James setengah berlari begitu mendapati Anne berada di kantornya. Perempuan itu pasti berada di depan ruangannya cukup lama dan mendengar serta melihat apa yang dibicarakan dan dilakukan olehnya dan Hellena.
Tatapan Anne terlihat kosong. Sama persis dengan kondisi ketika mereka seringkali bertengkar dùlu. Sungguh itu pemandangan yang sangat dibenci oleh James.
Perempuan itu tidak mengeluarkan amarahnya seperti biasanya, hanya berbicara sebaris kalimat yang justru membuat penyesalan James bertambah dalam. Lalu pergi dalam sekejap dengan setengah berlari. James berusaha mengejarnya namun sia-sia. Pintu lift menutup lebih cepat dari perkiraannya.
Memberitahukan kepada Hans untuk menahan Anne pun ternyata sia-sia. Perempuan itu sepertinya sadar jika James akan menyuruh Hans untuk menahannnya lebih lama dan justru Anne pergi melalui pintu belakang.
Terburu-buru memasuki mansionnya, James langsung menaiki tangga yang menghubungkan lantai satu mansion dengan kamarnya. Ia perlu bertemu dan menjelaskan semuanya kepada Anne.
Lengang.
Begitu kondisi yang didapatinya saat memasuki kamar mereka pertama kalinya. Ranjang tampak rapi dan sepertinya belum tersentuh sejak pagi.Sebelumnya James mengunjungi resto Anne dan tidak mendapati perempuan itu disana. Jenny asistennya bahkan mengatakan bahwa Anne tidak masuk 2 hari ini karena sedang sakit.
Kalut, James tidak tahu kemana Anne pergi. Ponsel dan dompetnya tampak tergeletak dengan rapi diatas nakas yang berada di sebelah ranjang mereka. Mengambilnya dan kemudian memasukkannya ke dalam laci nakas, membuat pandangan James justru tertuju kepada benda lain yang ada di laci tersebut.
Sebuah amplop cokelat hasil uji lab dengan nama Anne tertulis di halaman depannya. Curiga, James memutuskan mengambil amplop tersebut dan mencari tahu mengenai isinya.
Matanya hampir membulat dengan sempurna saat melihat sebaris kata yang tampak di bold dengan sangat jelas. Positif
Anne hamil ?
Membuat James berfikir pastilah kedatangannya hari ini ke kantor untuk memberitahukannya perihal kehamilannya mengingat James tidak menemuinya sejak kemarin.Terduduk di ranjangnya, kenyataan itu seperti menghunus tajam jantungnya. Bukankah ia terlalu kejam untuk ukuran seorang suami. Penyesalan itu bertambah saat James mendapati bahwa Anne mencetak hasil usg anak mereka pertama kali yang tidak didampinginya.
Sebuah gambar berbentuk bongkahan kecil itu seperti menghangatkan dadanya. Ia tidak menyangka bahwa Tuhan memberikan kepercayaannya begitu cepat kepada pernikahan mereka.
Namun tiba-tiba, sebaris pemikiran terlintas dalam benaknya. Sebuah percakapan yang dulu pernah dilakukannya dengan Anne menjadi sebuah ketakutan sekarang.
"Bagaimana jika aku kembali merasa disakiti ?"
"Kamu boleh pergi meninggalkanku"
James mengingat dengan jelas bagaimana isi percakapaannya saat itu dengan Anne. Pergi dan ya James mengizinkan perempuan itu pergi jika ia melakukan kesalahan lagi yang membuat Anne merasa tersakiti.
Bukankah itu yang dirasakan Anne kini ?
Perasaan itu menghantui James sekarang ? Benarkah Anne pergi saat ini ?
Setengah bergegas James memeriksa walking closet mereka dan menemukan bahwa pakaian-pakaian Anne masih berada lengkap di tempatnya. Dompet dan ponselnya pun ditinggal oleh perempuan itu.
James turun ke lantai bawah dan bergegas menuju pelataran parkir di mansionnya dan yap !! Perempuan itu membawa mobil pribadinya. Mobil miliknya yang dimilikkinya jauh sebelum menikah dengan James. James tahu Anne mungkin terlampau marah dan tersakiti. Dalam kondisi baik-baik saja perempuan itu begitu independent dan menyelesaikan semua hal sendirian. Jadi bukan tidak mungkin jika saat ini ia pergi karena kesal dan memutuskan tidak membawa apapun yang berkaitan dengan pernikahannya dan James.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gift Love (COMPLETE)
Romancemencintai atau dicintai ? mana yang akan jadi pilihan paling tepat dalam hidup ? jika mencintai adalah sebuah keinginan, maka dicintai bukankah sebuah kesediaan ? Adalah Annelise Rosalie Winathan menghabiskan sebagian hidup untuk bertaruh antara pil...