18. Pertunangan.

4.4K 169 10
                                        

Happy Reading💙

🌟🌟🌟

Sudah satu bulan sejak kejadian dimana membuat Arabella trauma. Sejak saat itu pula, ia mulai menjauhi Gerald dan membuat pria itu frustasi.

Saat ini Gerald tengah memandang gedung yang dihadiri oleh orang banyak itu. Ia menghela napas mengingat kejadian seminggu yang lalu.

Flashback on.

Gerald memasuki ruangannya kemudian duduk dikursi kebesarannya. Ia mulai mengecek pekerjaan dari sekretarisnya. Tangannya berhenti pada kotak persegi berwarna emas.

Merasa itu bukan dokumen, ia membuka kotak itu lalu membacanya dengan seksama. Dijatuhkannya kotak itu lalu ia meraup wajahnya kasar.

Arabella Beatrix Lee
&
Jason Ferdinand Hudson

Ia membanting kotak itu pada tong sampah yang ada di ruangannya. Lalu ia pergi ke club untuk menenangkan dirinya sendiri.

Flashback off.

Gerald dapat melihat mertuanya atau lebih tepatnya mantan mertuanya sedang menyambut tamu-tamunya yang datang.

Baru saja ia ingin melangkah masuk, seseorang menghentikan langkahnya dengan tersenyum sinis.

"Aku kira kau tidak akan datang," ujar Kenneth dengan Rafael dan Theo disebelah kanan dan kirinya.

"Aku pasti datang untuk menghancurkan pertunangan ini," ujar Gerald sinis membuat Kenneth menggeram.

Sedangkan dikamar yang lain. Saat ini Arabella sedang dirias cantik oleh penata rias. Arabella memandang dirinya dicermin lalu tersenyum. Ia mengingat ucapan Jason sebelum ia pergi ke Indonesia.

Aku menyayangimu.

Kata itulah yang ia ingat dari Jason dan selalu membuatnya menjadi seperti gadis remaja yang jatuh cinta.

"Ra, Gerald ada di bawah," ucap Lily tiba-tiba membuat Arabella melenyapkan senyumnya.

"Bu—buat apa?"

"Kak Kenneth mengundangnya. Kakakmu ingin membuktikan bahwa kau bukan wanita lemah,"

Arabella hanya diam dan memandang dirinya dicermin. Ia menghela napas lalu mengangguk. Meyakinkan bahwa dirinya bisa tanpa pria bejat itu.

"Ayo turun, kita tunggu Jason dibawah." ucap Lily kemudian membantu Arabella keluar dari kamar.

Lily menggenggam tangan Arabella dengan lembut dan membantunya menuruni tangga. Semua orang terkesima melihat putri puncak acara malam ini. Termasuk Gerald yang sedari tadi memandang Arabella tanpa berkedip.

"Keponakan Aunty cantik banget," puji Allana-kakak dari Felyana.

"Makasih Aunty,"

Lily membawa Arabella untuk berada ditengah-tengah acara yang membuat Kenneth pergi untuk mendampingi adiknya itu.

"Kakak tidak seharusnya memanggil Gerald kesini," bisik Arabella membuat Kenneth terkekeh.

"Tenang sayang, dia tidak akan berbuat macam-macam,"

Mistake Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang