Hello World

11.2K 416 9
                                    

Berpakaian kusut, James sudah hampir tidak memikirkan bagaimana penampilannya. Pagi tadi, saat pergi menuju kantornya bersama dengan Ron, di tengah jalannya meeting yang sengaja diagendakan tiap bulan sebagai evaluasi, Grace menelfon dengan tiba-tiba ke ponselnya. Mengatakan bahwa Anne kesakitan di kamar mereka dan sudah mengalami pembukaan awal melahirkan.

Meminta Nancy menjadwalkan ulang mengenai agenda rapat susulan, kepala James nyaris tidak bisa memikirkan apa-apa lagi selain kondisi Anne dan bayi mereka. Yulita dan Anyelir sejak pagi sudah datang dan membawa Anne ke rumah sakit dimana ia seringkali melakukan kontrol kehamilannya.

Sekarang, beradalah dia disini seperti orang bodoh yang terperangkap waktu. Sudah hampir tiga jam Anne terbaring di atas ranjang rumah sakit menahan rasa sakit yang terus menderanya. James tidak bisa melakukan banyak hal seperti biasanya karena semua seolah berada di luar kendalinya.

"Berhentilah berjalan-jalan tidak jelas seperti itu James !! Semua perawat nyaris ketakutan melihat tingkahmu sekarang" Yulita gatal untuk tidak mengomentari apa yang dilihatnya.

"Para perawat itu tidak membantu sama sekali, Anne sudah kesakitan selama berjam-jam Mom" James ngotot menyalahkan para perawat di rumah sakit yang sejak tadi hanya mengatakan untuk menunggu.

"Kamu bisa menunggu di luar bersama para Ayah James, atau sekedar minum kopi untuk membuat perasaanmu lebih baik" Anyelir menawarkan sebuah saran yang terdengar sebagai sebuah pengusiran halus untuk James. Mertuanya hanya terlalu baik untuk mengatakan bahwa ia juga gerah melihat tingkah laku menantunya.

"Aku akan menemani Anne disini Mom" James menjawab dengan datar. Kentara sekali menyembunyikan gejolak emosi di dadanya.

Meski sedang menahan rasa sakit, Anne masih dalam kondisi memiliki kesadaran penuh untuk menyimak segala hal yang terjadi. Ia melihat betapa jelas raut wajah khawatir dan tak berdaya yang dirasakan oleh James.

"Come here James" Anne melambaikan tangannya perlahan yang langsung disambut oleh James dengan cepat.

"I'm okay, ini hal yang wajar untuk seorang perempuan" Anne berkata dengan lemah. Berusaha tersenyum dan menampilkan kebahagiaan di matanya.

"Aku bahkan tidak bisa berbuat apa-apa untuk menolongmu" James mengatakan kalimat itu dengan penuh rasa sesal. Baru kali ini rasanya ia tidak memiliki kendali sama sekali terhadap sesuatu.

"Kamu disini, bersamaku melewati ini, sudah lebih baik dari pertolongan apapun" Anne mengeratkan genggaman tangannya di telapak tangan James. Pria itu merasakan dengan jelas, Anne pastilah sedang menahan kontraksi yang dirasakannya.

"Anak-anak ini nakal sekali membuatmu seperti ini. Lain kali aku akan berfikir dua kali saat membuatmu hamil" James mengeluarkan isi hatinya di hadapan Anne.

"Jangan bicara seperti itu. Mereka anak-anak yang baik. Aku bahagia karena bisa menjadi ibu dari anak-anakmu" Anne menjawab dengan sedikit susah payah. Ia mencoba mengatur nafasnya agar lebih stabil.

"Tetap saja mereka membuatmu kesakitan. Aku kesal tapi tidak tahu harus melakukan apa" James sudah hampir menampilkan wajah putus asa jika saja ia tidak ingat pesan ibunya yang mengatakan penting menjaga emosinya saat mendampingi persalinan Anne.

Waktu berjalan menjadi lama. Perubahan dari detik ke menit bahkan bisa dirasakan James dengan sangat lama. Para ayah lebih santai dan memilih menikmati kopi di cafetaria yang berada di lantai bawah rumah sakit.

Para ibu hanya bisa menggelengkan kepala melihat sikap James yang jelas seperti singa. Tak bisa ditanya, tak ingin diberitahu selain oleh Anne. Tepat saat jarum jam menunjukkan pukul dua siang, Karen masuk ke ruang rawat Anne dan meminta James untuk berbicara dengannya di ruangan yang lebih privat.

Gift Love (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang