"Dia terlalu lelah dan memikirkan banyak hal. Kondisi tubuhnya terakhir kali masih cukup lemah karena kesulitan menerima asupan makanan"
James mengingat dengan jelas perkataan Karen melalui panggilan v-callnya. Setelah memutuskan mengalah dan memilih mengikuti kemauan Anne yang ingin kembali ke villanya, James tidak tahu bahwa perempuan itu tengah merasakan pusing hebat yang mendera kepalanya.
Ia hanya berniat memastikan langkah perempuan itu aman dan berhati-hati sepanjang perjalanannya kembali ke villa. Namun melihat Anne tampak terhuyung dan terjatuh tidak sadarkan diri, membuatnya setengah berlari untuk menangkap tubuhnya tersebut.
Memanggil Hans dan memastikan segera untuk membawa Anne dengan mobilnya menuju villa, membuatnya sadar bahwa sepanjang perjalanan tubuh perempuan itu terasa sangat dingin. Bahkan buku-buku jarinya nampak keriput menahan suhu dingin yang mulai terasa di Lembang jika malam hari.
Tiba di villa, James meminta bantuan Lorry untuk mengganti pakaian Anne dengan pakaian yang lebih hangat. Ia memutuskan untuk menelfon Karen dan bertanya mengenai apa yang harus dilakukannya. Meski terlihat cukup kaget, mendapati James menelfonnya, Karen memberitahukan dengan sangat baik tindakan apa yang bisa dilakukan oleh James.
Anne seperti tertidur dengan lelapnya. Nafasnya terdengar lebih teratur dan suhu tubuhnya nampak lebih baik dari sebelumnya. James baru menyadari jika Anne terlihat lebih kurus dari terakhir kali mereka bertemu. Stress itu yang menjadi fikiran James saat ini. Sepertinya perempuan itu banyak memikirkan masalah mereka dan berdampak jelas pada kondisinya saat ini. Meski Karen mengatakan bahwa ini merupakan gejala morning sickness yang wajar dirasakan oleh perempuan yang tengah hamil muda, tapi James jelas sangat khawatir melihatnya.
Lorry mengatakan Anne tidak bisa mengkonsumsi makanan di hari itu. Bukan karena tidak ingin, tapi setelah mengkonsumsi makanan yang diinginkannya ia langsung memuntahkan makanan tersebut. Sejaun ini yang bisa dikonsumsi perempuan itu hanya segelas susu.
James memutuskan menemani Anne di kamarnya dan menunggui kondisi perempuan itu. Beberapa panggilan ribut dari kedua ayahnya justru diabaikan begitu saja saat tadi sore James mengatakan bahwa ia telah menemukan Anne.
Mengerjapkan matanya dengan pelan, Anne membuka matanya dengan perlahan. Pemandangan pertama yang dilihatnya adalah kamar tidurnya yang berada di villa. Oh pastilah dia sudah pingsan dan James membawanya kemari.
Berusaha untuk duduk, Anne mengabaikan tatapan pria yang kini tengah mengamatinya dengan tatapan penuh kerinduan. James berdiri sambil menyandarkan dirinya di tembok sebelah ranjang tidur Anne.
Anne merasa lapar dan haus dalam waktu yang bersamaan. Biar bagaimanapun ia perlu mengisi perutnya yang kosong. Anne tidak ingin kejadian pingsannya terulang kembali seperti sore tadi.
Berusaha untuk berdiri, nyatanya langkahnya masih limbung dan goyah jika saja tidak ada tangan tegap yang kini ikut membantunya berdiri dengan benar. James.
"Aku akan membantumu" James mengucapkan kalimat itu dengan pelan seraya menaruh sebuah lengan Anne pada pundaknya.
"Aku bisa melakukannya sendiri" Anne mengelak dan tetap pada pendiriannya. Tak ingin menggantungkan harapannya pada pria di sebelahnya.
Tak berkata apapun, James justru mengangkat tubuh Anne dengan mudahnya dan menggendongnya dalam sekejap untuk membawanya turun ke ruang makan di lantai bawah. Pria itu benar-benar memaksa dengan caranya kali ini.
Terdiam. James mendudukan Anne di kursi makan dan menata beberapa makanan yang sudah sejak tadi dihangatkannya di dalam microwafe.
"Dimana Lorry ?" Anne akhirnya bertanya pelan saat tidak melihat keberadaan perempuan yang biasanya membantunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gift Love (COMPLETE)
Romancemencintai atau dicintai ? mana yang akan jadi pilihan paling tepat dalam hidup ? jika mencintai adalah sebuah keinginan, maka dicintai bukankah sebuah kesediaan ? Adalah Annelise Rosalie Winathan menghabiskan sebagian hidup untuk bertaruh antara pil...