Malam ini bulan di sembunyikan oleh awan hitam yang tebal,menyembunyikan beberapa benda langit yang biasanya hadir.
Suara petir lah penggantinya,dan hujan lah penggiringnya,gadis yang tengah santai bermain ponsel itu terganggu akibat ketukan pintu kamarnya.
Ia bangkit sambil berdecak sebal,berjalan dengan malas lalu ia buka pintu birunya itu menampakkan seseorang yang sudah sering ia lihat.
"Ngapain Lo?numpang makan?"tanya Zaskia,penyambutan yang baik untuk ukuran sahabat.
"Ajarin gue rumus."pintanya,tanpa izin ia masuk ke dalam wangi bubble gum mulai tercium,sensasi dingin mulai terasa.
"Bau,gak Lo ganti aja zas?"tanya Dilla,Zaskia menutup pintunya.
"Apanya?"
"Pewangi,gue ada sabut colek di rumah,Lo jadiin pewangi aja,ga enak nih baunya"ucap Dilla sesekali menutup lubang hidungnya.
"Idung Lo konslet oon."
"Belom gue gali sih emang,dahlah."dilla berjalan menuju meja Zaskia yang terdapat beberapa buku,tanpa izin lagi ia mengambil buku dengan materi IPA juga matematika.
"Seenaknya amat sih Lo!"
"Oh."balas Dilla,Zaskia memutar bola matanya malas ia bangkit lalu hendak keluar.
"As"panggil Dilla,Zaskia menengok.
"Lo manggil gue?"
"Lo kira ada orang lain di sini?gila."balas Dilla sinis.
"Yaudah sih,kenapa?"
"Lo punya gula merah?"tanya Dilla,Zaskia sedikit berfikir pasalnya ia tak pernah ke dapur akhir akhir ini.
"Gue ga tau,kenapa Lo nanyain gula merah?"
"Gue pengen makan gula merah,"ucap Dilla santai.
"Lo ngidam?"
"Mati Lo."balas Dilla,kekehan terdengar,zaskia menutup pintunya.
Dilla bebas di sini,ia datang memang untuk belajar,namun ia juga tau pada akhirnya ia akan menumpang nonton tv saja di sini.
Jika di rumah,ia tak di izinkan menonton tv,untuk belajar pada ezar pun ia susah ezar selalu fokus pada ponselnya yang ia yakin game lah tujuannya.
Makannya,jika ujian,Dilla lebih sering keluar rumah dari pada di dalam rumah,karna membosankan Jika di rumah.
Dilla membuka buku tebal dengan isi berbagai angka yang tentu adalah rumus nya,ia membaca dulu beberapa materi sebelum Zaskia datang.
Namun,suara di bawah membuat perhatian Dilla teralihkan,ia membuka pintu kamar Zaskia dan turun ke bawah,ia melihat seseorang yang tengah mengobrol dengan Zaskia,Dilla duduk di sofa sambil mengambil camilan itu tanpa izin,lagi.
Seseorang duduk di sebelah Dilla,adik Zaskia yang juga melakukan hal yang sama dengan Dilla.
"Udah?mau masuk dulu?"tanya Zaskia ramah,Regan menggeleng seraya tersenyum.
"Ini udah malem,gue pulang aja,ah ngomong ngomong,persiapan ujian sekarang Lo harus belajar banyak materi kah?"tanya Regan,Zaskia sedikit berfikir.
"Engga juga,gue udah nguasain semuanya sih,kenapa?"
"Kalo ga keberatan,gue mau minta ajarin,boleh?"tanya Regan.
"Ngapain gue nolak,Dateng aja ga papa,mulai kapan?"tanya Zaskia.
"Besok deh,bisa kan?"
"Okey,bisa."
Regan mengangguk,matanya menangkap sosok berambut sebahu yang tengah menatapnya juga Zaskia datar,di samping nya ada lagi sosok berambut sepunggung yang melakukan hal yang sama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Anak Ayam VS Serigala
Teen FictionHanya kisah sehari hari delapan gadis ceria,dengan kegilaan yang melebihi batas maksimal. -solidaritas gak menjamin terus bersama.-