"Lo kira enak kayak gini? Lo kira menyenangkan?"
"Maksud lo?"
"Kita pulang, udah malem." Dave kini memegang lembut tangan Oliv.
"Lo sama Valerie pacaran?"
"Iya. Maafin gue." Dave tertunduk menyesal. Ini adalah pengakuan yang membuat remuk hatinya hingga berkeping-keping.
Mendengar itu, Oliv ingin sekali menitikan air matanya.
"Gue gapapa." Oliv berusaha tegar ,menutupi lukanya di balik senyuman. Harapannya sudah musnah, harapan untuk memiliki ia sepenuhnya.
Tanpa disadari, air mata Oliv turun. Ia buru-buru menghapusnya, takut ketahuan. Kacau, mengingat apa yang sudah terjadi hari ini, rasanya Oliv ingin cepat pulang... pulang ke surga bertemu ayahnya.
"Oliv..." Dave yang melihat Oliv menangis segera membantunya untuk menghapus air matanya.
Ia segera menarik tubuh Oliv ke dalam pelukannya. Mencoba menenangkan realita yang sudah terjadi padanya.
'Gue gak bisa bikin lo bahagia, gue emang bener bener brengsek. Gue gak bisa ngejaga lo dengan baik, memperlakukan lo dengan baik."
"Gue mau pulang! Gue mau susul papah!" kata Oliv terdengar menguatkan diri untuk bicara di tengah tangisnya.
"Gue sayang lo Oliv."
"Gak ada yang sayang sama gue, selamanya akan tetap begitu sam—"
"Gue gak bisa buktiin itu untuk saat ini. Tapi jauh dari hati gue, gue sayang sama lo."
***
Dave merebahkan dirinya di ranjangnya. Menatap layar ponselnya, wallpapernya adalah foto ia bersama Valerie. Bukan ia yang mengganti tapi Valerie yang menyuruhnya.
Ia mulai berfikir bahwa perbuatannya kepada Oliv selama ini sebenarnya keterlaluan dan kelewatan. Oliv adalah istrinya, namun, ia tidak bisa menjaga perasaannya.
Penyakit mental Valerie menahan Dave untuk semuanya.
Dave pergi ke kamar Oliv karena tiba-tiba merasa kesepian tidur sendiri
"Eh?"
"Gue mau tidur disini." gumamnya.
"Yaudah gue keluar ya..."
Dave mencegahnya. "Gak usah."
Lalu, ia memejamkan matanya. Oliv berbalik badan dan menatap karya tuhan yang ada di hadapannya, sangat tampan dan sempurna. Sampai sekarang, ia bahkan belum bisa percaya kalau Dave sudah menjadi suaminya.
***
Pagi hari di sambut dengan mentari, suara ayam dan burung mulai merusak paginya. Oliv tidak mendapati diri Dave di sebelahnya.
Ia beranjak dari kasurnya melihat kalender, ia tersadar hari itu sudah tanggal 25, seharusnya ia sudah datang bulan.
Oliv keluar mencari Dave. "Dave..."
"Kenapa?" ucap Dave yang sudah berada di meja makan dengan seragam lengkapnya ,padahal masih pagi.
"Gue gak dateng bulan."
KAMU SEDANG MEMBACA
Cupidity✔
Teen Fictionrank #1 in sadgirl 26-10-20 rank #8 in brokenheart 23-02-21 rank #1 in anaksekolah 26-03-21 rank #1 in wattys 20-05-21 Clashinta Olivia terpaksa menikah dengan Dave Simagara karena sebuah sumpah yang mereka ucapkan. Saat Oliv berusaha untuk menjadi...