Berhadapan langsung dengan semua grup hibi jika di artikan hibi itu ular dalam bahasa Mandarin yang berasal dari Jepang,hibi mengartikan kelompok mereka menjadi ganas dan beracun maksudnya mereka adalah kelompok paling ganas mulai sekarang di sekolah yang mampu meracuni setiap murid di sini
QuTo itu nama singkatan grup perempuan yang sedang berhadapan dengan geng hibi masalah sepele pun mereka besar besarkan nampak tak berguna
"Minta maaf!"suruh Ardi dengan tegas pada Dilla yang masih santai saja berhadapan dengan si kejam Diaz
"Sumpah ga berguna."balas Dilla yang masih santai apa nya yang harus ia takuti,pikirnya
"Heh,ga pernah di ajarin cara minta maaf iya?sebodoh apa sih lu hah?!"ucapnya membentak Ardiaz kerap di panggil Ardi sekarang,ia tau kelemahan Dilla adalah bentakan senyum tercetak di bibirnya
"Apa?kenapa senyum kamu?"tanya Dilla sambil menatap Ardi bingung Ardi pun sedikit bingung kenapa tak mempan dengan bentakan?
Ardi mengambil bola basket yang ada di belakangnya dan ia melakukan passing bawah dan tepat mengenai perut gadis sialan di depannya ini senang ia sangat senang bisa melihat orang kesakitan tak perduli bagaimana kedepannya yang penting ia bahagia itu sudah cukup baginya
"Khh..si-sialan!"ucap Dilla memegangi perutnya,ia tak bisa lagi berdiri tegap perutnya sakit kenapa laki laki ini jadi kasar sejak kapan ia begini
"Beneran banci bukan sih?"tanya Zaskia kelewatan emosi
"Dia gak sengaja bro bola nya juga cuma kena pala lu kan ga keras bro!ini apa apaan dendam-an banget sih lu jadi orang!"ucap Zaskia sambil menunjuk Ardi kesal
Tak ada tanggapan sama sekali mereka hanya menatap datar gadis gadis di depannya nampak begitu lemah
"Heh..lemah!"bentak salah satu dari mereka itu Regan
"Kalo tau cewek lemah,"Dilla menggantung kalimatnya
"Kenapa di sakitin Mulu"ucapnya yang sudah tak dapat menahan sakit di perutnya,ia sedari tadi memang sedang sakit perut ia tak makan tadi malas alasannya dan ini lah akhirnya
"Keterlaluan banget sih!"lanjutnya,Risti mengusap punggung Dilla ia memberi kekuatan pada gadis ini masih untung tak mengenai dadanya jika kena entah apa yang terjadi sekarang
"Cabut!"perintah Glen mutlak semuanya pergi begitu saja tak ada yang menghalangi oke mulai sekarang mereka harus menjauh dari geng hibi
~••••••~
Ini sudah masuk jam pelajaran terakhir tapi Dilla masih merasa sakit di perutnya,sampai kapan ia harus berbohong agar tak membuat semua sahabat nya khawatir
"Sakit."ucapnya lalu kembali memegangi dadanya,yah sebenarnya bola yang di lemparkan oleh Ardi mengenai dadanya bukan perut
"Aku ga akan nambah parah kan?ish!asma ilang dong aku ga mau menderita gini,miris banget ya Allah!"ucapnya menggerutu suara seseorang membuat nya kaget itu menambahkan rasa sakit di dadanya
"Gimana?"tanya orang itu,Dilla kenal betul suara ini ia tak ingin menjawab pertanyaan itu
"Kalo orang ngomong jawab."ucapnya lagi Dilla masih diam,orang itu pun berjalan menjadi menghadap Dilla ia melihat gadis itu yang sedang menangis menahan sakit
"Kasar!"ucapnya sambil menyeka air matanya namun tetap saja turun
Aku mohon berenti turun ya air mata aku mohon!batinnya
![](https://img.wattpad.com/cover/206869198-288-k404025.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Anak Ayam VS Serigala
Teen FictionHanya kisah sehari hari delapan gadis ceria,dengan kegilaan yang melebihi batas maksimal. -solidaritas gak menjamin terus bersama.-