[18]

3.9K 665 118
                                    

Tepuk tangan membahana di seisi ruangan. Saat ini mereka sedang berkumpul di sebuah auditorium raksasa berisi ratusan manusia berbaju mewah dan berkelap-kelip. Ruangan ini mendadak jadi berkilauan bahkan tanpa efek-efek khusus. Arjuna duduk di meja kumpulan khusus guru dan staf, di samping Joshua. Beruntung cowok itu juga gabut dan tidak punya gandengan, jadi dari tadi dia bersama Joshua.

Matanya berkelana mengawasi keadaan murid-muridnya yang berkumpul di meja pojok, dekat AC raksasa. Mereka tampak baik-baik saja. Juna juga mengamati wajah-wajah asing yang duduk di sekitarnya, sepertinya staf bagian atas, yang berkoordinir langsung dengan Arada bersama Pak Prihadi.

Oh iya ngomong-ngomong soal kepala sekolah itu, si pak botak terlihat badmood. Perutnya yang buncit terlihat lebih kurus dari hari sebelumnya. Mungkin dia diet. Joshua lantas menyenggol lengan Juna.

"Lo diliatin terus dari tadi sama Bu Sinta," bisiknya.

Sinta? Mana dia?

Duduk di sisi sebaliknya, berkumpul keluarga pemilik sekolah. Di samping luar Surya ada Aji, yang tampil cakep dan mungkin kalau Jun bisa mengambil beberapa foto, bakal dia jual ke Bintang dengan harga tinggi. Di sisi luar Arada, duduk Sinta, yang tampil jauh lebih anggun. Tubuhnya berlapis gaun sutra warna pink, tak berlengan, namun memiliki renda. Panjangnya se lutut dan kakinya memakai wedges setinggi 15 cm. Rambutnya dikeriting gantung, antingnya berkilauan bak permata sungguhan. Dan dia duduk dengan wajah kelewat serius seperti orang menahan boker.

Jun terkikik kecil, membuat Sinta mengernyit. Matanya lantas menjarah manusia lain. Di tengah-tengah Surya dan Arada, duduk Xuhao. Terlihat anggun, angkuh, dan simpati di saat yang bersamaan. Walau terlihat jelas ketidaknyamanan di wajahnya, Hao tetap memasang tampang datar.

Sumpah, Jun masih tak kuasa percaya karena lingkar pinggang anak itu begitu kecil.

Pria ini tergelak ketika MC mengumumkan acara selanjutnya, yang merupakan sambutan-sambutan. Dan semenjak wali kelas disuruh maju sambutan juga, Juna jadi makin parno. Ia merogoh saku jasnya juga saku celananya, seketika pucat karena tak menemukan tonjolan di sana.

KERTAS CONTEKAN GUE KETINGGALAN ANJING

Bakal bicara apa dia nanti?

Ponselnya kemudian berdering.


Lo kenapa?


Ini sp lagi anjeeerr


Yang Mulia Satya Manggala Xuhao


XUHAO SAYANGGG TLONGIN GUEEE


Paan c


KWRTAS PODATO GW ILSNG

kras pifato gw ilangggg

Sialan

Kertas pidato gue ilang



Haha bego.


Arjuna mendongak untuk melihat wajah Xuhao yang menahan tawanya. Anak itu juga sama-sama mendongak, lalu mengatakan bego tanpa suara.


:(((((((((((


Selamat malam hadirin yang terhormat.
Saya Arjuna Purnama selaku wali kelas 12 X.
Pertama-tama saya... (lnjutin sndr)

Lesson To Learn | Junhao[✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang