PART 1

6.2K 344 11
                                    

Dave dan Oliv tidak terbiasa dengan keseharian mereka yang harus berada diatap yang sama, mereka juga membodohi orang orang agar tidak ada yang tahu kalau mereka sudah menikah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Dave dan Oliv tidak terbiasa dengan keseharian mereka yang harus berada diatap yang sama, mereka juga membodohi orang orang agar tidak ada yang tahu kalau mereka sudah menikah. Walaupun data diri mereka sudah di sembunyikan dalam dalam oleh pihak sekolah ,namun mereka tetap harus berhati-hati.

Kesannya memang terasa sangat konyol karena mereka terpaksa menikah atas dasar sumpah yang telah mereka ucapkan. Tapi ini nyata.

"Lo gak perlu berlagak kenal di depan temen temen SMA nanti. Anggep aja kita gak saling kenal." ucap Dave sembari menyeruput tehnya.

Ya, ini adalah awal masa SMA Dave dan Oliv. Mereka memilih SMA swasta yang didominasi oleh anak anak pintar.

"Gue paham." jawab Oliv. Ia segera menjemblok tas ke punggungnya dan berangkat lebih dulu menggunakan ninja merah kesayangannya.

Ada kecanggungan diantara mereka berdua. Dave yang cuek dan terkesan malu mempunyai istri seperti Oliv, membuat Oliv jadi tidak percaya diri.

Sikap Dave berubah semenjak hari pernikahannya, Dave jadi lebih cuek dan tidak banyak bicara. Ya walau dari awal Dave memang sudah cuek, tapi semenjak menikah, jadi jauh lebih acuh.

***

Hari pertama sekolah di SMA Jaya Negeri,sekolah dengan kapasitas otak otak jenius yang tinggi. Dave dengan bermodalkan kepintarannya mampu masuk sana. Sementara Oliv masuk dengan nilai pas-pasan.

"Bagi siswa siswi kelas 10 harap berbaris di lapangan sekarang!" suara toa dari berbagai sisi sekolah menggertakan seluruh siswa.

Siswa-siswi dengan wajah-wajah baru memasuki lapangan yang luas berbaris menggunakan seragam lengkap dengan kedislipinan yang paling utama.

"Baik. Perrtama-tama, perkenalkan dulu, nama saya Joshua Oliver. Saya sudah mendata nama-nama kalian disini. Nama-nama yang saya sebutkan nanti akan menjadi teman sekelas. Kalian tinggal menunggu nama kalian disebut lalu kalian bisa ikut dengan kaka yang ada disana." ujar Joshua seraya menunjuk orang-orang yang sudah sedia mengantarkan adik kelasnya di belakang sana. "Termasuk saya yang juga akan membimbing kalian." lanjut Joshua.

Joshua tengah menyebutkan satu persatu nama. Nama Dave keluar, disusul dua nama setelahnya adalah Clashinta Olivia.

Setelah semua nama selesai disebutkan, semua murid baris sesuai abjad dan lagi-lagi Oliv melanggar peraturan tersebut. Dari abjad D ke O harusnya sangat jauh. Tapi Oliv mencoba untuk mengabaikan peraturan tersebut dan baris di belakang Dave.

"Dave, kita sekelasss!" ucapnya dengan sumringah.

"Gua udah bilang, gak usah bicara sama gua." ketus Dave.

"Eh nama belakang kaka kelasnya sama kayak gua ya? Oliver." kesekian kalinya Oliv melanggar perkataan Dave untuk pura-pura tak mengenalnya.

"Itu yang di belakang ngobrol terus, maju ke depan!" perintah Joshua yang daritadi menunjukan denah sekolah lalu murka karena suara Oliv terlalu bising.

Cupidity✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang