It's True !!

7.6K 415 6
                                    

"Boleh aku meminta waktumu sebentar ?" Suara Hellena nyaris terdengar setengah berbisik saat Anne kini merapikan dirinya yang baru saja menggelar cooking classnya bersama dengan Rossie.

Menoleh sejenak dan memastikan siapa yang menjadi lawan bicaranya, Anne merasa sedikit aneh saat Hellena kini berdiri di sampingnya dan tersenyum ke arahnya dengan sangat ramah.

Berfikir sejenak dan melihat Rossie yang baru saja dijemput oleh Roger karena mereka hampir saja terlambat menuju rumah sakit untuk mengecek kondisi kehamilan Rossie. Anne mengalihkan lagi atensinya menatap Hellena yang nampaknya menunggu segera jawabannya dengan cepat.

"Aku perlu mengganti pakaianku dan membersihkan diriku sebentar. Apa kamu keberatan jika harus menunggu ?" Anne menjawab dengan cepat.

"Tak apa Anne, aku juga tidak sedang terburu-buru. Kamu tidak keberatan jika kita mengobrol di salah satu kafe yang ada di hotel ini ?" Hellena menawarkan pilihannya. Terlihat sekali perempuan itu terlihat ramah dan menjaga kenyamanan Anne saat berdekatan dengannya.

"Oh tak apa, kamu bisa menuju kafe itu lebih dulu. Aku akan menyusulmu setelah merapikan diriku" Anne menjawab sambil tersenyum. Jelas Anne bukanlah perempuan yang menutup mata dan hati untuk melihat kebaikan orang lain jika hanya membandingkan perempuan ini adalah perempuan yang pernah dicintai suaminya.

Anne terbiasa membawa pakaian ganti jika dirinya harus menghadiri acara cooking class semacam ini. Kegiatan memasak dan mengajar dalam waktu bersamaan biasanya membutuhkan effort lebih sehingga ia lebih mudah berkeringat dan setelahnya akan nampak sangat tidak nyaman.

Pergi ke ruang ganti yang dimaksud, Anne dengan segera mengganti pakaiannya menjadi pakaian yang lebih santai dan nyaman. Memilih dress dengan panjang dibawah lututnya bermotif floral favoritnya Anne nampak lebih nyaman dan percaya diri. Ia juga mengenakan cardigan rajut yang cukup panjang untuk menutupi bahu dan lengannya yang nampak terbuka jika hanya mengenakan dress tersebut. Rambutnya yang panjang di rapikan ulang dan mengikatnya setengah dan membiarkan sisanya menjuntai dengan indahnya ke bagian atas bahunya.

Setelah dirasa penampilan jauh lebih baik dan lebih nyaman, Anne merapikan beberapa barang pribadinya dan memasukkannya dengan segera ke dalam tas. Ia berjalan memasuki lift yang akan menghubungkannya dengan kafe yang dimaksud Hellena di lantai satu hotel ini.

Berjalan memasuki kafe yang dimaksud, Anne dapat dengan mudah menemukan keberadaan Hellena yang memilih untuk duduk di kursi paling pojok yang bersebelahan dengan jendela. Menampilkan suasana sekitar yang nampak jelas dari kaca bening di sebelahnya.

"Boleh aku duduk ?" Anne bertanya pelan dan sepertinya membuat Hellena sedikit tersentak dari lamunannya. Anne tidak menyadari jika perempuan itu sejak tadi menatap kosong ke luar jendela dan nampak asyik dengan lamunannya.

"Of course Anne, please" Hellena tersenyum dan mempersilahkan Anne duduk di kursi yang berada di hadapannya.

"Coffe ?" Hellena menawarkan minuman untuk menemani perbincangan mereka saat ini.

"Aku tidak bisa mengkonsumsi coffe Hellen, sorry" Anne menjawab sambil tersenyum.

Sebuah kenyataan yang baru saja diketahui Hellena. Padahal jika melihat kebelakang, James jelas adalah pria yang sangat menikmati coffe. Bahkan saat mereka dekat dulu, beberapa waktu yang mereka habiskan seringkali dilakukan di kedai cofee atau resto yang memiliki rasa coffe otentik.

Cukup mengherankan bagi Hellena jika kini perempuan yang berdampingan dengan James adalah perempuan yang bahkan tidak bisa mengkonsumsi coffe. Kenyataan itu membuatnya berfikir bahwa James memang mengalami banyak perubahan.

"Aku akan memesan waffle dengan ice cream vanila di atasnya" kalimat yang diucapkan Anne kepada salah seorang waitress disana membuat Hellena mengalihkan atensinya dari lamunannya tersebut.

Gift Love (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang