Little Gift

10.8K 413 9
                                    

Sabtu pagi, saat Anne tengah menikmati sarapannya di ruang makan, Hans dan Ron beriringan turun dari lantai dua kamarnya, dengan membawa beberapa koper yang cukup besar. Membuat Anne menghentikan makannya dalam sekejap dan memandang Grace yang sejak tadi sedang mengupas buah apel di sebelahnya.

"Sedari pagi Tuan James sudah memanggil Hans dan Ron untuk mengangkat koper-koper itu Nyonya" Grace seperti memahami arti tatapan Anne dan lantas menjawabnya dengan cepat.

Bersamaa dengan itu, Lorry datang membawa secangkir teh hangat favorit Anne yang biasanya dinikmati setelah sarapan pagi.

"Beberapa hari lalu, Tuan James meminta saya dan Grace untuk mengepak beberapa pakaian serta kebutuhan Non Anne" jawaban Lorry membuat dahi Anne berkerut.

Ia ingat dengan baik bahwa jadwal melahirkannya masih kurang dari 4 Minggu lagi. Lantas mengapa James sudah menyiapkan perlengkapan pribadinya dengan sangat awal. Ada yang salah dengan pria itu, mengingat payahnya James menghitung usia kehamilan Anne selama ini berdasarkan Minggu. Suaminya itu tampaknya benar-benar keliru kali ini.

Tak berselang lama, James datang dengan pakaian santainya dan memilih bergabung dengan Anne di ruang makan. Menanamkan kecupan singkat di kening istrinya tersebut, membuat Lorry dan Grace menghindar dengan cepat.

"Kamu meminta Grace dan Lorry menyiapkan perlengkapanku ?" Anne menghentikan kegiatannya mengoles selai dalam rotinya dan memandang pria itu dengan setengah kesal.

"Yaa benar, kamu akan kelelahan jika melakukannya sendirian" James menjawab dengan santai sambil mengambil garlic bread favoritnya.

Mengunyah dengan cepat dan tampak menikmati sarapan tanpa melihat wajah Anne yang kini tampak sudah sangat kesal.

"Jadwal persalinanku masih 4 Minggu lagi James !! Terlalu cepat untuk membawaku ke rumah sakit sekarang" jawaban Anne lantas membuat James menatapnya dengan cepat.

Pria itu tampak menyimpan kembali roti yang sedang dimakannya di atas piring dan menatap Anne dengan tatapan menilai. Sebuah senyuman terbit di wajah James dan entah kenapa pria itu tertawa seolah semua tampak lucu.

"Aku kesal dan kenapa kamu malah tertawa" Anne sudah menekuk wajahnya dan melipat kedua tangannya di depan dadanya.

Hal tersebut justru membuat James tertawa lebih lebar karena melihat wajah marah Anne yang justru tampak lucu.

Tapi tak ingin berlarut-larut dalam kesalahfahaman ini, James bangun dari duduknya dan lantas menghampiri Anne dengan cepat. Pria itu bahkan setengah membungkuk agar tingginya sejajar dengan Anne yang diam tak berkutik dalam duduknya.

"Apa yang difikirkan oleh kepala istriku ini ?" James tersenyum dan menatap Anne dengan penuh cinta. Selalu menarik membuat istrinya marah dan kesal seperti ini karena wajahnya akan tampak sangat lucu di mata James. Sebuah hal sederhana yang membuatnya jatuh cinta.

"Aku kesal kamu melupakan jadwal persalinanku" Anne menjawabnya dengan menatap garang ke arah James, persis seperti awal mereka bertemu dulu, perempuan itu selalu meladeninya berdebat dengan sikap kerasnya.

"Kita sedang tidak membicarakan persalinanmu sayang" jawaban James membuat raut wajah Anne berubah seketika. Perempuan itu menatapnya dalam kebingungan.

"Ingat soal liburan yang beberapa hari lalu kita bicarakan ?" James kini bertanya dengan santai di hadapan Anne. Perempuan itu tampak sudah lebih tenang setelah mendengar kalimat awalnya tadi.

"Aku akan membawamu liburan hari ini, dan karena kita akan menginap jadi Grace dan Lorry aku minta menyiapkan beberapa pakaian dan keperluanmu selama disana"

Gift Love (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang