PART 32

2.3K 171 2
                                    

Part ini akan menjawab pertanyaan kalian 'kenapa sih joshua kek gitu ke Oliv?' semua pasti ada penyebabnya

Part ini juga akan membahas hubungan Rai sama Theresa ,seperti yang sudah author katakan sebelumnya ,hubungan mereka ini ada something yang tak terduga ,sesuatu yang membuat ending Jurar semakin menarik

Jadi jangan di skip

Mari nikmati alurnya dan percayakan semua pada author . Author tidak akan mengecewakanmu ❤️

Ada titik dimana seseorang merasa sangat jenuh dan kacau

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ada titik dimana seseorang merasa sangat jenuh dan kacau. Tidak ada yang terjadi, tapi ia di putar balikan oleh masa lalu untuk mengingat setiap kejadian yang seharusnya sudah terkubur dalam~

___

"Gue suka sama Marwa, lo tau itu. Gue belum bisa ikhlasin kepergian dia." kata Joshua. "Gue bahkan gak bisa lindungin dia."

"Dia gak pantes buat lo lindungin. Apa yang lo suka dari dia?" ucap Theresa.

Singkat cerita, dulu Joshua suka dengan seorang perempuan. Namanya Marwa. Perempuan ini punya sifat keras kepala dan kata-kata nya menyakitkan. Dia sering membully Joshua dulu, karena menurut dia, Joshua culun dan gak pantes buat dia.

Sampai pada akhirnya, Marwa meninggal setelah beberapa jam sebelumnya ia sempat menampar Joshua. Sampai sekarang, belum ada yang tahu penyebab kematiannya. Semua seolah di sembunyikan.

"Gue suka sama dia, sebelum dia jadi pembully kayak gitu, dia dulu baik-baik. Tapi semenjak berteman sama Kenzi, dia berubah." jelasnya kepada Theresa.

"Lo gak perlu keras ke Oliv buat ngerubah sifat nya yang lo bilang Marwa. Lo gak perlu takut Oliv akan bernasib sama kayak Marwa. Dia gak akan berakhir menyedihkan. Dia tau titik memulai dan berhenti. Dan lo, menurut gua lo hebat udah ngerubah diri lo yang tadinya culun sampai kayak gini. Tapi udah cukup, cukup bikin ulah di sekolah, itu gak bakal bantu apa-apa dan gak bantu jati diri lo yang sebenarnya kelihatan." ceramah Theresa.

Joshua tidak menjawab apa-apa. Pandangannya kosong dan berakhir beranjak dari sofa yang tadi ia duduki.

"Samlekom!" temam-teman Joshua datang. Memang mereka paling tidak mengerti situasi.

"Mau main?" tanya Theresa membukakan pintunya.

"Enggak."

"Terus?"

"Mau numpang tidur." ucap Ryuga dengan santai nya.

"Yaudah masuk aja, sana ke kamar Joshua. Jangan nyinggung apapun tentang perasaan ya, dia lagi terpuruk, hibur dia." ujar Theresa menyuruh mereka pergi ke kamar Joshua.

Cupidity✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang