31. Berbeda.

2K 123 8
                                    

Jangan lupa vote guys🙏

Happy reading💜

○○○○

1 tahun kemudian..

Arabella menghela napas nya saat tidak melihat siapapun dikamarnya. Ini sudah setahun berlalu dari hari pernikahan Sevan tetapi tidak ada yang berubah dari suaminya.

Gerald justru semakin hari semakin dingin. Gerald seperti menghindari Arabella dan anak-anak mereka. Seminggu yang lalu pun Elsa berulang tahun yang pertama tetapi suaminya itu tidak datang dan mementingkan pekerjaannya.

Lamunan Arabella terhenti karena suara pintu kamarnya yang diketuk. Ia bangkit dari tempat tidur untuk membukakan pintu. Disana terdapat putranya yang sudah mengenakan seragam merah putih.

"Mommy yang hari ini mengantar Maxi kan?" tanya Maxi saat melihat sang ibu didepan pintu.

"Iya, Mommy yang antar kamu. Sekarang Maxi turun lalu sarapan yang sudah dibuatkan Bibi. Okay?" ucap Arabella sembari mengelus kepala putranya dan dibalas anggukan oleh Maxi.

Arabella bergerak masuk saat putranya sudah pergi ke meja makan. Ia mengambil dompet serta handphone nya lalu berjalan keluar menyusul Maxi.

"Mom.. Mom.."

Arabella tersenyum mendengar celotehan putrinya. Elsa yang sedang duduk manis disamping kakaknya dengan tersenyum lebar.

"Selamat pagi putri cantik Mommy.." ucap Arabella dengan mengecup pipi sang putri.

Arabella bergerak duduk di sebelah Maxi dan mengecup pipi putranya juga. Saat ia akan mengambil roti, gerakannya terhenti karena ponselnya berbunyi.

"Kakak?" gumam Arabella. Ia bangkit dari duduknya dan berjalan agak menjauh lalu mengangkat panggilan itu.

"Hallo?"

"Hai Ara.. Apa suamimu ada dirumah?" tanya Kenneth disebrang sana.

Arabella mengernyitkan keningnya, "Tidak, ada apa?"

"Kemana dia?"

"Dia sudah berangkat ke kantor tadi pagi."

"Ah.. Baiklah.. Kakak hanya ingin membahas beberapa pekerjaan saja. Yasudah kakak tutup."

Arabella memandang ponselnya yang sudah berlayar hitam. Ia kemudian mengangkat bahunya acuh lalu kembali ke meja makan.

"Maxi sudah selesai nak?" tanya Arabella sembari membersihkan mulut putranya.

"Sudah Mom.. Ayo berangkat.."

Maxi bangkit dari kursinya lalu menghampiri Elsa dan mencium pipi adiknya. Hal itu dilihat oleh Arabella dan mampu membuat senyum tercetak di bibirnya.

"Andai kamu lihat ini dipagi hari Ge." batin Arabella sedih.

"Elsa sama bibi dulu ya, Mommy antar kakak dulu.." ujar Arabella pada putrinya dan mencium pipi anaknya sebentar.

Arabella lalu keluar dengan Maxi menuju mobil yang sudah disiapkan oleh sopir mereka. Mobil pun pergi meninggalkan halaman rumah dan menuju ke sekolah Maxi.

Sedangkan dilain tempat, Gerald saat ini sedang memegang kepalanya pusing. Perusahaannya hampir gulung tikar karena selama setahun ini dirinya berusaha mencari peneror yang selalu menerornya.

Banyak perusahaan lain yang menganggap Gerald tidak berkomitmen dalam mengurus kerja sama mereka. Jadi, banyak perusahaan yang memutuskan kerja sama membuat perusahaan Gerald diambang kehancuran.

Mistake Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang