Mistake

15. Mencarimu.

Happy Reading👏

🙏🙏🙏

Sudah 2 bulan berlalu pasca perceraian itu terjadi. Hari demi hari Gerald lewati dengan rasa penyesalan. Ia selalu mengunjungi makan anaknya tiap minggu untuk mengurai rasa penyesalannya.

Berbicara tentang penyesalan, Fano telah resmi menceraikan Angela. Angela pun menyesal telah melakukan itu pada Gerald hingga akhirnya ia mengakhiri hidupnya didalam sel penjara dengan cara memotong urat nadinya menggunakan gunting yang tidak tahu bagaimana caranya bisa berada ditangannya.

Derren, ia masih mendekam di penjara tetapi untuk orang yang sudah tidak waras. Hampir setiap malam ia selalu berteriak meminta maaf pada Arabella. 

Gerald pun sama. Jiwa pyschopathnya muncul setelah perceraian itu. Ia tidak segan-segan membunuh orang yang menurutnya tidak berguna. Hal itu membuat Sevan, Fano dan Felix menjauhinya.

Saat ini Gerald sedang memukuli tangan kanannya yang tidak becus mencari keberadaan istrinya atau lebih tepat mantan istri.

"KERJAMU APA BRENGSEK!! MENCARI SEORANG GADIS SAJA TIDAK BECUS!!" bentak Gerald pada orang-orang yang ia sewa.

"Ma-maaf Tuan, sepertinya keberadaan nona Ara dilindungi orang yang memiliki koneksi kuat," ucap Jack-tangan kanan Gerald.

"Kau harus cari dimana pun. Aku sudah membayar kalian, kalian harus menemukan dimana istriku!" ucap Gerald penuh penegasan.

Gerald tidak pernah mau mengakui bahwa ia sudah bercerai dengan Arabella. Ia selalu mengucapkan bahwa Arabella adalah istrinya dan akan tetap seperti itu.

"Baik Tuan,"

Anak buah Gerald keluar dari ruangan meninggalkan Gerald dengan amarah yang menggebu. Gerald terduduk dikursi kebesarannya kemudian memijat pangkal hidungnya.

"Sayang kau dimana? Maafkan aku, aku sudah membuat kita kehilangan anak kita. Aku mencintaimu Ara," lirih Gerald memandang foto pernikahannya dengan Arabella.

Sedangkan disisi lain, Arabella berada di negara Italia. Ia tinggal dengan Theo-kakak sepupunya. Ia juga melanjutkan kuliah yang sempat tertunda, ia mengambil jurusan kedokteran terbaik dinegara Italia.

Hampir setiap malam Arabella selalu menangisi kepergian anaknya. Ia selalu menangis dikamar tidurnya agar Theo tidak mengetahuinya.

Bagaimana pun, Theo adalah kakak Arabella yang pastinya mengetahui semua kegiatan adiknya itu.

"Arabella, ayo makan," ucap Theo dari luar pintu kamar membuat Arabella menghentikan kegiatannya mengerjakan tugas kampusnya.

"Iya kak,"

Arabella membereskan barangnya lalu bangkit keluar dari kamar untuk makan malam bersama kakaknya.

"Kakak barusan bikin bolu, kamu mau?" tanya Theo menawarkan kue bolu yang ia buat.

"Boleh kak,"

Theo memberikan 2 potong bolu di piring milih Arabella. Lalu ia duduk disebelah Arabella dengan menu yang sama.

"Kak Kenneth akan kesini 2 hari lagi," ucap Theo membuat Arabella tersedak. Dengan segera Theo memberikan Arabella air.