arsen membawa Diva ke Rooftop sekolah

"Div,.. Gue pinjem bahu lo ya" ucap Arsen, Diva yang lagi sibuk menikmati pemandangan dari atas hanya berdehem ria

Tapi ada yang aneh, bahunya basah Arsen nangis tanpa suara, jarang sekali Arsen nangis bad boy nangis wagelaseh😆

"Hey.. Kenapa?" tanya Diva lembut kini Diva menghadap ke arah Arsen, Diva juga menangkup muka Arsen mengelap air mata yang keluar dari mata tajam Arsen dengan jari jari Diva

"Shut... Masa Bad boy Merah Putih nangis?" bujuk Diva, Arsen menggenggam tangan Diva yang di pipinya

"Gue boleh peluk lo Div?" tanya Arsen, Diva ragu tak menunggu jawaban Diva, Arsen sudah memeluk Diva terlebih dahulu

"Eh eh.." kaget Diva, Arsen memeluk Diva erat mau tak mau Diva balas memeluk Arsen, Diva mengelus punggung Arsen bertujuan untuk menenangkan Arsen. Diva tak tau kenapa. Arsen menangis yang Diva tau Arsen sedang sedih

Kurang lebih lima menit Arsen sudah tenang kini ia bisa tersenyum

"Makasih udah mau jadi sandaran gue" ucap Arsen memandang Diva, Diva mengangguk

"Lo ada masalah?" tanya Diva, Arsen menggeleng

"Kalo gak siap cerita gue gak maksa, tapi jangan pendem masalah lo sendirian, lo butuh temen curhat" tutur Diva halus, Arsen tak menyangka Diva akan sedikit peduli padanya, ia kira Diva itu hanyalah gadis bar bar yang tak perduli pada perasaan orang lain

ABSTRAK GIRLS  (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang