2. Hilang.

5.9K 249 0
                                    

Happy Reading❤

✌✌✌

Gerald terbangun dengan kepala yang sangat pusing. Ia memegang kepalanya dengan sesekali meringis. Mengedarkan pandangannya dan jatuh pada pemandangan di sprei kasurnya. Disana terdapat bercak darah yang sedikit mengering.

"Apa semalam aku tidur dengan jalang? Tapi jalang tidak ada yang perawan." gumam Gerald bingung.

Gerald turun dari ranjangnya kemudian beralih pergi menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Setelah beberapa menit, Gerald keluar dengan tampang yang lebih segar.

Tokk.. Tokk.. Tokk..

Gerald menoleh pada pintu kemudian membukanya. Disana berdiri Sevan dengan tatapan datar dan sedikit khawatir. Tanpa aba-aba Sevan masuk kemudian melihat ranjang Gerald dan sedikit berdecak.

"What the fuck, kau meniduri seorang perawan?" tanya Sevan tak percaya.

"Aku tidak tahu siapa dia." jawab Gerald memandang Sevan.

Sevan mengedarkan pandangan ke penjuru kamar kemudian tatapannya jatuh pada ponsel warna putih diujung ruangan. Sevan berjalan mendekati ponsel itu kemudian mengambilnya.

"Ini pasti ponsel gadis itu," Sevan menunjukkan ponsel itu kepada Gerald membuat Gerald mengangkat sebelah alisnya.

"Lalu?"

Sevan berdecak kesal, "Apa kau tidak berniat mencarinya?"

"Tidak."

"Jangan bercanda Gerald. Kau sudah meniduri gadis perawan yang artinya kau mengambil masa depannya. Belum lagi kalau dia hamil. Aku tau kebiasaanmu jika marah. Membuang benih dimana-mana." Sevan melirik sinis Gerald yang berdiri mengancingkan kemejanya.

"Bagaimana kau tahu aku disini?" tanya Gerald mengalihkan pembicaraan.

"Anak buahmu yang mengatakan padaku setelah aku mencarimu ke penjuru Jakarta." cibir Sevan.

"Lebih baik kita ke kantor."

"Ya baguslah, kau ke kantor dan aku akan menyelidiki siapa pemilik ponsel ini." Sevan mengangkat ponsel putih itu membuat Gerald berdecak kesal.

"Terserah kau,"

•••

"ARA!! KEMANA KAMU SEMALAM?" teriakan seseorang saat Ara memasuki rumahnya.

"Kak, please. Ara capek."

"Kamu sudah berjanji pada kakak kalau tidak akan pulang malam. Tapi ternyata kamu tidak pulang semalam. Semalam kakak juga menghubungi Lily dan katanya kamu menghilang di tengah acara." ucap kakaknya dengan tatapan tajam.

"Ara menginap di rumah teman lama kak. Orang tua dia berlibur ke Belanda dan dia memintaku menemaninya." ucap Ara berbohong.

"Lalu kenapa ponselmu tidak bisa dihubungi?"

"Ponselku hilang." Ara selalu menghindar dari tatapan mata kakaknya itu.

"Baiklah, jangan diulang lagi." Ara dapat melihat kakaknya itu menghela napas.

Mistake Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang