Alfa Peduli

436 50 1
                                    

Rasa peduli ku itu beda, kadang kamu salah mengartikannya

Kini Diva tau berapa rapuh sosok Arsen, sosok yang selalu menyembunyikan segala masalahnya dalam diam, menyembunyikan dengan sangat rapih, dengan topeng menjadi sosok kasar dan suka membullylah salah satunya

Mereka berada di suatu cafe di daerah Jakarta selatan, tepatnya di cafe Vline, mereka juga berbincang bincang layaknya pemuda pemudi biasa yang tak pernah terlibat cekcok

"Emang lo gak pernah ceritain masalah ini semua ke temen temen lo?" tanya Diva ia jadi kepo dengan kehidupan Arsen

"Engga, mereka cuma tau luar gue gak sampe dalem" jawab Arsen, seketika pemikiran omes miik Diva berkelana

"Ya iya lah, kalo sampe dalem bisa gawat" ucap Diva ngelantur, Arsen yang tau apa yang Diva maksud seketika berbidik ngeri

"Ya kali anjer" ucap Arsen menbayangkan jika ia homo amit amit batinnya

"Lo yang pertama tau masalah gue" ucap Arsen membuat Diva tersedak teh miliknya

"What?" tanya Diva "Gue? Ga salah lo?" tanya Diva lagi

"Engga, entah kenapa pas gue deket sama lo gue itu tenang, jujur seperti ada masalah gue yang hilang gitu aja" Diva terenggun dengan ucapan Arsen

"Ah elo bisa aja" Diva jadi malu sendiri

"Div," Arsen menatap mata Diva dalam, Diva yang di tatap intens seperti itu seketika merona

"Dih baper, padahal gue cuma liat kalo mata lo ada beleknya" ucap Arsen, Diva cemberut seketika ia memukul pelan lengan Arsen

Arsen tak menghiraukan itu melihat Diva saja ia lebih tenang entah dari sekian banyak cewe yang mendekatinya mengapa ia nyaman dengan Diva yang tak pernah mengganggunya, malah ia yang mengganggu Diva

"Div kenapa lo selalu mau gue ajak atau gue kasarin?" tanya Arsen

"Ye.. Bego,.. Gue bukannya mau tapi lo maksa" jawab Diva kesal

"Anterin gue pulang, gue ngantuk pengen bobok" ucap Diva dengan polosnya membuat Arsen tak tahan ingin mencubit pipi Diva

"Woy saket anjer" pekik Diva, Arsen tertawa lagi

Mereka keluar dari Cafe dan berbegas untuk pulang, Arsen melihat Diva tertidur memeluknya dari belakang, Arsen mengamati Diva dari kaca spion, tak ada niatan untuk menanyakan alamat rumah Diva karena ia sudah tau alamat Diva, jadi ia membiarkan Diva tidur memeluknya

Kembali lagi ke SMA Merah Putih ada Fita yang sedang menggoda Alfa, Alfa sampe jengah sendiri

"Anterin gue pulang" Pinta Fita kepada Alfa

"Ayo lah Al,.. jaat banget lo nelantarin cewe cantik macem gue" pinta Fita lagi

"Fit udah deh, lo pergi aja" cerca Alfa

"Gue itu bukan siapa siapa lo! jadi plis jauhin gue" ucap Alfa karena perkataan Alfa tadi Fita berlari keluar sekolah berhubung sudah waktu untuk pulang

Fita yang kali ini nyebrang tak liat liat hampir tertabrak mobil jika Alfa tak menolongnya

Tinnn......
Fita kaget bukan main, kini ia beralih menatap Alfa yang sedang memeluknya erat, Alfa menyelamatkannya pikir Fita

ABSTRAK GIRLS  (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang