Wellcome back to my story!🥰
Maaf author lama ngga up😭
Lama-lama ceritanya ngebosenin ya?🙃
Jangan lupa vote yaa!🤍
□□□
Ini sudah satu minggu sejak Arabella diculik. Anak buah Gerald maupun Kenneth belum bisa menemukan wanita itu. Bahkan Rafael dan Theo pun pulang ke Indonesia karena mendapatkan kabar adik tersayangnya diculik.
Satu minggu ini juga Gerald selalu mengurusi kedua anak-anaknya dibantu oleh mamanya atau mama mertua. Beruntung anak-anaknya dalam kategori anak yang tidak rewel jika sang ibu pergi.
Bahkan Gerald setiap malam selalu berdoa kepada Tuhan agar istrinya baik-baik saja. Sungguh, setiap malam pun Gerald merindukan Arabella-nya.
"Daddy.. Maxi pergi sama Oma ya?" ucap Maxi menyembulkan kepalanya pada pintu kamar ayahnya.
Gerald bangkit dan berjalan menghampiri pintu lalu membukanya, "Kemana?" tanya Gerald berjongkok menyamakan tinggi anaknya.
"Tidak tahu, tapi Maxi pergi sama Elsa juga." jawab Maxi dengan senyuman membuat Gerald pun ikut tersenyum.
Gerald bangkit lalu mengelus kepala anaknya sejenak, "Yasudah, tapi jangan pulang malam-malam. Ingat! Besok Maxi sekolah." ujar Gerald segera diangguki Maxi.
Setelah melihat anaknya pergi, Gerald berjalan memasuki kamarnya kembali dan tidak lupa mengunci kamarnya seakan tidak ingin diganggu oleh siapapun. Ia memandang foto pernikahannya yang terpasang di dinding kamarnya.
Gerald tersenyum miris.
"Andai saja aku memberi tahu kamu tentang perusahaan saat itu. Andai saja malam itu kita tidak bertengkar. Andai saja pagi itu aku tidak ke kantor dan tetap menunggumu. Andai saja dirumah sakit aku tidak tidur. Pasti semua ini tidak akan terjadi. Pasti kamu masih bersama ku dan anak-anak Ara. Kamu dimana Ara? Maafkan suamimu ini." ucap Gerald lirih.
Gerald berjalan menuju tempat tidurnya dan berbaring disana. Gerald sangat lelah akhir-akhir ini, mungkin dengan beristirahat sebentar membuat pikiran Gerald menjadi jernih dan segera mencari istrinya kembali.
Disisi lain, tidak berbeda dengan Gerald. Arabella sedang memandang langit diluar jendela kamarnya ini. Hanya kegiatan ini yang dapat ia lakukan selain tidur dan makan. Bahkan lelaki yang menculiknya itu membuat pengamanan ketat dipenjuru rumah ini membuat Arabella harus berfikir 1000 kali untuk kabur.
"Sedang apa sayangku? Ayo, sini. Kita makan bersama." ucapan itu hanya dianggap lalu oleh Arabella membuat lelaki itu menjadi marah dan segera menghampiri Arabella.
Bahu Arabella seketika merasa ditarik dan menjadi berbalik menghadap lelaki itu. Mata Arabella mencari objek lain agar tidak memandang lelaki didepannya ini.
"Aku sudah berbicara baik padamu. Tetapi kau tidak menganggapku. Perlu aku lakukan hal yang lebih dari kemarin?" tanya lelaki itu dengan nada rendah.
Ingatan Arabella seketika terlempar pada kejadian kemarin saat lelaki didepannya ini mencium dan bahkan hampir memperkosanya jika saja tidak Arabella tendang aset berharganya.
"Kenapa diam? Kau ingin aku benar-benar memperkosamu?"
"Ti–Tidak." ucap Arabella membuat lelaki itu tersenyum sinis.
"Baiklah, sekarang kau makan. Lusa kita akan menikah dan aku tidak ingin kau sakit." ucap lelaki itu lalu meninggalkan Arabella disana sendiri.
