Anne menyandarkan tubuhnya perlahan di teras sebelah kamar tidurnya. Ruangan yang tadinya hanya balkon itu kini ditata sedemikian rupa oleh Anne agar terlihat lebih nyaman di tempati.
Ada sebuah sofa besar dengan karpet tebal di bawahnya. Sebuah meja kecil terletak di bagian ujung teras untuk menyimpan buku atau minuman yang biasa dinikmati Anne atau James pada sore hari.
Lampu hias dan tanaman gantung terletak juga di teras tersebut. Tampaknya, selain menunjukkan ketertarikan terhadap dunia memasak, Anne memiliki minat lain dalam hal berkebun. Ada sedikit perubahan pada kondisi mansion James sejak Anne tinggal disana.
Beberapa ruangan yang biasanya nampak sepi, kini dapat dilihat sedikit lebih berwarna dengan aneka bunga yang disimpan Anne di beberapa vas bunga dalam ruangan tersebut.
Bunga-bunga tersebut biasanya diambil para pegawainya di kebun sesuai permintaan Anne. Anne memang merubah atau lebih tepatnya menambahkan beberapa tanaman hias berupa bunga-bunga tersebut di taman mansionnya.
Berdiri menikmati hujan yang sejak sore turun dengan cukup deras, Anne tampak nyaman dengan angin yang semilir membelai rambut dan wajahnya.
Sebulan berlalu sejak kegiatan mereka di Panti Asuhan milik James, dan selama itu pula hubungan James atau Anne semakin membaik. Anne akan pergi ke restonya setelah menyiapkan sarapan pagi untuk James dan menunggu suaminya hingga pergi ke kantor. Selama itu ada banyak hal yang bisa ia lakukan, salah satunya merawat taman bunganya yang kini tampak indah.
James biasanya akan pulang pukul 5 sore dan mendapati Anne yang sudah siap menunggunya sambil menyiapkan makan malam. Mereka banyak menghabiskan waktu bersama seperti menonton film bersama atau mengobrol di teras kamar yang kini menjadi tempat favorit mereka. Jika James mengerjakan beberapa tugas kantor dan mengecek email di ruang kerjanya, Anne biasanya akan membuatkan minuman hangat dan cemilan sehat yang dapat dinikmati pria itu sementara dirinya mengecek beberapa urusan terkait restonya.
Sejauh ini semua berjalan baik-baik saja. James melakukan banyak hal yang tidak pernah dilakukannya sebelum mengenal Anne. Banyak perubahan besar yang terjadi padanya dan nampaknya James cukup menikmatinya.
Anne menjalankan perannya sebagai istri dengan sangat baik. Sejak menyadari perasaannya tumbuh dengan baik kepada James, sejak saat itu ia berniat melakukan yang terbaik bagi pernikahannya. Meski James tidak pernah mengucapkan kata cinta, Anne memaklumi semuanya melalui perubahan yang dirasakannya selama ini.
Ia sadar bahwa untuk berada di tahap itu tentulah James membutuhkan lebih banyak waktu dan proses. Anne akan menunggunya dan ia berniat membangun perasaan itu pada James lebih dalam lagi.
"Disini dingin Anne, apa yang kamu lakukan ?" James datang dan melingkarkan lengannya di pinggang Anne dengan hangat. Menyembunyikan kepalanya di ceruk leher istrinya itu.
"Aku senang memandangi hujan. Rasanya semua jadi lebih nyaman" Anne menjawab sambil menghembuskan nafasnya perlahan.
"Kamu lelah ?" James bertanya dan memeriksa tubuh Anne sambil membalikannya hingga kini menghadapnya.
Anne menggelengkan kepalanya dan tersenyum singkat.
"Apa yang mengganggu fikiranmu ?" James bertanya lagi. Tampak tidak puas dengan respon Anne yang hanya tersenyum tanpa berkata-kata seperti tadi.
"Kamu benar-benar pria yang penasaran" Anne menjawab sambil berlalu meninggalkan James. Mendudukan dirinya di sofa besar teras tersebut dan meminum teh madu favoritnya.
Ia terlihat lelah dan meluruskan kakinya sejenak sementara kepalanya bersandar di bahu sofa tersebut.
"Kemarilah" Anne melambaikan tangannya dan mengajak James bergabung dengannya saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gift Love (COMPLETE)
Romancemencintai atau dicintai ? mana yang akan jadi pilihan paling tepat dalam hidup ? jika mencintai adalah sebuah keinginan, maka dicintai bukankah sebuah kesediaan ? Adalah Annelise Rosalie Winathan menghabiskan sebagian hidup untuk bertaruh antara pil...