PART 26

2.6K 194 4
                                    

Mungkin aku terlalu cepat menyimpulkan tentang perasaan dia padaku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mungkin aku terlalu cepat menyimpulkan tentang perasaan dia padaku

___

"Siapa den?" tanya bi Ratih ,saat melihat Oliv yang berdiri tepat di samping Joshua.

"Kenalin bi. Calon pacar saya ehehe.." Joshua tertawa.Tapi tidak dengan Oliv, wanita ini menatapnya tajam. Padahal ia sudah berjanji ,kalau kegiatannya hari ini ,hanyalah sebatas mengajar bukan untuk modus.

"Eh iya maap maap. Yaudah ayo masuk." sambung Joshua. Oliv berjalan tepat di belakang Joshua, membiarkan pemilik rumahnya lebih dahulu berjalan.

"Belajar dimana?" tanya Oliv saat memasuki ruang tamu yang sangat besar. Benar-benar sangat mewah.

"Disini aja. Apa mau di kamar gue?" ucap Joshua dengan santainya . Ia tidak memikirkan bagaimana seorang Oliv yang mendengarnya.

"Disini aja." Oliv kemudian duduk manis di atas sofa.

"Gue mau mandi dulu ya." ucap Joshua kemudian di angguki Oliv.

Oliv masih tak percaya dimana sekarang ia berada. Impiannya adalah tinggal di rumah besar seperti ini.

Sebenarnya Dave bisa saja membelikannya rumah bahkan 2× lebih besar dari ini. Namun, mengingat mereka yang hanya tinggal berdua, tidak memungkinkan bila harus memiliki rumah sebesar itu sementara penghuninya sedikit.

Oliv berkeliling di sekitar ruang tamu, melihat pajangan foto yang menampakan Joshua sewaktu kecil bersama keluarganya. Keharmonisan terlihat menyelimuti keluarga Oliver.

Seperti yang Theresa katakan sebelumnya, ayah dan ibu mereka adalah seorang dokter di luar negeri. Di lihat dari beberapa piagam penghargaan milik ayah dan ibunya. Keluarga Oliver terlalu sempurna untuk suatu kehidupan. Jika Oliv di posisi Joshua, maka ia akan memilih untuk berhenti sekolah dan menghabiskan waktu di rumah bermalas malasan seharian.

Tak lama, Theresa menyusul pulang. "Hai Oliv, dari kapan disini?" sapanya.

"Dari tadi, Sa. Lo kemana aja?" balas Oliv.

"Si Joshua kemana? Kok gak ada yang nyiapin lo minum atau makanan sih." Theresa mendengus kesal melihat tamu yang diabaikan begitu saja.

"Gapapa gak usah repot repot, Sa. Gue cuma mau belajar kok, hehe.." balasnya rendah hati. Sebetulnya ia haus, hanya berpura-pura saja.

"Tunggu ya. Gue suruh pembantu gue buat bikinin lo minum. Emang kalau gak disuruh, gak pada langsung gerak, pada bolot semua lama-lama." omel Theresa.

Seorang pembantu dirumah Joshua mengantarkannya minuman dan makanan, menu nya sudah seperti di restoran.

Oliv terkejut melihat mejanya sudah dipenuhi makanan. "Makasih."

Joshua selesai mandi dan turun ke bawah untuk menuntaskan janjinya pada perempuan itu.

Cupidity✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang