Tertidur cukup lama.
Itu hal pertama yang dirasakan Anne saat ia membuka mata pertama kalinya. Mengerjap sejenak, Anne tersadar bahwa kini ia tengah berada di kamarnya. Sedikit mengingat kejadian semalam dimana ia baru saja menyatakan perasaannya dalam pertengkaran hebatnya dengan James dan berakhir dengan menangis di pantry dapurnya hingga tertidur. Oh yap !! Jelas ada yang memindahkannya semalam tadi hingga pagi ini ia tergeletak seperti tak bernyawa di dalam kamarnya.Jam menunjukkan pukul 10 pagi dan jelas Anne merasa tidak cukup sehat hingga bisa terbangun di jam yang sangat tidak biasa untuknya. Mengambil ponselnya Anne mengirimkan pesan singkat kepada asistennya Jenny bahwa hari ini ia akan absen dari restonya.
Berusaha untuk duduk, Anne merasakan lemas di sekujur tubuhnya dan pening di bagian kepalanya. Oh God !! Jelas pertengkaran semalam sudah menguras habis emosi dan energinya bisa sampai membuatnya selemah ini.
Jam 10 tandanya James sudah tidak lagi berada di mansion mereka. Pria itu pasti sudah pergi ke kantornya tanpa perlu repot-repot memikirkan kejadian semalam.
Mencoba untuk duduk dan mengumpulkan energinya agar bisa turun ke dapurnya untuk sarapan, Anne berdiri dengan berpegangan pada sisi ranjangnya. Sepertinya dia memang harus berfikir ulang mengenai ajakan Grace untuk memeriksakan dirinya ke dokter karena justru seminggu ini keadaannya dirasa tidak jauh lebih baik.
Anne mendudukan dirinya di meja makan dan mendapati Grace yang baru saja menata meja makan dengan menu isian sarapan yang sudah terlanjur siang.
"Maaf Grace, aku lelah sekali jadi tidak bisa membantumu membuat sarapan pagi tadi" Anne menggumamkan kalimat yang sebenarnya ragu-ragu ia ucapkan.
Anne khawatir bahwa Grace mengetahui pertengkarannya semalam dengan James dan jadi tampak canggung berada dalam situasi seperti sekarang.
"Tidak apa nyah, tadi pagi tuan James yang meminta saya agar membuat sarapan. Beliau bilang nyonya sedang kurang enak badan" jawaban Grace membuat Anne setidaknya cukup lega.
James tampaknya menutupi kejadian semalam di hadapan para pekerjanya.
"Semalam nyonya ketiduran di sini, saya juga kaget karena tuan James mengetuk pintu kamar saya karena tidak menemukan nyonya di kamarnya" Grace membuka fakta baru.
Kenyataan itu menjelaskan bahwa mungkin James yang memang memindahkan dirinya semalam saat tertidur di meja pantry.
"Aku mudah lelah dan sering tertidur sekarang Grace" Anne menjawab sekenanya sebagai alasan. Meskipun sebagian besar alasan yang dibuatnya adalah benar.
"Nyonya mau sarapan sekarang ? Biar saya bantu siapkan" Grace menawarkan bantuannya dengan ramah.
"Aki minta roti dan susu saja Grace supaya lebih cepat. Sepertinya aku harus membuat temu janji dengan dokter karena merasa kurang enak badan" Anne menjawab pelan.
Grace dengan sigap menyiapkan sarapan untuk Anne dengan cepat. Menatap sebentar menu di hadapannya, sungguh Anne sebetulnya sangat lapar mengingat dia melewatkan jam makan malamnya hanya untuk bertengkar dengan James.
Memasukkan perlahan roti ke dalam mulutnya Anne cukup menikmati sarapannya dengan santai. Hingga disuapan ketiga, Anne merasa ada sedikit perbedaan pada indera pengecapnya. Tak ingin berfikir terlalu lama, Anne meneguk susu di hadapannya agar roti tersebut dapat terdorong masuk ke dalam perutnya. Sayang, hasil yang diharapkan berbeda. Setelah meneguk susunya, rasa mual jelas menghantam tenggorokannya. Mau tidak mau Anne setengah berlari menuju wastafel di dekat ruang makannya untuk memuntahkan kembali isi perutnya.
Mual dan pusing itu kini yang dirasakannya. Perutnya hingga sakit karena memuntahkan semua makanan yang baru saja dikonsumsinya. Grace bahkan membantu Anne untuk berdiri dan memapahnya duduk di kursi ruang makannya kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gift Love (COMPLETE)
Romancemencintai atau dicintai ? mana yang akan jadi pilihan paling tepat dalam hidup ? jika mencintai adalah sebuah keinginan, maka dicintai bukankah sebuah kesediaan ? Adalah Annelise Rosalie Winathan menghabiskan sebagian hidup untuk bertaruh antara pil...