Tubuh Arabella meluruh ke lantai, ia memeluk lututnya dan meletakan kepalanya menunduk. Ia menangis. Sungguh dosa apa yang Arabella buat hingga lelaki itu nekad menculik dan mengurung Arabella seperti ini?
"Gerald aku merindukanmu.. hiks.. cari aku dan temukan aku.. hiks.. aku tak ingin menikah dengan orang itu.." ucap Arabella bersamaan dengan isak tangisnya.
□□□□
Gerald berjalan menelusuri jalan setapak yang ia tidak tahu kemana arahnya. Sepanjang jalan itu hanya ada pohon yang tinggi serta tanah yang becek.
Gerald melihat pada ujung jalan terdapat rumah yang tua tetapi masih terlihat mewah. Entah kenapa kakinya berjalan menuju rumah itu. Rumah itu nampak kosong seperti rumah tidak bertuan sehingga Gerald terus berjalan menuju ke dalam rumah itu.
Sampai, kaki Gerald berhenti pada tempatnya saat matanya menangkap sosok yang ia rindukan. Disana berdiri Arabella dengan keadaan mengenaskan. Menggunakan baju pengantin, dirias dengan cantik tetapi matanya mengeluarkan air mata.
Baru saja Gerald ingin menghampiri istrinya, seseorang menarik Arabella dengan kasar dan membuat istrinya itu berteriak.
"LEPASKAN AKU!!" teriak Arabella membuat Gerald segera berlari menghampiri istrinya itu. Ia menarik istrinya dari orang yang akan membawa Arabella.
"Sayang.." panggil Gerald saat Arabella sudah berada didekapannya.
"Gerald.. hiks.. kenapa kau tidak mencariku? Aku menderita Gerald.. hiks.. aku juga merindukan anak-anak.." ucap Arabella yang membuat hati Gerald sangat sakit.
"Aku mencarimu sayang.."
"Kau bohong.. hiks.. aku merindukanmu.. hiks.."
"Aku juga sangat merindukanmu.." ucap Gerald sembari mempererat pelukan mereka.
Arabella melepaskan pelukan itu dengan paksa dan melihat mata suaminya, "Gerald dengarkan aku. Aku diculik dan dibawa ke villa yang ada di Jakarta. Villa ini adalah milik orang yang pernah dekat dengan ku. Orang yang menculikku bahkan mengenalmu."
Gerald memandang Arabella bingung. Belum sempat Gerald bertanya tiba-tiba Arabella hilang begitu saja membuat kebingungan Gerald bertambah.
"Ara? Sayang?" panggil Gerald dengan ketakutan.
Mata Gerald terbuka lebar sembari bangun terduduk. Napasnya terengah dan tubuhnya berkeringat.
"Astaga hanya mimpi.." lirih Gerald.
Tetapi dengan cepat Gerald menyadari sesuatu, "Sepertinya mimpi tadi adalah petunjuk.."
"Dibawa ke villa yang ada di jakarta, villa itu adalah milik orang yang pernah dekat dengan Ara, orang yang menculiknya bahkan kenal denganku?" gumam Gerald.
"Siapa orang ini? Pasti penculikan ini juga berhubungan dengan surat Felix serta kematiannya. Disurat itu tertulis bahwa orang yang menerornya adalah orang yang dekat dengan Ara."
"Darren? Raynand? atau Jason?" gumam Gerald kembali.
Saat Gerald sedang memikirkan dalang penculikan istrinya, ia ingat beberapa hari yang lalu anak buahnya yang ditugaskan untuk mengawasi istrinya melaporkan bahwa pagi sebelum penculikan Arabella bertemu dengan Jason di supermarket.
"Sepertinya aku juga perlu mencurigai mantan tunangan Ara itu.."
●●●
22 Agustus 2020.

KAMU SEDANG MEMBACA
Mistake
Romance17+ Gerald Arnand Williams; pengusaha sukses yang pulang dari Amerika untuk menikahi tunangannya. Tetapi ia malah dibuat terkejut oleh fakta bahwa tunangannya sudah menikah dengan sahabatnya. Hingga kesalahan satu malam membuatnya terikat dalam janj...