Happy Reading😊
🥀🥀🥀
Felix berjalan bolak balik dengan perasaan gelisah. Sudah satu minggu ini, Felix selalu merasa dirinya diteror entah oleh siapa. Ia bahkan sudah menyelidiki dengan keahliannya sendiri tetapi tetap saja tidak menemukan sebuah bukti apapun.
Brak..
Tubuh Felix terlonjak kaget karena suara yang sangat keras itu. Ia melihat jendela kamarnya yang semula tertutup menjadi terbuka disertai angin kencang.
"Siapa disitu?"
Merasa tak ada jawaban, akhirnya Felix berinisiatif maju melangkah ke arah jendela kamarnya. Belum dua langkah tiba-tiba seseorang masuk lewat jendela membuat Felix kaget.
"Long time no see Felix," ucap seseorang itu sembari menampilkan smirknya.
"K-Kau.."
***
Gerald memperhatikan Arabella yang sibuk mengelus perutnya sambil bersantai ria tetapi tidak wajahnya yang seperti orang gelisah. Gerald berjalan mendekati Ara dan kemudian duduk disebelah istrinya.
"Kau kenapa?" tanya Gerald sembari meletakan tangannya diatas perut Arabella.
"Perasaanku tidak enak," ungkap Ara jujur membuat Gerald menaikkan sebelah alisnya.
"Mungkin hanya perasaanmu,"
"Gerald, kapan kita kembali ke Indonesia?" tanya Arabella tiba-tiba.
"Kenapa? Kita tidak akan kembali sampai anak ini lahir Ara," ucap Gerald tegas serta kebingungan juga menyertainya.
"Aku- Entahlah perasaanku tidak enak. Seperti akan ada yang terjadi di Indonesia," ucap Arabella sembari menundukan kepalanya takut menatap mata sang suami.
Gerald menghela napas lalu memeluk Arabella dengan erat dan beberapa kali mengecup puncak kepala istri kecilnya itu.
"Jangan khawatir, disana ada ketiga kakakmu. Ada pula sahabatku, mereka akan baik-baik saja."
Arabella mengangkat wajahnya menghadap Gerald hingga Gerald juga menundukan wajahnya.
"Aku takut," bisik Arabella dengan mata berkaca-kaca.
Cup.
Cup.
Gerald mengecup kedua mata Arabella lalu memeluk wanita itu dengan erat.
"Tenanglah," bisik Gerald.
Gerald mengurai pelukannya lalu menatap mata Arabella. Ia menghela napas, mengusap pipi istrinya dengan lembut.
"Kita akan kembali," ujar Gerald membuat Ara melihatnya dengan berbinar.
"Kapan?"
"Malam ini,"
Arabella dengan senang hati langsung memeluk Gerald. Gerald memeluk erat istrinya.
"Tetapi sekarang kita harus ke rumah sakit untuk mendapatkan surat izin sekaligus memeriksa bayinya," ujar Gerald sembari mengelus perut buncit Ara.
4 bulan sudah kehidupan Ara serta Gerald di Amerika tepatnya di kota New York yang berarti usia kandungan Ara memasuki usia 5 bulan.
Kandungan Arabella yang semakin berjalannya waktu akan mendekati hari kelahiran membuat Gerald dilingkupi rasa takut kehilangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mistake
Romansa17+ Gerald Arnand Williams; pengusaha sukses yang pulang dari Amerika untuk menikahi tunangannya. Tetapi ia malah dibuat terkejut oleh fakta bahwa tunangannya sudah menikah dengan sahabatnya. Hingga kesalahan satu malam membuatnya terikat dalam janj...