Everythings Will Be Ok

11.5K 501 10
                                    

Jam 9 pagi, Anne baru bisa bangun dan menyiapkan sarapan pagi yang sudah terlanjur siang. Semalaman, setelah melepas kerinduan bersama James, tubuhnya terasa cukup lemas.

Meski James memperlakukannya dengan lembut dan lain daripada biasanya, Anne tahu bahwa hasrat pria itu sangat besar. Bermain satu atau dua ronde tidak akan cukup mampu memuaskannya. Biar bagaimanapun, Anne perempuan dewasa yang juga menginginkan hal tersebut meskipun tujuan awalnya adalah ingin menyenangkan James.

Memasak isian menu sarapan sederhana seperti roti panggang dan beberapa omelette untuk James, tidak butuh waktu lama untuk Anne menyelesaikannya. Ia bahkan menghangatkan beberapa pasta yang disediakan James malam tadi ke dalam microwafenya.

"Memasak dengan gaun malam seperti ini heh ? Aku berharap Hans dan Ron memakai kacamata hitam pagi ini" James berkata sambil melingkarkan tangannya di perut Anne. Perempuan yang dimaksud hanya tersenyum saja menanggapi ocehan suaminya tersebut.

"Hans dan James sedang pergi bersama Lorry. Hari ini mereka akan pergi ke perkebunan teh membantu para pekerja memanen teh dari perkebunan" Anne menjawab sambil melepaskan pelukan James dan meletakkan pasta yang baru saja dipanaskannya di meja makan.

"Aku harap itu cukup menantang untuk mereka mengingat tubuh mereka yang besar lebih bisa digunakan untuk pekerjaan yang berat" James memilih duduk di kursi makannya dan menatap hidangan yang ada di atas meja dengan penuh selera.

"Bisakah aku memakan makanan dalam jumlah yang banyak hari ini ?" James bertanya sembari mengambil beberapa potong roti dan mulai mengunyah omelette di piringnya tersebut.

"Kamu melewatkan jam makan malammu semalam, jelas jika perutmu kelaparan" Anne duduk dan membawa segelas smoothies di hadapannya.

"Aku mendapatkan makan malam yang lebih seru" James tersenyum penuh kiasan. Membuat kedua wajah Anne merona.

"Kita harus menanyakan perihal ini kepada Karen, maksudku soal tindakanku semalam. Aku takut itu menyakitimu atau bayi kita" James terlihat ragu-ragu namun tidak mampu menutupi rasa penasarannya.

"Tidak akan ada bayi kembar karena hal itu" Anne mengucapkan leluconnya. Namun pria di hadapannya hanya diam saja. Entah dia tidak mengerti atau dia memang sangat khawatir atas perbuatannya.

"Aku baik-baik saja jika itu yang kamu khawatirkan. Aku sudah mempelajari beberapa artikel dan berkonsultasi mengenai hal semacam itu. Kamu sudah melakukannya dengan benar. Dan kita masih bisa melakukannya selama aku hamil dengan mempertahankan beberapa batasan" Anne mengungkapkan hal yang bertujuan membuat suaminya tersebut lega.

"Aku tak ingin memaksamu. Aku bisa menahannya jika itu menyulitkanmu" James berkata lagi. Suaminya itu sekarang persis seperti pria yang merasa bersalah karena kelepasan menyentuh wanitanya. Membuat Anne berfikir sungguh untuk ukuran pria kaku sedewasa James, hal ini jadi terlihat lebih lucu.

"Aku yang ingin memberikannya. Biar bagaimanapun kamu memiliki kebutuhan untuk itu. Sejauh ini aku menikmatinya tanpa menyakitiku James" Anne meyakinkan suaminya.

Membicarakan soal sex di pagi hari mengapa jadi terasa aneh. Harusnya Anne bisa menanggapi hal ini dengan tenang, mengingat mereka sudah sering melakukannya. Bahkan kini buah hasil perbuatannya dengan James sedang tumbuh dan berkembang dalam rahimnya.

Anne menghabiskan smoothiesnya saat James masih terlihat asyik mengunyah makanannya. Anne bahkan memandangi pria yang menjadi suaminya itu dengan tenangnya. Melihat James menikmati makanan yang dibuat olehnya dengan bersemangat, selalu berhasil membuat hatinya merasa tenang.

"Aku merindukan ini" James berbicara sambil terus menghabiskan makanannya.

Anne mengerutkan keningnya, tak menyadari maksud dari perkataan suaminya tersebut.

Gift Love (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang