Jam menunjukkan pukul 6 pagi saat James terbangun di ranjangnya. Ia melirik kamarnya yang tampak sepi. Kamar mandi dan meja rias juga tampak kosong. Tidak ada tanda-tanda Anne berada di kamar tersebut. Menggeliat perlahan dan mengumpulkan nyawanya setelah drama semalam yang dibuat Anne, James memutuskan keluar dari kamar menuju dapur mansion. Ia melihat Anne dengan gaun tidur satin hitamnya sedang memasak di dapur. Semalam, ia sudah meminta Hans untuk menyiapkan segala keperluan mereka selama di mansion, bahkan soal makanan. Tapi nyatanya, perempuan ini mengacaukan kembali rencananya. Terlihat dari raut wajahnya yang asyik memasak tanpa memperhatikan sekelilingnya.
"Kamu ingin Hans dan Ron melihatmu dengan pakaian seperti itu di mansion ini ?" James membuka percakapan paginya dengan nada omelan khasnya. Anne menoleh sekilas dan tersenyum pada James. Tetap melakukan pekerjaannya di dapur.
"Dia tidak akan bersamaku selama ada kamu kan ? Tadi pagi aku memintanya pergi berjalan-jalan dengan Ron karena hari ini akan menghabiskan waktu berdua denganmu" jawab Anne tanpa mengalihkan atensinya dari kegiatannya memasak.
James mendudukan dirinya di depan meja pantry. Memperhatikan kegiatan Anne memasak. Perempuan itu begitu cekatan dalam mengerjakan tugas-tugasnya.
"Pancake !! Actually tanpa garam" Anne meletakkan dua buah pancake di atas piring milik James dan menuangkan madu ke di atasnya.
James beruntung bisa selalu mendapatkan makanan dalam kualitas dan rasa terbaik. Salah satu kelebihan Anne itu akhirnya membuat James tersenyum sendiri. Ia memotong pancake tersebut menjadi beberapa bagian kecil dan dengan cepat memasukannya ke dalam mulutnya.
"Kamu tidak makan ?" Tanyanya pada Anne saat melihat perempuan itu justru sibuk membersihkan dapur yang telah digunakannya.
"Aku sudah mencicipi beberapa potong pancake saat membuatnya tadi. Lagipula kita akan menghabiskan waktu hari ini dengan berwisata kuliner, jadi aku mempersiapkan diri agar tidak makan terlalu banyak" Anne menjawab dengan lugas.
"Oya.. sementara kamu menghabiskan sarapanmu, aku akan segera bersiap agar kita tidak kehilangan banyak waktu" Anne melangkahkan kakinya menuju kamar untuk mandi dan mempersiapkan diri. James hanya mampu menghembuskan nafas perlahan mengingat segala hal yang akan dilakukannya hari ini bersama Anne.
**********
Sepanjang pinggiran Osaka tampak begitu ramai. Banyak turis asing atau warga lokal menghabiskan waktunya disini untuk berburu makanan. Tidak mengenal waktu, sepertinya setiap street food dan kedai yang ada disana tak pernah sepi pengunjung. Anne masih sibuk berlari kesana kemari dengan riangnya. Membiarkan pria di belakangnya yang mulai tampak kelelahan itu semakin memerah seperti kepiting rebus. Antara emosi dan kepanasan sudah tak bisa lagi dibedakan.
"Kamu masih akan berburu makanan lagi ? Yaa Tuhan.. makanan di tanganmu saja masih tersisa beberapa kantong Anne" James mulai mengoceh seperti nenek-nenek yang kelelahan.
"Aku memang hanya membeli sedikit-sedikit untuk mencoba, lagipula ini akan aku bawa kembali ke mansion, untuk kupelajari lagi soal rasa dan cara membuatnya"
James bungkam. Benar-benar profesi chef sialan. Ia tidak mampu berkutik lagi.
"Kamu ingin mencoba ini ? rasanya seperti fish cake tapi ini terbuat dari campuran udang dan cumi" Anne menawarkan cemilan yang ada di tangannya.
"No.. aku tidak tahu makanan ini bersih atau tidak, aku tidak mau memakannya" James menolak sambil melipat wajahnya.
"Ini cukup bersih kok, aku sering mengunjungi kedai ini jika pergi ke Jepang, kamu tidak perlu khawatir" Anne menyuapkan sepotong makanan itu ke hadapan James.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gift Love (COMPLETE)
Romansmencintai atau dicintai ? mana yang akan jadi pilihan paling tepat dalam hidup ? jika mencintai adalah sebuah keinginan, maka dicintai bukankah sebuah kesediaan ? Adalah Annelise Rosalie Winathan menghabiskan sebagian hidup untuk bertaruh antara pil...