Matahari semakin menyengat kulit panas nya sangat berbeda dari hari hari sebelumnya mungkin ini hampir sekitar 50°.Lebay:v
Gadis gadis ini masih berada di dalam ruangan yah cukup untuk berlindung dari sinar matahari,walaupun mereka tak punya penyejuk mereka hanya menggunakan kertas untuk berkipas
Ada yang sedang melakukan piket walaupun tak semua hanya yang rajin saja yang melakukan hal menyebalkan itu
Sebagai ketua kelas Dinda dia wajib untuk menegur siapa yang tak benar menjalankan tugas nya ia memang cukup ganas jika sedang tak mood unek unek nya akan keluar seperti saat ini
"Kalo emang ga mau piket yaudah!gausah di kotorin lagi!hargain yang lagi piket bisa gak sih!"ucap Dinda dengan tegas entah kenapa rasanya setiap pelajaran berakhir mereka para kedelapan gadis itu selalu merasakan mood yang tak beraturan kadang ada mood yang baik juga ada yang sangat buruk
"Siapa lu ngatur ngatur?"ucap Angga dia malah bertiduran di atas meja yang ia satukan dengan santainya ia malah enak menikmati tidur santai nya
"WOY!!"Dinda menggebrak meja nya nampak nya emosi yang sudah ia tahan tak dapat lagi ia tahan sekarang
"GUE KETUA KELAS!!TANGGUNG JAWAB ADA DI GUE SMUA!BISA GAK SIH KALIAN LAKI LAKI GAK TAU DIRI JALANIN TUGAS KALIAN WALAUPUN CUMA BUANG SAMPAH ATAU NGANGKATIN BANGKU?!"teriak Dinda tatapan nya sangat tajam nafas nya tak teratur ingin sekali ia layangkan pukulan nya menggunakan penggaris kayu yang ia pegang saat ini pada laki laki itu
"Ribet banget sih kelas bukan punya lu juga"balas angga cukup sudah ini membuat Dinda makin tambah emosi Risti dengan sigap menenangkan Dinda dengan menghalanginya agar tak mengeluarkan sepatah kata lagi
"Udah Din"ucap Risti dia membawa Dinda pergi keluar kelas agar emosinya tak bertambah
"Gue bunuh tuh satu satu!"ucap Dinda dia menghentakkan kakinya sebal.menyebalkan!ia menyesal menerima jabatan ini ia tak ingin menjadi ketua kelas jika tau kedepannya akan seperti ini
"Nyesel gue Nerima jabatan ini!"ucap Dinda kesal seharusnya Sammy terus saja menjadi ketua kelas
"Gak ada yang hargain gue!"lanjutnya Dinda pun pergi menuju toilet rasanya panas sekali sekarang ditambah ia harus mengeluarkan energi nya untuk hal seperti ini, menyebalkan!
***
Di bawah pohon besar mereka duduk sambil bertiduran menatap langit biru yang indah juga burung burung yang terbang di atasnya walaupun cuaca sedang panas tapi langit nya sangat indah
Mereka bertiduran sambil memakan buah yang mereka beli sebelum ke tempat itu mereka membeli anggur juga jeruk agar segar mereka juga membeli jus jeruk
"Dinda aku ga mau jadi seksi kebersihan"ucap Dilla tiba tiba dia juga berhasil mencair kan suasana yang sebelumnya sangat sepi
"Kenapa?"tanya Dinda,Dilla menghela nafasnya ia membayangkan betapa kesalnya jika pelajaran berakhir banyak yang langsung pulang tak melakukan kewajibannya terlebih dahulu
"Aku cape harus teriak Mulu setiap pulang sekolah Din"ucap Dilla,dan tanpa semuanya sadari Dinda menarik sudut bibirnya matanya tertutup
"Gue tau lu cape,tapi ini udah keputusan pa Tyo dia yang milih lu dan lu tau waktu pertama kali pemilihan saat lu di pilih lu keliatan seneng,tapi gue juga tau lu akan nyesel suatu hari nanti dan ini saatnya"ucap Dinda dia berhenti sejenak kini matanya terbuka kembali menatap langit biru
