Di sebuah danau tepatnya di tepiannya hamparan rerumputan hijau membuat mata segar juga air danau yang jernih dan langit sore yang indah nampaknya mereka akan melihat senja di sini
"Eh aku takut"ucap Dilla tiba tiba tak ada yang menjawab mungkin mereka tidur dan yang menjawab hanya nindi saja
"Kenapa?"tanyanya,Dilla menghela nafas lalu menjawab"Ujian bentar lagi kan?"tanyanya semuanya langsung terbangun kaget bagaimana mereka bisa santai seperti ini saat hal genting yang tak lama akan menghampiri mereka
"Sumpah ya gue ga inget!"ucap Dinda dia memegang kepalanya ia malah menggerutu sendiri
"Masih 1 Minggu lagi kan?ini Minggu ke berapa yak?eh tunggu dulu"ucap Shinta ia mengingat jadwal ulangan yang akan di laksanakan pada tanggal 9 Desember yang ternyata itu adalah 3 hari sebelum ulangan yang berarti sekarang adalah tanggal 6
"Mungkin aku bakal dapet nilai Doremi"ucap Shinta tersenyum mencoba terlihat ikhlas mungkin itu membuat sahabatnya penasaran
"Apa sih?tanggal berapa?"tanya Dinda lagi Shinta menjawab dengan santai yah walaupun ia kini merasa sedikit frustasi
"9"jawabnya yah mereka hanya bisa tersenyum menerima kenyataan ini
"Hadapi semua cobaan dengan senyuman"ucap Shinta
~~~•••~~~
Jam menunjukkan pukul setengah 7 malam udara di luar cukup dingin langit pun sedikit lebih gelap dari biasanya mungkin akan hujan malam ini tapi semoga saja tidak
"Sumpah!ini kandang kenapa jadi kek gini?"tanya Risti heboh sendiri saat melihat kandang...pft..oke kandang iya yang berada di tengah hutan itu nampak seperti tak di pakai beberapa tahun padahal mereka baru saja ke tempat ini beberapa hari yang lalu
"Ga mungkin kan ada yang kesini?bukannya udah terpencil?"tanya jahra yang juga ikut ikutan bingung
Mereka pun mencoba mencari tau memberanikan diri masuk dan melihat apakah ada orang atau tidak,dan setelah mereka lihat mereka lari keluar dengan tergesa gesa bagaimana ada anak kecil yang bisa masuk ke kandang mereka?apa yang anak kecil itu lakukan sampai ia mengacak semua yang ada di dalamnya?
"Hey...ini...ga nyata kan?gue ga mau ya kalo misalnya ada polisi ke sini ngelacak dan fitnah kita kalau kita yang nyembunyiin anak kecil itu"ucap Dinda sambil menunjuk ke arah dalam tepatnya ke arah anak kecil itu
"Tapi Din...yang gue bingungin itu kenapa dia tau tempat ini"ucap Risti dia memegang kepalanya yang terasa pusing sedikit mungkin efek dari rasa takutnya(?)
"Bisa aja dia lagi di kejar kejar--"belum selesai ope bicara jantungnya berpacu lebih cepat arah matanya mengarah ke bawa tepat pada 3 laki laki yang sedang berjalan ope pun menyuruh para sahabatnya untuk masuk yah walaupun mereka akan ketahuan karna rumah pohon ini tak terlalu di tutupi daun daun setidaknya mereka tak langsung di ketahui
"Kenapa p--"ope membungkam mulut Shinta karna suara yang ia keluarkan begitu keras ia tak habis pikir dengan sahabatnya ini kenapa memiliki suara yang begitu besar menyebalkan memang
"Ada laki laki di bawah jumlahnya 3 orang"bisik ope,semuanya terkejut entah lah mereka menyesal telah membantah orang tua mereka masing masing karna terus memaksa ingin pergi ke tempat ini niat mereka hanyalah untuk menghirup udara segar dan bermain saja mereka jarang melakukan permainan di malam hari
Tak lama terdengar suara sepatu cukup keras menginjak area luar rumah pohon ini,semuanya menahan nafas agar tak ketahuan tapi itu semua mereka lakukan sia sia pintu terbuka
"Eh?"semuanya terkejut bagaimana mereka bisa sampai sini?apa yang mereka lakukan sebenarnya,ah,apakah mereka tengah mencari anak kecil yang ada di pojok kiri?hmm bisa bisa
KAMU SEDANG MEMBACA
Anak Ayam VS Serigala
Roman pour AdolescentsHanya kisah sehari hari delapan gadis ceria,dengan kegilaan yang melebihi batas maksimal. -solidaritas gak menjamin terus bersama.-