27. Surat Felix.

2.9K 138 13
                                    

Ada yang nungguin Arabella ngga?

Koreksi typo ya guys😁

Selamat membaca💕

○○○○

"Aku rindu kakak.." ujar Arabella yang saat ini tengah memeluk kakak sepupunya itu.

"Kakak juga rindu kamu.." Rafael pun membalas pelukan adiknya dengan tak kalah erat.

"Hey menyingkirlah, sekarang giliranku untuk memeluk Ara." ujar Theo sembari menggeser tubuh kakaknya ke samping membuat Rafael menggerutu kecil lalu pergi ke arah sofa duduk disebelah Kenneth.

"Kakak rindu kamu Ara.." ucap Theo saat memeluk adiknya itu.

"Ara juga rindu kakak.." ucap Arabella membalas pelukan Theo.

"Sudah lama sekali kita tidak berkumpul seperti ini." ucap Rafael saat Theo sudah melepaskan pelukannya.

"Karena adik kecil kita ini sudah menikah." sambung Kenneth dengan santai.

"Kakak kapan menikah? Umur kakak kan sama dengan Gerald." ujar Arabella mengejek kakaknya tersebut.

"Kakak masih ingin menikmati hidup." jawab Kenneth membuat Arabella terkekeh.

"Siapa nama panggilan keponakan kakak Ra?" tanya Theo yang sudah menggendong keponakan cantiknya.

"Elsa kak."

"Uhh cantik sekali seperti putri Elsa di film beku." ujar Theo dengan senyum bodohnya membuat Arabella tertawa.

"Frozen bodoh!" ujar Rafael yang kesal dengan adiknya.

"Frozen menggunakan bahasa inggris. Kita tinggal dimana sekarang? Indonesia kan? Nah frozen artinya beku." ucap Theo dengan senyum bangga dan justru tertawa Arabella semakin keras.

"Terserah kau bodoh." sungut Rafael kesal.

"Kenapa aku jarang mendengar Elsa merengek seperti bayi lain?" tanya Kenneth mengutarakan kebingungannya.

"Gerald juga berkata seperti itu kemarin. Aku akui kak, Elsa anak yang pendiam sepertinya. Bahkan saat aku hamil tidak pernah mengalami morning sickness atau bahkan mengidam." jelas Arabella.

"Kau tak pernah mengidam?" tanya Rafael tak percaya dan dibalas anggukan oleh adiknya itu.

"Sungguh baik sekali Gerald tidak tersiksa dengan adegan mengidam." ucap Theo seakan tahu isi pikiran kakaknya.

"Kita doakan saja jika Ara hamil lagi maka Gerald akan tersiksa." ujar Rafael dengan senyum devilnya.

"Kakak jahat." ucap Arabella dengan terkekeh.

"Sekarang dimana suamimu itu?" tanya Kenneth.

"Dia izin kembali ke rumah. Sepertinya ada beberapa hal yang akan dia kerjakan."

Sedangkan orang yang dibicarakan saat ini sudah berada di dalam rumahnya. Dengan segera Gerald pergi ke rumahnya untuk mengecek surat dari Felix yang belum sempat ia baca.

Ia membuka lemari surat kerjanya dan mencari surat itu tetapi hasilnya nihil. Sepertinya ia lupa meletakan dimana surat itu berada.

"Sepertinya aku menyimpan disini, kenapa tidak ada?" gumam Gerald sembari mengingat-ingat kembali.

Gerald beranjak membuka lemari kecil berisikan senjata api miliknya dan disanalah suratnya berada. Gerald mengambil surat itu dan segera membacanya.

Gerald, aku tidak akan banyak menulis disini. Seseorang telah mengawasiku beberapa bulan ini. Kau tahu? aku seorang detektif pun tidak bisa menemukan siapa orang yang menerorku.

Mistake Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang