Sudah 3 hari sejak kepulang Anne dari Jepang yang katanya adalah bulan madu, moodnya belum kembali membaik. Meski tidak meledak-ledak seperti emosi sebelumnya saat perjodohan, Anne sadar betul bahwa kondisinya tidak jauh lebih baik.
Sudah 3 hari juga Anne dan James menempati mansion James yang cukup jauh dari kediaman orang tuanya. Mansion James itu terletak di pinggiran kota Jakarta dan terlalu besar bagi Anne. Mereka menempati satu kamar yang sama meskipun selama 3 hari ini, baik Anne maupun James tak pernah terlihat tidur di ranjang yang sama. James kadang tertidur di ruang kerjanya, atau Anne yang tertidur di sofa dekat jendela kamarnya. Mereka berdua benar-benar terlihat menghindari kontak. James sibuk, Anne pun demikian. Meski begitu, Anne tetap melakukan rutinitasnya memasak untuk James sebelum pergi ke restonya.
Menyibukkan diri tampaknya memang cara paling tepat yang bisa dilakukan oleh Anne. Selain bermanfaat, setidaknya Anne tak perlu membuang-buang energi secara percuma untuk hal yang berbau drama berkepanjangan. Selama 3 hari ini, Anne disibukkan dengan project barunya di resto tersebut. Rossie sahabat dekatnya yang juga berprofesi sama dengannya, mempunyai ide membangun anak cabang resto dalam bentuk kafe bakery dan pastry. Anne setuju dan seringkali menghabiskan waktu berdua dengan rossie di sela-sela jam istirahatnya atau jam pulangnya untuk berdiskusi bersama.
Sore ini, setelah resto tutup lebih cepat, Anne dan Rossie bersantai bersama di dalam resto sambil menikmati sepotong croissant plann dan honey tea hangat. Benar-benar mengembalikan mood dengan baik.
"Jadi gak ada kabar apa-apa nih setelah pulang dari Jepang ?" Rossie yang sejak tadi mengunyah croissant akhirnya membuka percakapan.
"Kamu berharap aku akan menceritakan soal apa memangnya ?" Anne menjawab sambil tersenyum dengan miris. Terbayang kejadian terakhir yang terjadi antara dirinya dan James yang kemudian berbuah pertengkaran.
"Aku masih tidak menyangka saja kamu menikah secepat ini dan bersama pria itu. James itu dulu sering banget datang ke rumah Kenneth saat bermasalah saat sekolah" Rossie memulai ceritanya dengan santai. Seperti diketahui Rossie dan Kenneth terikat dalam hubungan persaudaraan persepupuan yang sangat dekat. Kenneth selalu menganggap Rossie sebagai adik perempuan kecil kesayangannya. Oh God !
"Bermasalah ?" Dahi Anne berkerut.
"Yaah bukan cuma James sih. Kenneth sama 2 teman dekatnya yang lain juga kan memang berandalan di sekolah. Setiap tahun Uncle Jo pasti selalu dapat keluhan soal mereka. Tapi James itu yang paling garang kan diantara mereka. Dingin, cuek, bahkan sempat dikira gay gara-gara keliatan gak pernah bawa perempuan" Rossie benar-benar mengatakan semuanya dengan setengah berbisik.
"Eh tapi semua berubah saat Kak Hellena masuk di kelompok itu. Kabarnya cuma dia yang bisa mengendalikan James. Mereka sempat dikira akan bersama, karena James terang-terangan menunjukkan perhatian pada Kak Hellen. Sayang ternyata Kak Hellena akhirnya menikah dengan orang lain yang dikenal sangat buruk dalam pertemanan mereka" Anne hanya mencerna dalam diam. Membiarkan sahabat terbaiknya ini berjulid ria soal masa lalu suaminya di hadapannya.
"Kak Hellena menikah dengan Kak Kris. Orang yang sangat dikagumi Vivian. Adik bungsu James yang sekarang sudah meninggal karena peristiwa perampokan"
"Perampokan ?" Anne terkejut tak percaya. Anne bahkan tak mengetahui bahwa James memiliki adik perempuan lain selain Vanesha yang masih menyelesaikan studinya di Bandung.
"Kamu tidak tahu ? Atau tidak pernah mendengarnya ? Kasusnya sampai masuk berita nasional. Vivian meninggal karena terkena luka tembak di bagian dada. Saat itu Vivian sedang berkunjung ke kantor James. James sedang tidak berada di kantor saat itu dan perampok masuk ke ruangannya dengan paksa kemudian menembak Vivian yang sedang duduk di kursi kerja James. Setelah kejadian itu James lebih sering menginap di rumah Kenneth. Menghabiskan waktu disana dan menghindari kontak dengan keluarganya. James sepertinya merasa sangat bersalah dan kehilangan Vivian. Kenneth pernah bilang bahwa James selalu berfikir jika perampok itu bisa saja sebenarnya mengincarnya dan bukan Vivian" Rossie benar-benar menjadi pembawa kabar berita yang lugas. Anne dibuat tak berkedip mendengar cerita tentang masa lalu suaminya yang bahkan tidak pernah diketahuinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gift Love (COMPLETE)
Romancemencintai atau dicintai ? mana yang akan jadi pilihan paling tepat dalam hidup ? jika mencintai adalah sebuah keinginan, maka dicintai bukankah sebuah kesediaan ? Adalah Annelise Rosalie Winathan menghabiskan sebagian hidup untuk bertaruh antara pil...