"Gue juga nyesel Nerima ini gue nyesel Nerima jabatan ini,tapi gue tau tanggung jawab kelas ada di tangan gue,gue bakal jalanin itu sampe ntar kenaikan kelas"ucap Dinda,Dilla pun sedikit mengerti ternyata ini yang membuat salah satu sahabat tetap bertahan dalam pendirian nya walaupun tak di hargai
"Aku ngerti Din,makasih udah bikin aku sadar"ucap Dilla dia pun mengembangkan senyumnya senang rasanya mempunyai teman seperti Dinda
"Aku beruntung bisa ketemu kamu Din"ucap Dilla,semuanya tersentak dan mulai bicara bersama
"Ga beruntung ketemu kita?"ucap yang lainnya bersamaan Dilla pun kaget ia bangun dari tidurnya dan menatap satu persatu sahabatnya
"Dan tanpa kalian sadari rasa sayang aku lebih besar dari pada rasa beruntung,aku ga akan mau kehilangan kalian makasih udah mau jadi bagian dari hidup aku"ucap Dilla dia merogoh sesuatu di tasnya para sahabatnya di buat bingung dengan apa yang Dilla lakukan
"Ngapain?"tanya Zaskia mewakili yang lain Dilla pun mengeluarkan benda tersebut dan betapa terkejutnya mereka saat melihat sebuah ponsel yang ia pegang
"Dilla bawa hp?"tanya Shinta tak percaya,peraturan yang di buat oleh para guru di sekolah adalah ini salah satunya yang Dilla langgar peraturan itu bertuliskan
2.ponsel akan di tahan oleh OSIS dan akan di kembalikan jika akan lulus.
Itu adalah peraturan kedua yang dimiliki sekolah mereka,bisa di bilang peraturan mereka sangatlah ketat hampir semua barang tidak boleh mereka bawa kecuali alat sekolah
Yaiya kan mau sekul:v"Ko ga ketauan?"tanya jahra heran nampaknya dia akan membawanya jika Dilla sudah memberi tau saran agar tak ketauan
"Aku nitip di satpam"ucap Dilla jujur yah dia selalu menitipkan ponsel nya pada satpam yang waktu itu
"Ko bisa? bilangnya gimana?"tanya jahra jantung nya sudah berdetak cepat tak sabar ingin cepat hari esok entah kenapa ia sangat senang jika membawa ponsel
"Kalo aku sih gini 'saya ga pulang ke rumah saya punya rumah pohon jadi kalo orang tua saya pulang saya telepon mereka dan mereka jemput saya' gitu sih"ucap Dilla,jahra pun berfikir keras ia harus bisa mempunyai alasan yang bagus
"Huh!gue harus mikir dulu!di rumah aja deh mikirnya!"ucap jahra dia kembali berbaring di rerumputan hijau semuanya mengikuti
"Dil potoin"ucap Risti Dilla menengok ke arah Risti dan ia bangkit Dilla mengarahkan kamera ponselnya dari atas agar nampak bagus dan keren tapi sayangnya bakat yang ia punya tak sedikit pun mengarah ke fotografer setiap ia mem-fotokan orang lain hasilnya tak pernah memuaskan
"Emm..ope potoin aku mau makan buah"ucap Dilla menghindar,ope pun bangkit dan mengambil alih ponsel Dilla,sedangkan gadis itu benar memakan buah jeruk
"Harus bagus ah!"ucap Risti ope pun menjawab"heeh!"balas ope
Sudah lama mereka di tempat itu hingga mereka lupa pada waktu yang sudah menunjukkan pukul 17:23 artinya matahari akan segera di ganti dengan cahaya bulan
"pulang pulang di marahin aing"ucap Zaskia menepuk jidatnya
"Kalo aku kayaknya ga akan di bolehin masuk"ucap Dilla santai
"Ga nanya"balas semuanya mereka pun pergi meninggalkan Dilla yang menjadi bagian babu saat ini dia hanya bisa tersenyum
"Rasa sayang aku lebih kuat kok dari pada rasa males"gumam Dilla
°•°Anak ayam°•°
KAMU SEDANG MEMBACA
Anak Ayam VS Serigala
Teen FictionHanya kisah sehari hari delapan gadis ceria,dengan kegilaan yang melebihi batas maksimal. -solidaritas gak menjamin terus bersama.-