Mabuk

401 43 1
                                        

Mencintai tak harus memiliki, kadang harus belajar mengikhlaskan untuk ia yang kita cinta


Seorang laki laki menghembuskan asap rokok miliknya dengan tenang, memejamkan mata menikmati semilir angin dingin yang menusuk pori pori kulit, Arsen memikirkan semua masalah yang terjadi akhir akhir ini

"Agh.." Arsen mendesah pelan ia mengacak rambutnya frustasi, merokok saja tak membuatnya tenang, ia membuang puntung rokok yang sudah ia matikan itu ke sembarang arah

Arsen mengambil kunci mobi miliknya di atas meja belajar, tak lupa ia mengambil jaket berwarna biru navy di atas tempat tidur, Arsen bergegas untuk keluar menikmati udara segar

Pandu melihat anaknya ia menghampirinya dengan secawan kopi di tangannya

"Mau kemana?" tanya Pandu singkat dan jelas

"Main" jawab Arsen tak kalah singkat

"Ini udah malam Arsen!" tegur Pandu kepada Arsen

"Masih jam delapan" jawab Arsen santai tanpa menatap ke arah papanya itu

"Gak boleh keluar, udah siniin kunci kamu!" gertak Pandu tapi tak berefek apapun bagi Arsen

"Ya elah pa, ini baru jam delapan. Kaya anak prawan aja ga boleh keluar malem!" jawab Arsen ia tak suka di kekang, ia ingin bebas sebebas bebasnya

"Udah siniin kunci kamu!" seru Pandu, Arsen tak mengindahkan itu ia berjalan dengan tenang menuju pintu utama

"Kamu nekat keluar jangan harap papa bukain pintu!" ancam Pandu pada akhirnya, tapi karena Arsen bodo amat ya di anggap angin lalu

Arsen sudah melewati papanya yang kelewat cerewet itu, ia mengendarai mobil Lamborghini Veneno miliknya dengan kecepatan sandar, kali ini tujuannya adalah Club untuk sejenak mengademkan pikiran

"Sen!" sapa Katya yang sudah menunggu di Club D'Lax

Arsen mencari cari suara Katya, ada suaranya ga ada orangnya macam hantu

"Woy gue di sini, berasa hantu gue" ucap Katya ia menghampiri Arsen yang sedang mencarinya tapi tak ketemu

"Dimana sih lo? Gue cariin ga ketemu?" tanya Arsen kepada Katya

"Di hatimu" jawab Katya membuat Arsen berbidik ngeri

"Najis" jawab Arsen, mereka sama sama memasuki Club seketika bau alkohol, bunyi musik, dan para orang orang yang berjumbu menyapa mereka

Arsen dan Katya Duduk di salah satu Bar yang sering ia kunjungi

"Sat.. Vodca satu!" seru Katya ia terbiasa dengan Vodca yang kadar alkoholnya tinggi

"Gue Vodca Spirtus satu" kata Arsen pada Satrio salah satu pelayan Club

"Oke" jawab satrio

"Satu lagi" Arsen meminta satu gelas lagi Vodca Spirtus tapi ia belum mabuk, biasanya orang akan mabuk bila meneguk dua gelas Vodca Spirtus

Arsen sudah meneguk habis Vodca di tangannya ia hendak meminta lagi tapi di tahan oleh Katya

"Gila lo ya?" tanya Katya, Katya tau jika sudah seperti ini maka Arsen punya masalah

ABSTRAK GIRLS  (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang