Di dalam sebuah hutan yang cukup jauh dari perkotaan terdapat pohon besar yang nantinya akan menjadi sebuah kenangan terindah untuk mereka
Semilir angin sejuk menerpa tubuh kedelapan gadis ini dengan lembut mereka semua duduk menyender pada dinding rumah pohon itu yang terbuat dari kayu
Tempat pereda mood mereka jika sedang buruk,sekarang mereka melamun sibuk dengan pikiran mereka sendiri kata kata tajam itu menusuk hati meninggalkan luka yang begitu dalam dan membekas
Setiap kata selalu teringat melupakannya sangat susah ini kedua kalinya mereka datang bersama ke tempat terpencil ini
Masalah yang mereka punya mungkin sangat berat juga besar sekarang karna jika mereka mempunyai masalah semua tak pernah secara bersama ke sini mereka ke sini hanya saat mereka terbebani sangat terbebani oleh masalah itu
Suasana yang tadinya hening hanya ada suara binatang yang hidup di hutan ada yang mulai mencairkan suasana
"Kita ga harus pindah sekolah kan?"tanya ope dengan tatapan kosong sangat kosong
"Gue ga yakin kalo engga"balas Dinda suasana kembali hening
Ope melihat jam yang ia kenakan baru saja pukul 10 yang seharusnya mereka sedang duduk sambil memperhatikan guru mereka menerangkan
"Heh.."ope tertawa kecil tatapan yang semulanya kosong kini ia menatap Langitan biru yang indah
"Aku kira kita ga harus pindah"ucap ope semuanya menatap ope bingung bagaimana mereka tak harus pindah?apa mereka harus berhenti?
"Trus berenti sekolah?"tanya Dilla ope menggeleng kepalanya cepat
"Tetep masuk."ucap ope,semuanya terkejut kembali sibuk dengan pikirannya
"Kita kan ud--"belum selesai jahra bicara ope memotong ucapannya
"Kalian tau kan kita ga salah?aku ga akan mudah menyerah ga akan kalah gitu aja kebenaran lebih kuat kok tunjukkin kalo kita ga salah mereka guru guru yang ga tau apa apa cuma salah paham sama kita. Jadi kita masuk aja kaya biasa"jelas ope,semuanya baru sadar dan tersenyum mungkin mereka belum cukup bisa berfikir seperti ope
"Pemikiran ope bagus"ucap Zaskia dia bangkit dan mengambil tasnya yang di gantung di dalam mereka menjaga tempat ini sampai sampai tas pun ada tempatnya sendiri dan sudah di beri nama perorangan
"Jadi sekarang!"ucap ope dia pun bangkit"kita ke mall aja kuy!besok kita masuk pasang muka biasa sikap biasa dan juga mental biasa jangan terlalu di bawa emosi!mulai besok"ope masuk dan mengambil tasnya terlebih dahulu
Senyuman licik mulai tercetak pada bibirnya ope berkata dengan tatapan seram"Joker akan datang"ucapnya semuanya bergidik ngeri sejak kapan sahabat kalem mereka menjadi sedikit gila mungkin ia frustasi dan beginilah jadinya
"Dah ah yuk kita naikin mood!!!"ucap ope dengan semangat nya yang berkobar
***
Sampai di tempat tujuan mereka memesan 2 cup ice cream ukuran jumbo 1 cup ice cream ukuran jumbo dimakan oleh 4 orang dan itu sesuai nomor yang mereka pilih
Yah ini keputusan mereka dari awal yaitu menentukan nomor untuk mereka jadi ini adalah nomor sesuai bakat atau hal yang mereka sukai seperti menyanyi itu ada nomornya dalam grup ini
"Oke makannya kaya biasa aja ya,inget nomor nya kan?"tanya Dinda mereka mengangguk
"Queen number?"tanya jahra Dinda mengangguk jahra juga mengangguk dan mulai memakan ice cream nya
---
Sudah puas dengan berbagai hal yang ada dalam mall ini mereka pun tak ingin melupakan sesuatu, Gramedia adalah kunjungan terakhir mereka pada hari ini masih dengan semangat yang membara mereka keluar dari mall itu dan berjalan menuju Gramedia yang cukup jauh
KAMU SEDANG MEMBACA
Anak Ayam VS Serigala
Teen FictionHanya kisah sehari hari delapan gadis ceria,dengan kegilaan yang melebihi batas maksimal. -solidaritas gak menjamin terus bersama.-