Come and Back

9K 472 10
                                    

Anne tertidur sepanjang perjalanan pulang. Tak bergeming dan meringkuk seperti anak kecil di dalam mobil. Kemacetan dan hujan deras yang mengiringi kepulangan mereka dari rumah Pak Wirawan membuat perjalanan menjadi sedikit lebih lama.

James tak mengerti apa sebabnya, melihat Anne tertidur dengan damai sungguh merupakan tontonan yang menarik. Tak tega membangunkan perempuan itu, James menggendongnya saat mereka tiba di mansionnya. Menyelimuti dan meninggalkan Anne dalam tidur panjangnya.

James lebih memilih menghabiskan malamnya di ruang kerja. Mengecek email dan laporan mengenai perkembangan kantornya cukup menyita perhatian hingga tak disadari sebuah messege singkat di ponselnya berdering dengan nyaring. Nick mengiriminya sebuah pesan singkat.

"Congrats yaa Jam buat opening and launching bakery and pastry kafe Anne lusa, sorry gak bisa ikutan datang. Aku masih di Kalimantan sampai minggu depan"

Sebuah pesan singkat dari Nick membuat James heran. Tak berniat membalas dan mengabaikan pesan tersebut nyatanya tak berhasil. James tidak mengetahui jika belakangan Anne merambah bisnis kulinernya di bidang bakery dan pastry. Pantas saja perempuan itu terlihat sangat sibuk dan kelelahan.

Memikirkan sesuatu James akhirnya memanggil Hans melalui ponselnya. Meminta pria yang belakangan menjadi supir pribadi Anne tersebut bertemu dengannya di ruang kerja. Tak berselang lama, 5 menit setelah panggilan itu dilakukan, Hans datang dengan mengetuk pintu ruang kerja James.

"Duduklah Hans, ada yang ingin aku bicarakan denganmu" James meminta Hans untuk duduk karena sadar bahwa perbincangan ini mungkin akan sedikit alot dan lama.

"Bagaimana kegiatan istriku selama di restonya ?" James bertanya pada Hans.

"Nyonya lebih banyak menghabiskan waktu di resto tuan. Jika jam makan siang, biasanya nyonya akan pergi bersama teman perempuannya yang juga menjadi chef disana. Mereka biasanya mengunjungi kafe di sebelah resto tersebut atau justru menghabiskan makan siang di dalam resto" Hans memberi penjelasan.

"Kamu tahu soal opening dan launching dari bakery and pastry kafe yang Anne akan lakukan ? Karena saya belum mendengar informasi itu darimu beberapa hari ini"

"Maaf tuan saya memang tidak mengetahuinya. Nyonya memang sering melakukan meeting dengan beberapa orang yang datang ke restonya bersama dengan teman perempuannya itu. Tapi meeting itu diadakan secara internal dan tertutup jadi saya tidak mengetahui pembahasaannya" Hans menjelaskan lagi.

"Lusa dia akan mengadakan launcing dan opening untuk bakery and pastry pada kafenya. Aku ingin kamu mencari tahu mengenai hal tersebut dan kabari aku secepatnya"

"Baik tuan. Ada lagi yang bisa saya bantu ?" Hans bertanya dengan menundukkan kepalanya.

"Jaga dia dengan baik. Dia tidak akan mendengarkanku untuk meninggalkan pekerjaannya. Tapi dengan kondisinya saat ini tolong bantu dia untuk menghindari beberapa pekerjaan berat yang membutuhkan mobilitas lebih"

"Baik tuan, saya akan lakukan. Kalau begitu saya permisi" Hans berkata singkat seraya meninggalkan ruang kerja James.

James berfikir singkat mengenai pekerjaan Anne. Perempuan itu terlihat sangat mencintai pekerjaannya namun tak pernah menceritakannya pada James. Yaa tak pernah. Perbincangan-perbincangan yang terjadi terakhir kali lebih sering berakhir dengan perdebatan.

***********

Jam menunjukkan pukul 5 pagi saat James terbangun di ruang kerjanya. Lehernya terasa nyeri karena tak sengaja tertidur dengan hanya bersandar pada kursi yang ditempatinya. Menuju ke kamar, James tak mendapati Anne berada di sana, pun ketika selesai mandi dan menuju meja makan, James tak melihat perempuan itu hingga sarapannya habis.

Gift Love (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang