Different !!

7.8K 429 19
                                        

Berdiri memandang keadaan kota Jakarta yang padat merayap melalui kaca jendela perusahaannya nyatanyanya tidak bisa mengurangi kegundahan hatinya.

Berdiri di lantai 15, gedung perkantoran yang menjadi ruangan kerjanya, James nampak termenung hampir selama belasan menit tanpa bergeming.

Fikirannya menerawang jauh soal kehidupannya dengan Anne beberapa bulan belakangan ini. Semuanya baik-baik saja sampai malam tadi saat Anne menjauhinya dengan dalih pergi ke dapur untuk mencari minuman.

James tahu perempuan itu tidak baik-baik saja setelah perbincangan serius mereka soal mimpinya, Hellena, dan rencana memiliki anak. Dan karena itu, ia berniat menyusul Anne menuju dapurnya jika saja langkahnya tidak terhenti saat mendengar perempuan itu tertawa dengan riangnya di balik telefon singkatnya dengan orang yang disebutnya sebagai sahabat dekatnya. Kean.

Dan jelas apa yang didapatinya semalam merubah segala hal yang berkaitan dengan emosinya. Melihat Anne dapat tertawa seriang itu dengan pria lain jelas bukanlah hal yang bisa diterima James dengan mudah. Ia merasa kesal dan marah pada Anne terlepas dari siapa yang memulai perbincangan itu di telefonnya dan apa maksud serta tujuan dari telefon tersebut.

Bukankah beberapa waktu ini mereka sudah bersikap baik-baik saja ? James bahkan terbiasa dan belajar berkomunikasi mengenai apapun pada Anne, hal yang tidak pernah dilakukannya selama ini. Tapi mengapa Anne lantas memilih waktunya sendiri dan berdalih untuk pergi ke dapur sementara ia asyik bersenda gurau dengan pria yang jelas-jelas sangat tidak disukai James ?

Menghindari dan meninggalkan Anne pagi ini menjadi semacam kepuasan dan penyesalan yang datang bersamaan. James bukan tidak tahu bahwa hari ini Anne akan mengadakan cooking class dan bangun lebih pagi dari biasanya untuk menyiapkan sarapan, ia juga bukan tidak tahu bahwa semalam perempuan itu membuatkannya teh jahe hangat dan mencium keningnya sebelum tidur, tapi egonya jauh menguasai dibanding segala kebaikan Anne yang tampak di hari itu.

Ia merasa puas meninggalkan Anne dalam kebingungan saat dirinya tidak berada di rumah. Setidaknya perempuan itu perlu tahu bahwa kini ia sedang merajuk untuk hal-hal yang seharusnya difahami Anne tanpa James memberitahunya.

Tapi sekelebat penyesalan juga muncul saat ia mengetahui bahwa perempuan itu bahkan tidak menyentuh sarapan paginya karena tidak menemui James di jam sarapan. Grace bahkan mengatakan Anne berkali-kali memijit kepalanya dan wajahnya tampak pucat.

Tapi ego memang mengalahkan segalanya saat ini. James khawatir namun masih sangat berpegang teguh pada logikanya bahwa ia memang pantas dan benar melakukan ini.

Jam istirahat makan siang sengaja dilewatkannya hanya dengan memandangi keramaian kota dari balik jendela kantornya. Ron menawarinya makan siang namun James dengan tegas menolaknya. Bahkan chat singkat dari Nick pun diabaikannya karena memang ia sedang menghindari perbincangan bodoh yang akan dibangun sahabatnya itu karena emosinya yang bisa saja meledak tanpa kenal tempat.

Klek

Pintu kantornya dibuka perlahan dan nampak beberapa pasang sepatu melangkah masuk ke ruangannya tanpa permisi. James sudah sangat mengenal orang-orang yang akan menemuinya tanpa mengetuk pintu atau meminta izinnya terlebih dahulu.

"Lunch time" seseorang berteriak sambil membawa beberapa paket makanan di tangannya. Joddy, sahabatnya itu berjalan tanpa tahu malu dan meletakkannya di ujung meja yang biasa James pakai untuk berbicara santai dengan para koleganya.

Sialnya, jika biasanya mereka hanya datang bertiga, kali ini seorang pria rese lainnya ikut bergabung bersama mereka, dan James yakin siap menghancurkan jam istirahat siangnya dengan perbincangan tanpa henti.

Adalah Joddy, Nick, Kenneth, dan Roger yang terlihat berjalan perlahan untuk memeluknya dan melakukan tos ala pria dengan seabrek paket makanan yang dibawa oleh Joddy.

Gift Love (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang