Triplet ? (ENDING)

19K 479 8
                                    

Tidak ada yang lebih membahagiakan daripada moment menjadi seorang Ayah. Terlebih memiliki dua anak laki-laki yang tangguh, James seperti dapat mengulang kembali masa kecilnya bersama dengan para putranya sekarang.

Sudah hampir genap enam bulan sejak Anne melahirkan, James begitu menikmati perannya di rumah sebagai seorang ayah. Anak-anak mereka tumbuh menjadi anak-anak yang sehat dan cerdas. Selalu ada hal yang bisa dipelajari setiap harinya.

Anne bahkan memutuskan untuk tidak menggunakan jasa baby sitter untuk membantunya mengurus kedua putranya tersebut. Pada masa awal menjadi orang tua, para ibu masih sering menginap di mansion untuk membantu Anne mengurus si kembar. Tapi Anne memang perempuan yang cukup cekatan dan belajar dengan cepat, di bulan berikutnya Anne sudah mampu mengerjakan semua kewajibannya sendiri. Terkadang ia meminta bantuan Lorry atau Grace.

Anne sudah hampir menyerahkan urusan resto sepenuhnya pada Rossie dan Jenny. Ia hanya memantau keadaannya dari rumah dan memilih untuk mengikuti kegiatan yang tidak akan mengganggu kualitas waktu bersama dengan anak-anaknya. Kadang sesekali saat berkunjung ke resto, ia akan membawa juga kedua anak kembarnya kesana.

James, tak perlu ditanya bagaimana sikap pria itu sekarang ? Bukan lagi mencoba menjadi ayah yang baik bagi anak-anaknya, James bahkan hampir mewujudkan kegilaannya soal menjadi ayah terbaik dengan segala hal yang membuat kepala Anne nyaris pecah. Pria itu merubah halaman belakang mansion mereka menjadi sebuah ruang bermain yang sangat luas. Semua hal yang berkaitan dengan mainan dan teknologi terbaru ada disana. Anne bahkan setengah kesal saat menceritakan hal itu kepada kedua ayahnya yang justru seperti gayung bersambut mendukung keputusan James.

Berjalan memasuki mansionnya, James melirik singkat arloji yang terpasang di pergelangan tangan sebelah kirinya. Pukul empat sore, Anne biasanya tengah sibuk menyuapi putra mereka di taman belakang mansion. Dan James akan sangat dengan tidak sabaran menuju ke tempat tersebut.

Menyimpan tas kerja dan jasnya di sudut ruangan kamarnya, pria itu menggulung lengan kemejanya sampai ke batas siku dan tidak lupa menggunakan handsanitizer sebelum menggendong kedua putranya nanti. Sebuah ajaran singkat yang dikenalkan Anne saat pertama kali James melakukan tugasnya sebagai ayah setiap kali pulang bekerja.

Setengah berlari, James nampak sudah tidak sabar menuju taman belakang mansionnya. Namun, kenyataan yang didapatinya jelas berbeda dengan apa yang difikirkannya. Taman tersebut nampak sepi dan hanya ada Grace dibantu oleh beberapa tukang kebun tampak sedang merapikan beberapa tanaman hias kepunyaan Anne.

"Dimana istriku Grace ?" James bertanya singkat setelah mendapati Anne tidak berada di tempat biasanya.

Setengah kaget, Grace menatap James dengan cepat dan menjawab, "nyonya berada di kamar bayi Tuan, baru saja selesai membuat makanan untuk para bayi".

Jawaban Grace sejujurnya membuat James sedikit bingung. Pasalnya, Anne jarang sekali menyuapi putra mereka di dalam kamar jika hari menuju sore seperti ini. Namun, keheranan tersebut disimpannya dalam hati karena ia jelas bisa menanyakannya nanti kepada Anne.

Menuju ke kamar bayi, James hampir mengendap untuk membuka pintu kamar tersebut agar tidak mengeluarkan suara. Ia takut jika putranya tengah tertidur dan justru akan terganggu dengan kehadirannya.

Sebuah pemandangan indah kini hadir di hadapannya. Anne sedang mendudukan Jedrick, putra kedua mereka di kursi makannya yang kecil dan nampak antusias menyuapi putra kecilnya tersebut dengan bubur bayi yang jelas buatan tangannya. Sementara Jason putra pertamanya nampak terlelap di box bayi yang terletak di sebelah Anne. Tak lupa musik lullaby terdengar berbunyi merdu mengantarkan tidurnya.

"Kalian berada disini rupanya" James mengecup pelan kening Anne dan menanamkan sebuah kecupan lembut juga di kening Jedrick yang kini merespon dengan tawanya yang lucu.

Gift Love (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang