PART 37

2.7K 154 4
                                    

____

Lo bisa sakitin gue, tapi enggak sama orang orang yang gue sayang

____

Oliv memutuskan untuk masuk ke dalam restoran tersebut. Dengan tekad yang kuat ia melangkahkan kakinya.

Mereka yang awalnya sedang berbincang, sekarang bungkam karena kehadiran Oliv.

"Halo mah, pah." sapa Oliv begitu berhadapan dengan kedua orang tua Dave.

Keadaan nampak canggung. Mereka seperti membicarakan hal serius.

"Duduk." ucap Vania-ibu mertuanya yang biasanya ceria, kini terlihat lebih serius memandang Oliv.

Oliv kemudian duduk di sebelah Dave, memberi tatapan dengan berbagai macam tanda tanya, Dave diam dan terlihat pasrah.

"Kamu cinta sama Dave?" tanya ayahnya.

Oliv mengangguk antusias. "Iya yah."

"Ini udah saatnya. Saatnya bagi kamu untuk tahu semuanya." lanjutnya.

Oliv merasakan otot ototnya yang menegang mendengar ini.

"Sebenernya ada apa yah?" Oliv tak tahan lagi. Rasa penasarannya sudah melampaui batas.

"Perusahaan ayah semakin bangkrut. Mau tidak mau harus ada kerjasama dengan perusahaan lain. Perusahaan tersebut hanya akan menjabat tangannya sebagai umpatan deal atas kerjasama hanya dengan cara putrinya menikahi putra ayah."

Semua lenyap. Oliv terasa di tenggelamkan ke dasar laut yang paling dalam, sedalam dalamnya.

Kini semuanya terungkap, ternyata ini untuk masa depan keluarga Simagara.

Semua terasa tidak adil bagi cinta Dave dan Oliv yang sudah tumbuh.

"Yah, tapi aku cinta sama Dave. Aku beneran bakal jagain dia lebih baik dari sebelumnya lagi. Aku bakal pastiin dia makan teratur, belajar dengan giat-"

"Ayah akan berusaha sebaik mungkin untuk membujuk direktur perusaan tersebut agar mau melakukan kerjasama tanpa harus ada pernikahan diantara kedua belah pihak." potong Stefan.

Dave juga ikut merangkul Oliv. "Gue gak akan pernah ninggalin lo." ucap Dave meyakinkannya.

***

Oliv memakai seatbeltnya. Gadis itu tidak punya keberanian untuk menatap Dave. Semua harapannya hancur begitu saja.

"Maafin gue." Dave akhirnya angkat bicara.

Oliv kembali menangis, Dave tidak mengerti apa alasannya.

"Lo tau? Gue hari ini hampir aja mati."

"Kenapa?" tanya Dave.

"Kenzi terus terusan bikin masalah sama gue. Dia mau gue mati kayaknya. Tadi gua di culik sama suruhannya. Kalo aja Joshua gak dateng, gue beneran bisa mati!" tangisnya kian meledak.

"Lo tau--gue tadi harus menghadap ayah, dan gak bisa di ganggu gugat."

"Lo harus konsisten, Dave. Sebenernya lo mau melanjutkan hubungan ini apa enggak? Jangan bikin perasaan gue stuck di lo. Sementara ada cowok yang lagi nunggu gue di luar sana." sela Oliv dengan perasaan meremang.

"Siapa cowok lain yang nunggu lo?"

"Joshua."

***

Cupidity✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang