"Eh kalo 2 cowok gituannya gimana ya?"
Ajisaka menyemburkan soda kalengnya, Jonathan keculek ujung kacamatanya, sementara Bintang hilang nafsu makan. Mereka berempat sedang makan bareng di luar, yang mana agak mengejutkan. Aji dan Jon entah kenapa cepat akrab, di samping sama-sama dingin dan jutek. Kalau Bintang? Dia menyeret Jun supaya ada teman ngobrol.
"Anjir! Bangsat! Ngomong apaan sih!" Bintang misuh.
Hari itu entah kenapa dia sangat badmood. Gara-gara acara ulang tahun sekolah ISHS, rencana main nya dengan Aji terpaksa dibatalkan karena pria cilik itu tentu saja harus menemani Surya menghadiri pesta.
"Ya... gue cuma penasaran aja..." jawab Jun malas. Tangannya sibuk mengaduk jusnya dengan sendok berkepala karakter Strawberry Shortcake.
"Jangan bilang lo mau... astaga Arjuna..." Bintang sekarang sok mendramatisir keadaan.
"Lo. Nggak. Boleh. Gituan. Sama. Xuhao. Besok. Waktu. Pesta. Kalo sampe ketahuan, kepala lo gua penggal," ancam Aji. Matanya mendelik.
"Ya enggaklah! Lagian dia masih di bawah umur..." balas Jun.
Dapat ide darimana dia bisa tanya seperti itu. Mungkin gara-gara semalem dia nggak sengaja (benar-benar tidak sengaja) membaca oneshoot bxb di iklan sebuah situs web. Yah, tapi, sebenarnya memang dia penasaran. Jonathan menimpuk kepala Juna pakai pouchnya, membuat bagian yang robek itu berdenyut nyeri. Ketiga orang itu tahu hubungan Arjuna dengan Xuhao, meski Jun tak pernah bilang apapun. Padahal juga, antara mereka berdua tak ada apapun.
Makanya Jun bingung.
Dua minggu sudah berlalu tanpa kejadian yang serius. Arjuna juga sudah sembuh total. Dia saat ini sedang mengejar materi untuk persiapan ujian tengah semester. Rupanya banyak di antara para muridnya yang ingin tutor privat di luar jam sekolah. Dan waktu itu Xuhao juga pernah usul kalau Jun buka les-lesan saja di rumahnya. Tapi, heloo... rumah Jun itu tidak tiap saat selalu bersih dan tersedia sumber pangan 4 sehat 5 sempurna.
"Nggak usah mikir yang aneh-aneh, deh. Mending lo nyari baju buat pestanya besok. Baju lo udah pada busuk, kan?" tanya Jon mengalihkan pembicaraan.
Jonathan benar juga. Buat pesta besok, Juna belum ada persiapan sama sekali. Padahal besok dia harus maju pidato singkat di depan orang banyak. Dia juga masih belum persiapan seandainya bertemu dengan keluarga lengkap nya Xuhao. Harus apa dia nanti jika bertemu wanita itu?
"Iya, gue belom persiapan," jawab Jun.
Jonathan menepuk tangannya sekali. "Nah kalo gitu, habis ini langsung gas aja. Gue punya kenalan, orangnya stylist, jadi mungkin bisa bantu-bantu lo nyocokin baju."
Arjuna bergumam setuju. Dia sedang tidak mood ngapa-ngapain. Jiwanya seperti tersedot entah kemana. Akhir-akhir ini dia tidak punya kesempatan ngobrol dengan Xuhao. Pekerjaan mendadak jadi bejibun karena wali kelas harus mulai menyiapkan rapot. Xuhao juga sepertinya sedang sibuk. Wajahnya mendadak serius belakangan ini. Kadang Juna ingin sekali bertanya, tapi selalu tidak ada waktu.
"Eh, nanti gue ga ikut ya. Masih ada kerjaan," seru Aji.
"Gue juga ga ikut ah. Ga ada Aji," imbuh Bintang.
Ish dasar bucyin..., entah kenapa Juna sirik.
Selepas acara makan-makan, Arjuna dan Jon langsung pergi ke butik yang ada di mall lantai 3. Tempat itu adalah langganan keluarganya kalau ada acara-acara khusus. Jonathan tampak senang, lebih ke berbunga-bunga. Arjuna yang kali ini bisa menyetir hanya memutar bola matanya ketika Jon nyaris memekik karena hapenya berdering.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lesson To Learn | Junhao[✔]
Fanfiction"Sudah cukup? Sudah selesai menggurui saya? Nah sekarang, giliran saya yang akan mengajari kamu." "L-lo mau apa bangsat?" "Yang pertama. Belajar diam." "Woi woi wOI--" Arjuna bukan ingin jadi guru. Tapi karena tuntutan kehidupan, maka ia harus punya...