Panggilnya sayang, tapi status masi temenan aeokwokwok
Malam ini Abstrak Girls sedang belajar bersama di rumah Arla, mereka tidak hanya berempat melainkan dengan pasangan masing-masing, mereka belajar dengan serius kadang juga becanda tergantung mood mereka sih"La jajan dong jajan, abis ini!" pinta Diva yang dari tadi ngemil ia susah konsen jika tiada makanan saat belajar
"Abis lama lama isi kulkas gue" dumel Arla, meski ia menggerutu ia tetap mengambilkan jajan untuk teman temannya
"Udah dong jangan cemberut gitu gak cantik lagi nih" ucap Rendy mencubit pipi Arla gemas
"Abis Diva rakus banget kaya gak makan setaun aja" ucap Arla kesal
"Tadi kamu liat dia makan di kantin?" tanya Rendy, Arla mengangguk
"Iya lah jelas, orang kita kekantin bareng" jelas Arla
"Nah gitu kamu bilang Diva gak makan setahun" canda Rendy lalu mencolek hidung mancung Arla
"Kan perumpamaan bambank" kesal Arla ia mengambil chiki yang ada di kulkas langsung menaiki tangga menuju kamarnya berada
"Nih,.. Kalo kurang beli sendiri" ucap Arla menaruh chiki chikian tadi di meja, dangan sigap Diva, dan Fita menyerbu chiki yang di bawa Arla
"Lo the best" girang Fita, Alfa yang kelewat gemas mengacak rambut Fita lembut
"Gue kok baru nyadar kalo lo itu gemesin" ucap Alfa membuat pipi Fita menghasilkan semburat merah muda
"Lo nya aja yang telat peka" ucap Fita pelan
"Apaan si Fit lo jadi malu malu gitu, biasanya juga malu maluin" celetuk Alya keras membuat semua arah pandang menuju Fita
"Alah kaya dianya engga aja" balas Fita akhirnya terjadilah perang bantal di kamar Arla
"Woy, jadi belajar gak sih?" tanya Arsen, ia malas berurusan dengan buku bukuan. ini juga karena Diva ia ikut belajar
"Anjay... Kesambet apaan lo tiba tiba alim gini?" tanya Ferdi lalu menepuk pundak Arsen dua kali
"Kesambet jin di kamar bini Rendy" cetus Arsen lalu mendekati Diva, ia meraih snack yang di bawa Diva. Diva awalnya tidak terima dan hendak memprotes namun telat Arsen memasukkan potongan kenatang ke mulut Diva
"Kamvrepvt arsven mha, bngsvat lho" ucap Diva tak jelas lalu ia menelan sisa potongan kentang di mulutnya saat Diva hendak memprotes lagi Arsen memasukkan kentang lagi ke mulut Diva dan itu semua membuat Arsen tertawa ngakak. Dan membuat para penghuni kamar Diva heran bukan main
"Lo bisa ketawa Sen?" tanya Ferdi takjub Arsen mendatarkan mulanya sedatar datarnya
"Lo kira gue apaan yang ga bisa ketawa" ucap Arsen tenang
"Gue kira lo cuma bisa ketawa jahat pas bully anak anak di sekolah" timpal Rendy, lalu Arsen menimpuk kentang ke kepala Rendy
"Mendingan gue daripada arca macem lo" balas Arsen tak kalah tenang
"Gue kira lo gak bisa ketawa malahan" sahut Alfa
"Gue hanyalah manusia biasa yang bisa ketawa" jawab Arsen kali ini dengan cengirannya
KAMU SEDANG MEMBACA
ABSTRAK GIRLS (End)
Fiksi PenggemarEmpat gadis dengan karakter yang berbeda, dengan sifat kepribadian yang berbeda pula, di satukan dengan ikatan persahabatan. persahabatan yang mewarnai luka, lara, bahagia, dan tawa. Dan di padukan oleh bumbu bumbu cinta bagaimana perjuangan dengan...