PART 8

2.7K 207 1
                                    


"Dave.." panggil Oliv lirih pada Dave. Kali ini Oliv tampak serius, ia seperti sudah menahan bicaranya sejak lama dan baru berani untuk mengatakannya.

"Iya?" sahut Dave.

"Gua harus gimana ya? Orang tua gua harus dateng ke sekolah buat selesaiin kasus ini." tanyanya meminta pendapat. Jujur saja, wanita ini bingung sekarang. Bahkan kasus Viara sama sekali tidak ada campur tangannya. Semua orang sangat gegabah.

"Terus urusan gua apa?" Dave melirik tajam. Benar juga, percuma bertanya padanya.

"Yaudah, gak guna juga sih ngomong sama lo, udah gua duga. Gua tidur duluan." pasrahnya.

"Duduk." perintah Dave tiba-tiba.

Oliv memutar balik tubuhnya. Lalu, dudum di sebelah Dave.

"Nanti gua yang bilang mama biar besok mama yang dateng ke sekolah." entah apa yang merasuki lelaki ini. Tiba-tiba saja Dave mendapat pencerahan. Tuhan memang tidak main-main dalam menyusun skenario kehidupan.

"Emak gue apa emak lo?" tanya Oliv dengan bodohnya.

"Sekarang ibu gue, ya ibu lo juga, kan?" ucapnya penuh penekanan.

"Yaudah makasih Dave . Love you! Good night!!" wanita itu melambaikan tangannya. Ia langsung kembali ke kemarnya, sementara Dave masih setia pada bukunya, mempelajari bab bab yang bahkan belum guru sampaikan.

Saat Oliv hendak tidur, tiba tiba saja telfonnya berdering.

Sandra is calling...

Tak butuh waktu lama,Oliv segera mengangkatnya.

Halo kenapa Ndra? Tumben lo nelfon ?

Liv jangan kaget ya

Apaan si lo ? Kenapa ? Ada apaan?

Ibu lo... Kayaknya bakal menikah dalam waktu dekat ,gua harap lo kuat

Gua lagi gamau becanda nih


Serius Liv ,lo tau sendiri kan? Gua bener bener deket sama ibu lo. Apa yang gak gua tau si

Yaudah makasih infonya


Oliv memutuskan sambungan telfonnya segera dan membantingnya ponselnya. Ia mulai mengacak acak rambutnya dan memecahkan semua yang ada di meja nya ,sangat sial ,nasib buruk macam apa ini!

Dave yang mendengar suara dentuman keras dari kamar Oliv langsung beranjak dan menghampirinya.

"Lo kenapa??" Dave menghentikan pergeerakan Oliv.

"Apa guna nya gua hidup!?" ucapnya dengan nada sendu.

"Tenang Liv..." ucap Dave lembut.

Lelaki itu segera memeluk Oliv dan mencoba menenangkan pikirannya. Kemarahan Oliv membuat Dave tertegun. Tidak pernah sebelumnya Dave melihat Oliv sefrustasi ini. Dave ingin melihat sisi ceria Oliv, bukan yang seperti ini.

Emosi nya kian melarut karena pelukan hangat dari Dave. Walau berlangsung sebentar, Oliv merasa bersyukur, setidaknya suaminya mulai sedikit mengerti keadaannya.

"Istirahat." ujar Dave, ia menuntun Oliv untuk berbaring. "Jangan mikirin apa-apa."

"Gimana gue bisa istirahat? Ibu gue mau nikah lagi.."

Cupidity✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang