14. Terbongkar.

6.1K 247 5
                                    

Happy Reading😘

👋👋👋

"Mau apa kau kemari?"

"Katakan dimana istriku!" ucap Gerald dengan penuh penekanan.

"Istrimu?" tanya Kenneth kemudian tergelak didepan.

"Sebentar lagi dia bukan istrimu Gerald, dia bahkan sudah akan menggugat cerai kau,"

Gerald membeku saat mendengar ucapan Kenneth yang mengatakan bahwa Arabella sudah menggugatnya. Gerald sadar bahwa ia sudah mencintai istrinya.

"Dia tidak akan menggugatku tanpa bukti apapun, bahkan ia tidak ada disini,"

"Dia bisa saja menggugatmu dengan beberapa bukti yang ku miliki," ucap Kenneth tersenyum miring. Kenneth berjalan menuju meja kebesarannya dan seperti menghubungi seseorang.

"Bawa kesini,"

Kenneth menutup teleponnya kemudian memandang Gerald yang berdiam diri didepannya. Pintu diketuk beberapa kali.

"Masuk," perintah Kenneth.

Pintu terbuka menampilkan beberapa orang yang membuat Gerald terbelalak.

•••

Lily calling...

"Hai Li," sapa Arabella dengan nada serak.

"Kau pasti baru bangun,"

"Ya dan kau mengganggu tidurku yang nyenyak ini," ucap Arabella pura-pura merajuk.

Bahkan Arabella berbohong dengan tidur nyenyaknya. Semalam setelah ia mendarat, ia dan Theo segera pergi ke apartemen milik Theo. Sesampainya di apartemen Arabella tidak tidur melainkan menangisi anaknya yang sudah pergi.

"Maafkan aku Ra, aku tidak ada saat kau membutuhkan semangat. Saat itu aku sedang pergi ke Kanada mengunjungi Grandma. Aku juga baru tahu masalahmu dari kak Rafael dan aku juga tahu kau sudah tidak di Indonesia," ucap Lily dengan nada menyesal.

"Kau tidak salah Li, kau sedang diluar negeri jadi kau tidak tahu apa masalahku."

"Tapi, anakmu baik-baik saja kan?"

Deg!

"K-kau tidak tahu?"

"Tahu apa?"

"Aku keguguran karena Gerald," ucap Arabella lirih dan tanpa sadar air matanya kembali menetes.

"A-astaga, aku tak mengetahuinya. Kak Rafael tidak memberi tahuku, maafkan aku Ara,"

"Kau--"

"Arabella, sudah bangun?" tanya Theo dari luar pintu membuat Arabella menghentikan ucapannya.

"Ya kak, sebentar lagi aku keluar," jawab Arabella dari dalam dan mendengar suara langkah kaki menjauh dari pintu kamarnya.

"Li, sudah dulu aku mau mencari kampus bersama kak Theo,"

"Baiklah, hati-hati.."

Arabella meletakan ponselnya di nakas kemudian meraih handuk untuk segera membersihkan diri. Sebelum dirinya memasuki kamar mandi, ia melihat jendela yang saat ini menampilkan langit biru dan awan putih dimana-mana.

"Mudahkan jalanku Tuhan," batin Arabella.

---

"Felix?" ucap Gerald dengan mata terbelalak.

"Maaf Ge saat aku menyelidiki Ara, aku bertemu dengan Kenneth dan dia menceritakan semuanya."

Mistake Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang